Home Mau ke Mana?DestinasiMancanegara Wisata Kereta Api Jarak Jauh yang Menyenangkan

Wisata Kereta Api Jarak Jauh yang Menyenangkan

oleh Tyas Ing Kalbu

Banyak orang sudah sangat rindu untuk bisa kembali berwisata. Nanti, jika situasi sudah benar-benar aman dan pandemi telah teratasi, kita bisa memulai perjalanan. Ingat, tetap laksanakan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta membawa bekal dan peralatan sendiri.

Nah, salah satu wisata yang boleh dicoba adalah naik kereta api. Ini adalah agenda yang amat menyenangkan. Hamparan rumput hijau. Bentangan langit biru. Sapuan sejuk angin pegunungan. Semua bisa terlihat indah dari balik jendela kereta.

Jika ingin menikmati kebahagiaan tersebut, berikut ini, beberapa destinasi di dunia yang memiliki kereta api jarak jauh yang indah.

Hanoi-Ho Chi Minh City (Vietnam)

            Jalur kereta ini memang dibuat pada masa kolonial Perancis pada 1930. Namun, cita rasanya terasa sangat Vietnam. Kereta ini disebut Reunification Express dengan rute perjalanan cukup panjang, yaitu 1.726 kilometer. Rutenya dari Hanoi utara hingga Ho Chi Minh City selatan.

Uniknya, kita akan dibawa menempuh jalur pantai Laut China Selatan. Kita juga bisa menikmati keindahan gurun pasir Nha Trang, keanggunan polah banteng, dan aneka pemandangan indah lainnya.

 New Delhi-Agra (India)

            Mungkin kita sering membayangkan kalau naik kereta di India akan berdesakan. Ternyata, negara ini memiliki opsi perjalanan kereta yang nyaman dengan naik Palace on Wheels. Selama 7 hari, kita akan diajak berpelesir bak raja India.

Kereta ini menyediakan servis premium kepada penumpang selama 24 jam. Perjalanan dimulai dari New Delhi hingga ke Taj Mahal di Agra. Kita akan singgah di tempat-tempat keren, seperti pusat perhiasan di Jaipur dan Lake Palace di Udaipur.

Darwin-Adelaide (Australia)

Dari Darwin hingga Adelaide memang bisa ditempuh dengan pesawat. Namun, ada pilihan lain yang lebih menyenangkan. Yakni berkereta bersama Ghan. Kereta Ghan menghubungkan Darwin utara hingga Adelaide selatan.

Nama Ghan berasal dari seekor unta Afghanistan yang biasa membawa barang sebelum adanya jalur kereta. Selama 4 hari, kita akan dibawa kereta Ghan menikmati keindahan pemandangan batu-batu merah sepanjang 2.979 kilometer.

Roma- Siracusa (Italia)

            Sensasi berkereta sebenarnya mirip-mirip dengan berpesiar. Bagaimana jika kita bisa menikmati keduanya sekaligus? Hal ini yang ditawarkan kereta di Italia. Kereta akan membawa turis dari Eternal City ke Siracusa via semenanjung Calabria dan Gunung Etna. Untuk menyeberang ke Straits of Messina, kita akan naik kapal feri. Lama perjalanan sekitar 30 menit.

London (Inggris)-Fort William (Skotlandia)

Lupakan kemacetan lalu lintas kota dan jalanan menuju kantor. Kini, saatnya menikmati ketenangan berkereta lintas negara. Nama keretanya adalah Caledonian Sleeper. Kereta ini menghubungkan London hingga Skotlandia utara. Nikmati tempat indah, seperti Inverness, Aberdeen, dan Fort William. Saksikan juga keindahan Loch Lomond dan Rannoch Moor.

Nice (Perancis)-Moskwa (Rusia)

Menghubungkan Mideternia hingga Moskva River, kita akan menikmati kereta dengan jalur terpanjang di Eropa. Jaraknya sekitar 3.315 kilometer dengan lama perjalanan 50 jam. Di balik jendela, tersaji keindahan French Riviera, Milan, Verona, dan Pegunungan Alpen.

Nikmati juga pesona Innsbruck, Vienna, Bohumin, dan Smonlensk. Kereta ini menawarkan pelajaran sejarah dari Eropa Barat hingga Timur. Rute ini menunjukkan betapa batas wilayah sudah tak terlalu kaku lagi.

Toronto-Prince Rupert (Kanada)

            Berkereta tak melulu mengincar keindahan pemandangan. Di dalamnya, kita juga bisa menjadi saksi dari sejarah. Hal ini salah satunya ditawarkan kereta di Kanada. Negara ini memang memiliki banyak kereta. Maklum, para imigran terbiasa berkelana jarak jauh dengan moda transportasi ini.

Di Kanada, kita bisa berkereta dari Toronto hingga Vancouver melewati pegunungan Rocky yang aduhai. Nikmati pegunungan hijau yang memesona. Rasakan sensasi menjadi imigran zaman dulu.  [*]

Artikel yang mungkin kamu suka