Home Lomba Blog KTF 2014 Goa dengan Taburan Sejarah

Goa dengan Taburan Sejarah

oleh

Perjalanan wisata kala liburan seusai Ujian Nasional bersama teman-teman dengan mengunjungi salah satu tempat wisata yaitu Goa Jepang di kawasan Dago Pakar, Bandung. Suasana yang jauh berbeda dengan hiruk pikuk perkotaan yang saya rasakan sehari-hari. Suasana yang nyaman, asri, hijau dan sejuk, membuat perasaan dan ketegangan seusai ujian yang menentukan kelulusan saya pun serasa hilang begitu saja.

Saat itu, cuaca terlihat berawan dan disertai dengan gemericik air hujan yang melingkupi sekitar kawasan yang menyebabkan tanah dan bebatuan yang kami pijak sedikit licin, namun itu tak menyurutkan antusias saya dan teman-teman untuk tetap terus melakukan perjalanan. Dimulai saat memasuki gerbang pertama untuk memarkirkan kendaraan kami dengan membayar uang karcis. Setelah itu, kami memasuki gerbang kedua dengan disuguhkan aneka pernak-pernik aksesoris yang ditawarkan oleh para pedagang, seperti: kalung, gelang anyam, bros, dan masih banyak lagi.

Begitu kami memasuki area tersebut, banyak sekali panorama keindahan yang menyambut kami. Pohon-pohon yang menjulang tinggi dan hijau, sungai kecil yang mengalir di bawah jembatan menambah suasana keindahan di kawasan tersebut. Kami terus menjajaki dan menjelajahi area di jalan setapak dan semakin turun ke bawah bukit untuk sampai menuju Goa Jepang. Kami juga tak ingin melewatkan destinasi keindahannya dengan mengabadikannya di kamera. Tak hanya panorama alamnya saja yang menarik, namun juga banyak sekali berbagai jenis hewan yang tidak dapat kami jumpai sehari-hari, seperti: monyet-monyet, burung-burung langka, dan masih banyak lagi.

 

Pejalanan kami pun terus berlanjut dengan menuruni anak tangga yang terbuat dari batu-batu alam yang lumayan terjal dan licin. Tak tahu berapa anak tangga yang sudah kami turuni. Hingga akhirnya kami berjalan kembali sekitar 50-100 meter untuk sampai di Goa Jepang. Sesampainya disana, banyak sekali pemandu tour dengan berbekal senter yang menawarkan jasanya kepada kami. Mereka menceritakan sejarah terbentuknya Goa Jepang tersebut. Jadi, sejak zaman penjajahan jepang Goa Jepang sendiri telah terbentuk untuk pertahanan strategi militer yang terdiri dari 4 pintu dan 2 lubang udara. Goa itu sendiri di bangun oleh para pekerja paksa yang disebut “Romusha” dan “Rodi”. Di dalamnya terdapat ruang-ruang dimana dahulu adalah tempat peristirahatan bala tentara ataupun tempat penyimpanan senjata. Tak hanya itu saja, banyak mitos yang berbau mistis yang berkembang, entah benar atau tidak. Dahulu Goa Jepang tidak terbuka untuk umum, namun setelah pemerintah memperbaiki dan merenovasinya, maka tempat itu pun di buka untuk umum hingga sekarang.

 

Kami pun mulai masuk ke dalam dengan menggunakan senter yang sengaja kami sewa dari para pemandu tour. Tak hanya kelompok kami saja yang mengikuti tour saat itu, tetapi para pelajar yang sedang study tour dari luar daerah Bandung ikut turut serta. Di dalam memang terdapat ruang-ruang seukuran kamar dan ada beberapa celah sebagai lubang udara. Tak lupa kami berfoto ria di dalam, meski kekurangan pencahayaan. Dan cukup beberapa lama kami berkeliling, kami pun keluar di lubang gua yang berbeda saat kami masuk sebelumnya. Sangat menakjubkan!

 

Yah, setelah mengunjungi salah satu goa bersejarah di Bandung, saya jadi bertambah ilmu mengenai sejarah masa penjajahan dulu selain dapat menikmati liburan bersama teman-teman. Liburan kali ini pun mengajarkan saya mengenai “JASMERAH” itu adalah hal yang harus kita galakkan pada generasi muda saat ini ditengah berkembangnya globalisasi, juga saya pun berpikir bahwa masih sangat banyak tempat di Indonesia yang mempunyai nilai sejarah Bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan agar dapat di nikmati oleh generasi selanjutnya.

 

Penulis

Adella Fitri Nurzakiah

Twitter: @AdellaDellaFN

Artikel yang mungkin kamu suka