Home Lomba Blog KTF 2014 Menyusuri Singapore River

Menyusuri Singapore River

oleh

Menyusuri Kota Singapura tak hanya bisa ditempuh dengan  naik MRT atau bus namun juga dapat dengan naik perahu (cruise). Bila anda ingin melihat gedung yang menjulang dan landmark-landmark Singapura lewat laluan air, sungai, anda bisa naik Singapore River Cruise.

Untuk bisa menikmati wahana Singapore River Cruise, wisatawan harus menuju keValley River Rd. Tempat ini bersebelahan dengan gedung Menteri Komunikasi, Budaya, dan Seni. Tak jauh dari gedung yang mempunyai banyak jendela itu, terdapat sebuah tempat di mana banyak berdiri puluhan cafe dan restoran. Di samping tempat wisata makan dan minum itulah, Singapore River atau Sungai Singapura mengular hingga ke laut. Dan di tempat itu pula terdapat ‘pelabuhan’Singapore River Cruise.

Seperti sejarah-sejarah sungai lainnya, Sungai Singapura adalah tempat laluan para pedagang yang hendak menuju daratan Singapura. Sebagai wilayah yang strategis, tak heran pedagang dari berbagai negara seperti India, China, Jawa, Bugis, Sumatera, negara-negara Arab dan Eropa, hilir mudik di sungai itu untuk melakukan proses jual-beli. Pada masa lalu, sungai sepanjang 4 kilometer itu juga sebagai tempat pemukiman para nelayan.

Pada sebuah kesempatan saya mencoba naik Singapore River Cruise. Untuk bisa naik ke cruise yang panjannya 5 meter, lebar 3 meter, dan di dalamnya kursi panjang tanpa sekat, yang semuanya terbuat dari kayu, semacam kayu jati, para penumpang ditarik biaya 20 Sing$. Hari itu, pelabuhan Singapore River Cruise lagi sepi, tak ada penumpang yang hendak naik. Meski demikian saya tetap membeli tiket yang dijual. Dikatakan oleh pengelola cruise disuruh menunggu sekitar 20 menit. Sebagai negara yang selalu berdisiplin dalam waktu, bila tidak ada penumpang yang lain mungkin saya sendiri dalam cruise itu, syukurnya ada rombongan wisatawan dari India sehingga saya tak sendiri.

Kelebihan dari cruise itu adalah mesin yang digunakan tidak bersuara sehingga saat berjalan terasa senyap dan tak bising. Permukaan air yang dilewati pun tidak menimbulkan gelombang sehingga hal demikian membuat suasana menjadi nyaman. Meski sebagai alat angkut wisata dan di kanan-kirinya tak jauh dari daratan namun keselamatan penumpang betul-betul diperhatikan, buktinya di bawah tempat duduk, tersedia pelampung.

Aturan di dalam cruise ini adalah no eating alias dilarang makan. Suatu ketika ada seorang wisatawan India yang sedang makan, langsung ditegur oleh nahkoda namun menegurnya dengan cara yang sopan. Saya yang membawa air putih dalam kemasan tidak ditegur sebab tidak ada aturan no driking.

Sebagai tempat wisata yang mengandalkan kenyamanan, Singapore River Cruisesaat melayani wisatawan tidak buru-buru dalam mengarungi sungai. Tidak ada istilah kejar setoran di sini. Dalam kenyamanan saat berjalan itulah membuat para penumpang bisa menikmati gedung dan bangunan yang ada di kanan-kiri sungai.

Cruise yang bergerak menuju Marina Bay itu melintasi tiga jembatan yakni Edin, Cavenagh, dan jembatan yang menghubungkan Patung Merlion dengan Esplanade. Selepas Edin, penumpang pada sebelah kiri bisa melihat Patung Thomas Stamfford Raflles, Civilion Muzeum, Museum Budaya Etnis; dan bila melihat ke sebelah kanan selain tempat makan dan minum juga nampak Hotel Fullerton. Selama perjalanan, dicruise ada layar televisi yang menjelaskan semua yang ada di kanan kiri Sungai Singapura terutama tentang sejarah negara itu.

Selepas melewati Cavenagh dan jembatan yang menghubungkan Patung Merlion dan Esplanade, cruise memasuki sebuah wilayah yang bisa dikatakan laut yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan menjelang dan megah, seperti Marina Bay Sands, Esplanade, Museum Art dan Science, dan lapangan sepakbola apung. Dalam area ini kita bisa melihat Patung Merlion dari sudut lain. Maksud sudut yang lain adalah melihat dari wilayah laut. Biasanya kita berfoto dengan Patung Merlion di dekatnya namun dengan naik cruise kita bisa memotret dari tengah laut.

Saat cruise berada di kawasan ini, oleh nahkoda didekatkan dengan Patung Merlion. Saat di dekat Patung Merlion, cruise ini mendapat perhatian dari wisatawan yang berada di dekat patung singa laut itu.

Selepas berhenti beberapa detik di dekat Patung Merlion, perjalanan dilanjutkan dengan rute melingkar mendekat ke Marina Bay Sands dan Museum Art and Science. Saat mendekat ke Marina Bay Sands, bila memandang ke arah berlawanan kita bisa melihat gedung-gedung menjulang tinggi. Dari sinilah kita mengetahui bahwa Singapura adalah kota metropolitan. Setelah disusuri, cruisekembali ke tempat semula dengan rute yang sama.

Perjalan balik ke tempat awal, di kanan-kiri sungai terlihat semakin banyak wisatawan asing yang sedang dipandu oleh guideGuide itu menjelaskan tentang masing-masing tempat yang mempunyai nilai sejarah. Perjalanan dari awal hingga akhir menyusuri sungai yang selalu dijaga kebersihannya itu sekitar 40 menit. Jadi cukup puas bila kita menikmati wahana ini.

 

http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2014/02/20/menyusuri-singapore-river-633514.html

Penulis

ardi winangun

Twitter: @winangunardi