Jepang dan Korea Selatan menjadi dua negara di Asia yang semakin gencar dalam mempersembahkan wisata Moeslem friendly. Keduanya pun menjadi destinasi primadona bagi wisatawan Muslim Indonesia.
Jumlah wisatawan Muslim yang mengunjungi dua negara ini semakin meningkat tiap tahun. Oleh karena itu, Jepang dan Korea Selatan berupaya untuk dapat menyediakan berbagai fasilitas penunjang bagi wisatawan Muslim, seperti masjid, mushala, dan banyak restoran halal.
Jepang
Destinasi ramah wisatawan Muslim di negeri ini dapat dimulai di Tokyo. Yang tak bisa dilewatkan adalah kunjungan ke Asakusa Kannon Temple. Ini adalah salah satu kuil tertua di Tokyo yang dibangun sejak abad ke-6.
Setelah menyibak peninggalan sejarah yang memukau di kuil ini, wisatawan Muslim dapat menuju Tokyo Camii Mosque. Masjid ini dibangun pada 1938 oleh imigran Turki dari Rusia. Masjid Tokyo Camii ini populer menjadi salah satu destinasi bagi Muslim yang hendak pergi ke Jepang. Terletak di daerah Oyama-Cho, Shibuya, Masjid Tokyo Camii menempati posisi strategis di tengah ramainya kota.
Baca juga: 4 Tempat yang Wajib Dikunjungi Jika Bertualang ke Jepang
Puas di Tokyo, hari berikutnya bisa mengunjungi desa wisata bernama Iyashi Nosato Nenba. Desa ini terletak di sebelah barat Danau Saiko, salah satu danau yang mengelilingi gunung Fuji. Lebih tepatnya terletak di Saiko, Fujikawaguchiko-machi, Minamitsuru-gun, Yamanashi.
Di Iyashi no Sato atau disebut juga Nenba Hama, pengunjung akan menjumpai lebih dari 20 rumah atau bangunan tradisional Jepang dengan dinding dan atap terbuat dari anyaman bambu dan jerami. Saat ini, rumah-rumah di Iyashi no Sato difungsikan sebagai museum, galeri yang menampilkan kerajinan dan kesenian khas Jepang, restoran, serta toko.
Berlanjut ke Osaka, di kota ini, wisatawan dapat mengunjungi Osaka Mosque. Masjid ini adalah salah satu masjid yang ramai di Osaka. Masjid yang bernuansa hijau pastel ini berdiri kokoh di antara lingkungan perumahan penduduk. Di depan masjid terdapat Restoran Halal Osaka dan di lantai dasar masjid pun juga terdapat halal store.
Selanjutnya, menuju Kobe untuk mengunjungi Kobe Earth Quake Museum dan Kobe Mosque. Masjid Kobe merupakan masjid terbesar di Jepang, dekat dengan pusat kota Nagoya, yang tidak hancur meski di bom atom oleh sekutu ketika Perang Dunia II. Masjid ini juga merupakan masjid pertama di Jepang yang berdiri sejak 1935.
Korea Selatan
Perjalanan dimulai di Seoul dengan mengunjungi Petite France. Bangunan ini bergaya bangunan khas Perancis dan pernah dijadikan lokasi film drama ternama Korea, My Love From Another Star.
Kemudian, menuju Pulau Nami. Sebuah pulau mungil nan indah berbentuk separuh bulan dan tempat shooting drama TV Korea terkenal, Winter Sonata. Setelah puas menelusuri tempat-tempat itu, jangan lewatkan santap siang dan tentunya menyediakan waktu untuk beribadah di mushala yang telah tersedia.
Baca juga: Mau Liburan yang Unik? Mari Menyibak Pesona Wisata Korea Utara
Selanjutnya, menuju Gunung Sorak dengan menggunakan cable car untuk mengarah ke Gwongeumseong Fortress serta dapat melihat Grand Bronze Buddha di Shinheungsa Temple. Berikutnya, kunjungan ke Gyeongbok Palace. Ini sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul dan merupakan istana terbesar yang dibangun Dinasti Joseon.
Lalu, ke National Museum dan melewati Blue House. Tak lewatkan pula waktu untuk beribadah di Seoul Mosque Itaewon. Diapit Sungai Han dan Gunung Namsan, Seoul Mosque berdiri megah di daerah Hannam-dong, Yongsan. Letaknya di Distrik Yongsan-gu, Itaewon, Kota Seoul.
Masjid ini merupakan masjid pertama, tertua di Korea Selatan, dan pertama kali dibuka untuk umum pada 5 Mei 1976. Selain tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan Islam di Korea Selatan. Masjid ini menjadi kebanggaan lebih dari 45 ribu masyarakat asli Korea yang telah memeluk Islam.
Wisata Moeslem friendly di Jepang dan Korea Selatan ini bisa didapatkan bersama Golden Rama Tours & Travel dalam paket Ramah Muslim Tour. Segera rencanakan perjalanan Anda dari sekarang dan temukan berbagai pengalaman wisata yang menarik bersama biro perjalanan ini. [*/ACH]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 28 Februari 2019.