Gunung Anak Krakatau, ya disebut Anak Krakatau karena dia adalah gunung yang timbul setelah ledakan Krakatau purba yang terjadi ratusan tahun lalu. Gunung anak Krakatau merupakan salah satu gunung aktif yang ada di Indonesia ini terletak di Selat Sunda di antara Provinsi Banetn dan Provinsi Lampung. Apapun bentuk perjalanannya selalu mengasyikkan untuk berada di sini baik kelompok kecil atau rombongan besar.
Perjalananku ke Gunung tersebut terakhir pada 20 februari 2014, menikmati liburan sambil mengamati Gunung Anak Krakatau dari dekat. Perjalanan menuju ke Gunung Anak Krakatau dimulai dari Pelabuhan Canti di Kecamatan Rajabasa lalu dilanjutkan transit di Pulau Sebesi dan aku bermalam di Pulau Sebesi dengan bermalam di rumah penduduk. Setelah menginap semalam di Pulau Sebesi perjalanan yang mengesankan pun dimulai ke Gunung Anak Krakatau.
Sebelum ke Gunung Anak Krakatau aku harus bangun pagi pagi sengaja berniat mengambil suasana pagi di Pulau Sebesi. Suasana di Pulau Sebesi saat pagi setidaknya bisa kuambil meski kudu bangun pagi dengan hawa yang masih dingin.
Sesampainya di Cagar Alam Gunung Anak Krakatau disambut pasir pantai yang sedikit berwarna hitam dibandingkan pasir pantai yang umumnya berwarna putih. Untuk masuk kawasan cagar alam Krakatau tak terlalu diperlukan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) namun karena kawasan Gunung Krakatau ini masih berupa gunung aktif kadangkala pengunjung dilarang untuk masuk karena akan membahayakan keselamatan akibat semburan debu vulkanik yang masih sering terjadi.
Jika mengenang perjalananku pertama kali pada 5 September 2012 setelah meletus pasti akan menakutkan meski tak sedahysat letusan tahun 1883. Pengalaman pertama ke Krakatau kala itu bersama beberapa jurnalis dari TV nasional yang akan meliput aktifitas ledakan Krakatau. Bahkan aku sempat memadamkan api yang membakar semak semak dan pohon pinus yang terbakar akibat letusan bersama dengan petugas dari BKSDA.
Namun saat pendakian kedua di Krakatau aktivitas anak gunung krakatau tidak terlalu berbahaya untuk didaki. Untuk mencapai patok sembilan yakni lokasi yang aman buat pendaki hanya memerlukan sekitar 20 menit waktu pendakian. Cukup mudah dan gampang. Karena Anak Gunung Krakatau sendiri ketinggiannya cuma 230 meter dari atas permukaan laut, sementara gunung krakatau sebelumnya cuma 813 meter dari atas permukaan laut.
Pendakian pal demi pal terlewati dan muncak ke Krakatau sungguh pengalaman yang selalu ingin diulang meskipun kaki akan terasa pegal. Cuaca panas pun kadang menerpa sehingga harus mempersiapkan diri untuk berjaga jaga dalam kondisi ekstrim.
Jika sudah agak ke atas sangat mengasikkan bisa melihat kemegahan Krakatau Purba serta pulau Panjang di seberangnya. Perjalanan wisata ke Gugusan Krakatau kemarin benar-benar memuaskan meski lelah namun terbayar sudah.
See you Child of Krakatoa Mountain next time!
Postingan selengkapnya di link berikut:
Si Kecil Krakatau Selalu Kurindu
Salam hormat,
Hendricus Widiantoro