Perjalanan Eksplore tiga gili (Trawangan, Menos, Air) di Lombok di mulai dari Kota Mataram, tepatnya dari Terminal Bertais dengan menggunakan bemo jurusan Tanjung/Bayan. Uniknya angkot ini melewati kawasan hutan pusuk yang terkenal dengan monyet-monyet liarnya di pinggir jalan. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam dan turun di Perempatan Pemenang. Nah, dari sini kita bakal ditawari naik cidomo (semacam kereta kuda yang ditarik kuda Sumbawa) yang bertebaran banyak sekali untuk menuju Pelabuhan Bangsal. Saya sih memilih jalan kaki saja menuju Pelabuhan Bangsal. Cuma sekitar 1 km saja kok. Lebih enjoy sambil melewati persawahan penduduk setempat.
Dalam perjalanan menuju Pelabuhan Bangsal, saya mampir sebentar untuk sarapan di warung setempat dan beli logistik, terutama minuman, karena kabarnya jika kita beli di Gili Trawangan mahal banget. Bisa dua kali lipat harganya. Begitu masuk Pelabuhan Bangsal langsung menuju ticket office untuk membeli tiket public boat. Tiket public boat Bangsal-Trawangan cuma Rp 10rb kok. Tidak mahal. Kalau ada yang menawarkan carter boat, tolak aja secara halus, atau cuekin aja. Publik Boat ini sistemnya harus menunggu penumpang penuh dulu sampai 25 orang baru kemudian berangkat. Nanti kita bakal dipanggil sesuai dengan warna tiket. Beruntung dong saya tidak perlu menunggu terlalu lama, hanya sekitar 20 menit aja soalnya tiket saya nomor antrian 20 jadi hanya menunggu 5 orang lagi saja untuk berangkat. Perjalanan ke Gili Trawangan hanya memakan waktu kurang lebih 1 jam saja dengan ombak yang cukup bersahabat.Jalan-jalan sendirian ke 3 Gili di Lombok membuat saya merasa seolah-olah bukan di negeri sendiri. Betapa tidak, Turis lokal yang saya temui jumlahnya bisa dihitung dengan jari karena mayoritas turis yang datang kesini ternyata turis luar negeri. 99% turis yang ke Gili Trawangan adalah bule. Betapa saya mendadak merasa menjadi minoritos disini.
Di Gili Trawangan, banyak sekali bertebaran tawaran paket diving, paket snorkeling 3 gili, paket hoping island, glass bottom boat,dll. Banyak penyewaan snorkel gear dan fin juga. Jam telah menunjukkan Pukul 10.00 ketika saya menginjakkan kaki di GIli Trawangan dan Paket Snorkeling 3 Gili yang ingin saya ikuti rata-rata dimulai pukul 10.30. Mulailah mata saya jelalatan mencari paket Snorkeling yang paling murah. Rata-rata Paket Snorkeling 3 Gili seharga Rp. 125.000,00 sudah termasuk snorkel gear seharian mulai dari Jam 10.30 s.d. 15.30. Nah. Berhubung saya membawa peralatan snorkeling sendiri, dapat diskon dong jadinya “cuma” Rp. 100.000 saja. Lumayan sekali!
Ketika saya mencoba ikutan paket snorkeling ke 3 gili di Gili Trawangan, Gili Menos, dan Gili Air, ini dari sekitar 20 orang yang ikut snorkeling dalam satu kapal, ternyata saya sendiri satu-satunya turis lokal yang ikut. Semuanya bule. Ternyata memang benar kalau Gili itu lebih terkenal di luar negeri daripada di Negeri Sendiri. Nyaris tidak ada turis lokal yang saya temui.. Titik awal snorkeling dimulai di Gili Trawangan selama 30 menit, dilanjutkan 30 menit snorkel di Gili Menos, (di sekitaran menos wall yang dalamnya bisa mendapai puluhan meter) dan yang terakhir 30 menit snorkel di Gili Air (yang terakhir paling mantap nih. keren banget.hehe!. Di Gili Trawangan, Titik snorkeling yg bagus ada di depan Coral Beach dan di depan penangkaran kura-kura. Kalau didepan penangkaran kura-kura, arus akan membawa kita ke arah pelabuhan public boat, ikuti aja, pemandangannya oke kok. Tinggal kepinggir kalau kita capek. Beruntung waktu itu cuaca sangat cerah. Jarak pandang di dalam air sangat dalam dan jelas. Lautnya pun sangat bersih dan jernih. Keindahan bawah laut 3 Gili saya akui memang sangat luar biasa. Dan baru kali ini pula saya menemukan kura-kura segede bantal berenang di lautan lepas di sekitaran Gili Menos. Keren!
Selesai Snorkeling di Gili Air, kita akan digiring untuk makan siang di Gili Air. Cuma ada satu tampat makan disitu. Tips makan di Gili Air, segeralah memesan makanan, karena yang masak hanya 4 orang sedangkan yg pesen banyak banget, jadi bakalan lama kalau telat pesen. Pilih2 menu makanan, akhirnya pilihan saya jatuh pada nasi goreng karena itu yang paling murah hargany “Cuma” Rp. 25ribu! Minum gratis karena saya bawa botol minum sendiri.hehe! Saya diajak makan satu meja bareng 2 turis Inggris dan 2 turis AS. Ternyata mereka lagi honeymoon dan ternyata Gili Trawangan memang sudah menjadi semacam tujuan favorit buat honeymoon bule dari Luar Negeri. Bangga dong!
Tiba kembali di Gili Trawangan, waktu telah menunjukkan pukul 16.00 dan saya belum mencari penginapan sama sekali. Kalau mau cari penginapan/homestay yang murah, cari yang agak masuk ke dalam pulau saja. Dari kantor tiket public boat, belok kiri sekitar 200 m trus masuk aja ke dalam gang di samping art marke. Buanyak sekali homestay/penginapan murah meriah di dalam Gili. Rata-rata sekitar Rp. 100-150ribu. Setelah jalan ratusan meter ke dalam dan membandingkan puluhan homestay, dapat penginapan yang lumayan murah di Lily Homestay namanya. Cari Go Show juga pasti dapat kok! Saya kena harga Rp. 90rb/malam dan sudah termasuk breakfast. Harusnya kalo berdua jatuhnya lebih murah, tapi sayang saya tidak menemukan teman yang bisa diajak sharing kamar bareng. Tes Air Keran, ternyata airnya agak asin. Whatever lah, namanya jg penginapan murah.
Menjelang Sore, Saya mencoba menyusuri sisi timur Gili Trawangan yang ramai dengan kafe dan bar. Nemu penyewaan sepeda yang lumayan murah meriah lah. Akhirnya sewa sepeda juga biar bisa muterin gili sampai malam. Dapat harga bersahabat, dengan uang sebesar Rp. 20rb sudah bisa bersepeda keliling gili sampai malam. Pintar-pintar menawar aja. Biasanya kalo sama turis lokal bisa dapat lebih murah sih. Tergantung kelihaian kita menawar juga.Ada juga pilihan untuk mengelilingi Gili Trawangan dengan naik cidomo (Rp.100rb-120rb sekali keliling pulau.
Cukup dengan berbekal sebotol minuman gede yang saya taruh di keranjang sepeda, kelilinglah saya sendirian keliling Gili Trawangan. Sepanjang pantai timur Gili Trawangan, mulai dari selatan sampai utara gili, dimana-mana banyak banget bule2 yang lagi berjemur, maupun snorkeling di pinggir pantai. Keliling seluruh gili dengan naik sepeda tidak sampai 1,5 jam lah, tapi setengah jam-nya buat foto-foto. Menjelang Sunset, saya mengarahkan sepeda saya ke sisi selatan Gili, yakni ke Sunset Bar yang merupakan spot terbaik di Gili Trawangan untuk melihat sunset. Tiba di Sunset Bar, sudah banyak bule-bule yang nongkrong sambil minum bir. Nah, daripada cengok kayak orang hilang :p, saya ajak ngobrol2 lah penjaga bar disitu. Ternyata eh ternyata, bule2 yang kesini itu kebanyakan pakai fast boat langsung dari Bali yang cuma 2 jam saja dari Tanjung Benoa, Bali.
Menjelang malam, Hingar binger nightlifenya pun mulai kelihatan. Sepanjang pantai timur Gili Trawangan, isinya party semua. Jeb ajeb! Masih ingat dengan ajakan temen bule yang snorkeling bareng tadi siang untuk ikutan party bareng malam ini. Ah, tapi nanti saya malah mengganggu mereka yang lagi honeymoon lagi. :p Tapi lumayanlah, meskipun saya jalan-jalan sendirian minimal bisa mengobati rasa penasaran saya tentang 3 gili yang katanya sangat tersohor di seluruh dunia itu dan memberikan pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya yang membuat saya lebih mencintai Indonesia. Indonesia itu sangat Indah!