Home Mau Ngapain?Wisata Sejarah dan Budaya Wisata Religi di Timur Tengah

Wisata Religi di Timur Tengah

oleh Kompas Klasika

Rute klasik, tetapi selalu dicari. Menjadi pusat lahir dan berkembangnya agama samawi, wilayah Timur Tengah selalu menjadi destinasi impian untuk melakukan wisata religi. Dari Jakarta, perjalanan umumnya diawali dengan singgah di Mesir, yang menyisakan jejak-jejak peradaban kuno dan menyimpan berbagai situs bersejarah.

Kompleks Giza di Kairo adalah salah satunya. Di sinilah terdapat piramida dan patung Sphinx, salah satu keajaiban dunia. Di wilayah kota tua Kairo, pengunjung diajak menyusuri kisah-kisah dalam kitab suci Kristen, dengan mengunjungi Gereja Abu Sirga yang menjadi tempat tinggal keluarga kudus selama di Mesir, sinagoga Ben Ezra yang menjadi tempat bayi Musa dihanyutkan ke Sungai Nil, dan Gereja Simon the Tanner yang juga dikenal dengan Gereja Sampah di Bukit Mukatam.

Baca juga: Wah, Sphinx Ada di Pantai Klayar Pacitan

Ketika melewati Terusan Suez untuk menuju Biara Santa Katarina, juga diajak singgah ke beberapa tempat yang menjadi latar kisah-kisah religi. Di antaranya Mara, tempat Musa mengubah air pahit menjadi manis, Elim dengan kisah 70 pohon kurma dan 12 mata air, serta Rafidim, tempat umat Israel berperang melawan orang Amalek. Di Santa Katarina, terdapat The Golden Calf atau Lembu Emas yang terukir di atas Gunung Sinai. Mumpung sudah menginjakkan kaki di area ini, tak ada salahnya menyiapkan ekstra tenaga untuk mendaki puncak Gunung Sinai, tempat Musa menerima perintah Tuhan.

Bethlehem, tempat kelahiran Yesus, pun menjadi titik pemberhentian berikutnya. Perjalanan menuju Bethlehem melewati tiang garam Lot yang dikenal dalam kisah Sodom dan Gomora, serta menuju tempat terendah di bumi yang terletak 400 meter di bawah permukaan laut, yaitu Laut Mati. Kota Bethlehem pun menjadi tempat peristirahatan untuk kemudian beranjak menuju kota tua Yerusalem dan mengunjungi Tembok Ratapan, Gereja Santa Anna yang dulunya merupakan rumah orangtua Maria, dan Kolam Bethesda. Tidak lupa menapak jalur Via Dolorosa yang terdiri atas 14 stasi dan berakhir di Gereja Holy Sepulchure.

Perjalanan dari Bethlehem ke Tiberias juga menyisakan kisah menarik. Salah satunya Caesarea Maritima yang dulunya adalah pelabuhan terbesar yang dibangun Raja Herodes, Kota Haifa di Puncak Gunung Karmel, Bukit Tabor, Nazareth, dan Kana. Tiberias menjadi titik peristirahatan sebelum mengunjungi Hermon, gunung tertinggi di Timur Tengah. Namun, perjalanan ini hanya khusus untuk keberangkatan pada Maret, saat cuaca bersahabat. Untuk mencapai puncak, dapat menggunakan kereta gantung.

Danau Galilea selanjutnya menjadi rute pilihan. Perjalanan mengelilingi wilayah sekitar Danau Galilea pun tak lepas dari Kapernaum, Tabgha yang menjadi lokasi mukjizat 5 roti dan 2 ikan, lalu mencicipi ikan Petrus sebagai menu santap siang.

Selepas dari wilayah ini, perjalanan diakhiri dengan menyambangi Jordania untuk mengunjungi Petra. Situs ini merupakan peninggalan suku Arab Narbateans dan pernah dipakai sebagai lokasi syuting film “Indiana Jones and the Last Crusade”. Susuri jalan masuknya yang sangat indah dengan pemandangan gua alam yang dipahat pada dinding batu warna-warni, serta dibatas tebing-tebing tinggi. Perjalanan wisata religi ini akan terasa kian nyaman dengan biro perjalanan Golden Rama, yang memberi penawaran menarik untuk perjalanan pada Maret. [ADT]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 21 Februari 2019.

Artikel yang mungkin kamu suka