Home Lomba Blog KTF 2014 #SoloTravelingToJogja

#SoloTravelingToJogja

oleh

Hampir dua minggu saya habiskan untuk berkonsentrasi penuh mengahadapi ujian akhir semester dan mengerjakan tugas dari dosen. Hal itu membuat saya ingin sedikit ‘bernafas’. Dengan modal niat dan tekad akhirnya saya memutuskan untuk berangkat ke Kota Yogyakarta sendiri. Yap , Solo Traveling :D.Kota Yogyakarta sendiri saya pilih karena yang pertama kota ini tergolong dekat dengan lokasi tempat tinggal saya , kedua masih banyak sekali destinasi yang menarik untuk dikunjungi , yang ketiga biaya untuk bertahan hidup disana tergolong cukup terjangkau bagi mahasiswa seperti saya dan terakhir keramahan masyarakat lokal membuat saya nyaman berada di kota ini.

Saya berangkat dengan menaiki kereta api dari Stasiun Sidoarjo. Delapan jam perjalanan harus saya tempuh menuju kota dengan julukan kota pelajar ini. Rasa bosan dan capek di dalam gerbong kereta api pasti sering dirasakan oleh sebagian besar orang , termasuk saya. Beruntung perjalanan saya kali ini ditemani oleh hamparan padi di sawah yang berwarna keemasan, gunung di kejauhan, serta sensasi melewati rel yang diapit oleh bukit  merupakan hal yang bisa sedikit melupakan rasa bosan dan jenuh. Cukup dengan mengedarkan pandang keluar kereta maka Voila ! Kita akan menemukan pemandangan baru yang menarik yang jarang sekali kita temui di tempat kita tinggal.

Selain pemandangan alam , ada satu pengalaman yang tidak bisa saya lupakan ketika ber-Solo Traveling waktu itu.Saya kebetulan duduk dengan 3 orang lelaki yang tidak saya kenal sebelumnya. Berbeda dengan kebiasaan saya biasanya , kali ini saya membatasi pembicaraan terutama dengan kaum adam. Tetapi pada saat itu saya diajak mengobrol dengan seorang lelaki di samping saya. Kami pun mengobrol tentang tempat wisata di salah satu kabupaten di Jawa Timur. Lelaki itu menjelaskan secara detail tentang tempat wisata tersebut mulai dari pantai, gunung , sejarah kabupaten tersebut di jaman dulu, semuanya dijelaskan lengkap dengan sesekali memperlihatkan foto beberapa tempat wisata yang dimaksudkan di ponselnya. Saya yang mempunyai hobi traveling tertarik sekali mendengarkan penjelasan lelaki tersebut. Sebelum lelaki itu turun tiba – tiba beliau bertanya,“ Mbak boleh minta alamat facebook?” Alamak ! haha dari pengalaman itu saya menjadi lebih berhati – hati lagi. Bukan bermaksud berprasangka buruk dengan orang lain , tetapi menjaga diri sendiri ketika ber-Solo Traveling merupakan hal yang wajib dilakukan , terutama bagi perempuan seperti saya.

Keesokan harinya sekitar pukul 06.00 saya melangkahkan kaki keluar dari hotel menuju Jl.Malioboro. Lapak – lapak penjual di trotoar masih tutup dan terlihat diikat rapi dengan penutup dan tali. Akhirnya langkah saya terhenti di bangku panjang berwarna hijau di depan kantor DPRD DIY Yogyakarta. Saya pun duduk tepat di tengah bangku panjang tersebut. Seorang bapak pengayuh becak datang menghampiri saya dan menawarkan jasanya untuk berkeliling. Saya pun menyetujuinya lalu diantar menuju Alun-Alun Lor, Keraton Yogyakarta , pusat oleh – oleh batik , dan bapak ini pun mengabulkan permintaan saya untuk diantar di pusat penjualan buku yang terletak di Jl.Sriwedari. Kami pun sempat mengobrol beberapa topik hangat yang sedang terjadi. Ternyata bapak pengayuh becak ini bukan pengayuh becak biasa. Topik seputar capres , dan berita – berita terhangat saat ini diceritakan detail oleh Pak Slamet. Ketika sedang menunggu saya di Keraton , saya melihat dari kejauhan pria berusia 70 tahun ini sedang membaca koran di atas becak tuanya. Saya akhirnya mengerti mengapa beliau sangat up-to-date berita. Saya pun iseng bertanya , “ Kalau bulan puasa begini apa masih kuat mengayuh becak di tengah terik matahari pak?”  Beliau pun menjawab dengan nada yakin , “ Loh ya kuat mbak , saya ini gak ngerokok , gak minum es , gak minum kopi juga , jadi kuat mbak,” Wah salut untuk Pak Slamet yang memulai mengayuh becak sejak tahun 1998 ini.

Solo Traveling atau bisa diartikan dengan berjalan – jalan sendiri merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi saya. Alasan saya untuk bepergian sendirian adalah saya ingin melatih kemandirian , kepercayaan diri mengambil keputusan, dan tentunya dengan Solo Traveling, ‘Freedom’ atau kebebasan merupakan hal paling utama yang kita rasakan. Kita bebas kemanapun ingin melangkahkan kaki. Kita juga bebas mengatur itinerary sendiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Jadi jangan dikira kami , para pecinta Solo Traveling , adalah orang – orang kesepian hehe bukan itu. So , what are you waiting for ? Grab your bag and start your own Solo Traveling : )) 

Penulis

imalavins

Twitter: @imalavins

Artikel yang mungkin kamu suka