Home Lomba Blog KTF 2014 Melarung Asa di Pulau Pari / Pramuka Island / My Travelling Gone Wrong

Melarung Asa di Pulau Pari / Pramuka Island / My Travelling Gone Wrong

oleh Kompas Klasika

Pernah mendengar Pulau Pari? Belum??

Pernah ke sana? Dengar saja belum pernah, bagaimana mau kesana?!? Oke, santai..

100_6673

Pulau Pari merupakan salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Ini tempat yang tepat bagi anda yang ingin menikmati keindahan pantai dengan dibalut ketenangan. Suasana pulaunya masih sepiiiii, sesepi kuburan cina (ngga denk!). Seperti kebanyakan pulau di Kepulauan Seribu, menyusuri pulau ini cukup dengan menggunakan sepada curian. Jalanannya sudah cukup enak untuk dilalui baik dengan berjalan kaki, ngesot, ataupun menggunakan sepeda karena jalannya sudah rapi dengan perpaduan blok-blok batu dan pasir plus beling.

“Koq disebut pulau pari, mas? Memang banyak parinya ya?”, tanyaku pada mas Arif sang guide lokal kami.

“Bukan, tapi karena pulau ini bentuknya mirip pari jika dilihat dari atas,” jawabnya.

“Ehmmm.. Sdah pernah mas, lihat dari atas?”, tanyaku lagi.

“Belom neng, kata orang-orang itu juga. Hehehe..” Aiiiihh si mas koq jadi tersipu-sipu begitu..

Luasnya sekitar 40 hektare dan dihuni oleh penduduk yang hanya sekitar 800 orang, menjadikan pulau ini tidak seramai tetangganya, Pulau Pramuka atau Pulau Tidung, dimana saat weekend disana bisa dibanjiri oleh 1.500-an orang wisatawan, sedangkan di Pulau Pari ini kapasitasnya paling hanya 300 orang.

pulau-pari

Setelah perjalanan dengan kapal tong-tong dan melewati proses rebutan tempat-ngobrol-makan-tidur-ngobrol-mual selama dua jam-an, akhirnya kapal merapat di dermaga. Ketika turun, panasnya matahari disana segera menyengat kulit. Beberapa turis Jepang dan Korea terlihat berseliweran menggunakan sepeda. Lucu sekali, seperti sedang melihat adegan di film-film Korea.. Kalau tidak ingat untuk menaruh barang-barang dulu mungkin saya sudah minta bonceng di salah satu sepeda mereka (oke, mulai ngayal.. fokus, fokus!!).

Bagian dari pulau ini yang paling saya suka adalah Pantai Pasir Perawan-nya yang terletak di sebelah utara pulau. Pantainya landai dan tenang, bersih, pasirnya putih lembut, serta dikelilingi hutan-hutan bakau di sekelilingnya. Ini romantis banget, sungguh! Bikin betah.. Kita bisa berkano diantara pohon-pohon bakau itu sembari melihat ikan-ikan kecil dan kepiting yang sesekali nampak.

40192-0_663_382

Filosofi tempat ini dinamakan Pantai Pasir Perawan yaitu (note: cerita berdasarkan versi mas guide yang asli orang sana), dulu ada seorang gadis yang jatuh cinta kepada seorang nelayan di Pulau Pari. Lalu keduanya menjalin kasih, hidup bahagia, dan suatu saat sang nelayan berencana meminang sang gadis sepulangnya dari melaut. Setiap hari gadis ini menunggu pujaan hatinya pulang, namun yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Gadis ini selalu setia menanti kekasihnya di pantai yang ada di Pulau Pari ini, hingga akhir ajalnya. Entah apa yang terjadi dengan si nelayan, tidak ada yang tahu. Warga setempat lalu menamakan pantai ini dengan sebutan Pantai Pasir Perawan. Sedih ya?? Kata saya sih tidak, malah seram ceritanya..

IMG_0475

Kegiatan yang tidak boleh dilewatkan saat kesini tentu saja snorkeling. Ada 4 spot snorkeling disini, hanya menurut sayayang tingkat sok taunya sudah kelewat batas bawah lautnya masih kalah dari Pulau Pramuka yang koralnya lebih berwarna-warni. Kegiatan lain selain snorkeling dan canoeing adalah hunting foto, hunting sunrise, dan hunting ikan (mancing). Bisa juga sih kalau mau menghitamkan kulit, bisa banget malah. Ini juga salah satu niatan saya kesana, tapi koq setelahnya malah jadi seperti anak pantai yang kebanyakan main layangan. Pfffftttt.. Tidak perlu direncanakan juga kulit hitam sendiri.

IMG_0480

Ini destinasi tepat bagi anda yang hendak melarung penat dan asa dari hingar-bingar ibukota tapi dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Melarung kepala kerbau atau melarung kenangan mantan  juga bisa (tsaelaaaah!!)..

Kepulauan Seribu bisa dicapai dari pelabuhan Muara Angke menggunakan kapal kayu tong-tong, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam, harga tiketnya sekitar Rp.60.000,- pulang pergi (mungkin sekarang sudah naik) selama kurang lebih 2 jam. Bisa juga berangkat dari dermaga Marina Ancol menggunakan speed boat, dengan waktu tempuh kurang dari sejam. Alternatif lain yaitu dari Tangerang ataupun Muara Baru Jakarta.

So, siap melarung asa di Pulau Pari yesss?? IYESSSS!!!

 

Sumber blog pribadi:

http://esteraprillia.com/2014/04/27/melarung-asa-di-pulau-pari/

 

Penulis

Ester

Twitter: @kitarokeita

Artikel yang mungkin kamu suka