Home Lomba Blog KTF 2014 Hilangkan Beban di Dusun Bambu dan Curug Cimahi

Hilangkan Beban di Dusun Bambu dan Curug Cimahi

oleh

Liburan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam hidup kita. Mengapa? Karena liburan dapat membuat pikiran dan hati kita merasa fresh tanpa beban. Dan kita pun dapat menghilangkan rasa stress dengan liburan atau bisa juga disebut dengan refreshing.

Pada akhir bulan Agustus 2014, saya berserta keluarga akan mengunjungi tempat wisata Dusun Bambu. Awalnya, kita tidak berencana untuk liburan ke tempat itu. Namun, berhubung pada saat ini orang-orang sedang heboh dengan tempat wisata yang baru itu, kami pun menjadi sangat penasaran dan akhirnya kami pun iseng untuk mengunjunginya.

Dusun Bambu adalah salah satu tempat wisata yang berada di Jalan Kolonel Masturi KM 11, Cisarua, Bandung Barat. Jarak dari pusat kota Bandung ke Dusun Bambu yaitu kurang lebih sekitar 20-25 km. Kami sempat kebingungan ketika berada di tengah jalan, karena kami tidak terlalu hafal dengan jalan disana. Karena tidak tahu arah, kami pun bertanya pada orang-orang yang berada di sekitar sana.

Tak terasa kami pun akhirnya tiba di tempat wisata Dusun Bambu. Biaya untuk memasuki area Dusun Bambu yaitu sekitar Rp10.000/orang. Kami pun tidak sabar untuk masuk ke tempat itu dan melihat-lihat pemadangan yang begitu indah. Benar saja, setiba disana kami dapat merasakan pemandangan yang masih asri yang dapat menyejukkan mata.

Dari tempat parkir, kami di antar oleh mobil angkutan khusus Dusun Bambu untuk memasuki tempat wisata pusat. Jarak dari tempat parkir ke tempat wisata pusat sebenarnya tidak terlalu jauh, tapi daripada jalan kaki kami lebih memilih untuk menaiki angkutan umum. Dan tentunya angkutan umum ini sama sekali tidak dipungut biaya atau biasa kita sebut gratis.

Fasilitas-fasilitas di Dusun Bambu juga sangat beraneka ragam. Dan rupanya, Dusun Bambu terbagi lagi menjadi beberapa tempat, diantaranya ada Pasar Khatulistiwa, Café Burangrang, Lutung Kasarung, dan Purbasari.

Kami pun langsung mengambil foto ketika berada disana. Rupanya, pemandangan disana sangat indah sehingga cocok untuk di jadikan tempat foto. Salah satunya di area Café Burangrang. Tempat itu begitu dihiasi oleh pemandangan alam seperti gunung, danau, dan pohon-pohon lainnya.

Tentu saja, aneka kuliner melengkapi semua fasilitas yang ada di Dusun Bambu ini. Mulai dari kuliner dari Bandung maupun luar kota tersedia disini. Tidak lupa kami mencicipi aneka kuliner yang ada.

Selanjutnya, kami pun berjalan lagi ke area Pasar Khatulistiwa. Tempat ini merupakan semacam supermarket yang dibentuk unik dan dibangun oleh bambu. Berbagai produk juga tersedia disini, sehingga kita tidak perlu keluar untuk membeli barang yang diperlukan.

Setelah itu, kami pun berjalan lagi menuju area Lutung Kasarung. Rupanya tempat ini semacam tempat makan atau restoran di atas pohon. Dan ruangan tersebut berbentuk oval seperti telur atau sarang burung. Saya baru pertama kali menemukan hal unik seperti ini.

 

Setelah kami puas mengelilingi area Dusun Bambu, kami pun berencana untuk mengunjungi tempat wisata lain yang masih dekat dengan Dusun Bambu, yaitu Curug Cimahi atau Air Terjun Cimahi. Kami tidak sengaja untuk mengunjungi tempat ini. Jarak dari Dusun Bambu ke Curug Cimahi kurang lebih sekitar 700 meter.

Curug Cimahi adalah air terjun tertinggi diwilayah Bandung. Area wisata ini berada di Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Harga tiket untuk melihat Curug Cimahi ini tidak terlalu mahal, yaitu sekitar Rp10.000/orang. Tapi ternyata, untuk dapat sampai ke Air Terjunnya itu, kita harus menuruni tangga karena air terjun itu terdapat di bawah. Sangat lelah rasanya untuk sampai ke bawah.  Rupanya jumlah tangga untuk sampai ke bawah yaitu berjumlah sekitar 561 anak tangga. Kami pun sempat istirahat di tengah jalan karena memang sudah tidak kuat. Tapi, buat apa kami jauh-jauh kesini jika kita tidak sampai melihat air terjunnya di bawah. Oleh karena itu, dengan pantang menyerah kami tetap berjalan turun ke bawah.

Sekitar setengah jam lebih, akhirnya kami pun sampai di pusat Curug Cimahi. Kami sangat senang ketika berhasil sampai ke bawah. Kami pun tidak menyesal, karena disini kami bisa mersakan betapa sejuk dan indahnya air terjun itu. Mata dan pikiran terasa lebih sejuk ketika melihat pemandangan yang begitu indah ini. Dan pada saat itu, kami melihat ada pelangi di tengah-tengah pancuran air terjun. Sungguh, begitu indahnya. Rupanya, munculnya pelangi disana disebabkan oleh pancaran sinar matahari yang mengenai pancuran air terjun itu.

Kami pun berfoto-foto saat berada disana. Kami sangat menikmati keindahan alam ini.

Setelah puas menikmati pemandangan, kami pun harus berjalan kembali ke atas. Tentunya, perjalanan menaiki tangga dari bawah ke atas terasa sangat lelah. Bahkan lebih lelah lagi daripada saat kami turun ke bawah. Baru menaikki 20 anak tangga saja rasanya sudah lelah. Sedangkan anak tangga untuk mencapai ke atas sangat banyak.

Kami pun tanpa menyerah terus berjalan. Jika kami lelah, kami pun beristirahat sebentar disekitar anak tangga. Tak terasa, kami pun akhirnya sampai di atas dengan keadaan sudah tidak berdaya karena kelelahan.

Tapi rasa senang masih terus terasa, karena dari kegiatan ini, saya bisa melihat indahnya pemandangan dan sejuknya udara. Berbeda dengan keseharian kami yang terbiasa menghirup polusi membuat pikiran kita kacau dan terkadang stress. Tapi, setelah menikmati keindahan alam di Dusun Bambu dan Curug Cimahi, beban dalam hati dan pikiran hilang. Dan badan pun terasa lega tanpa beban. Canda dan tawa pun tercipta saat saya dan keluarga berlibur, hingga liburan kali ini membuat saya sangat terhibur.

 

 

 

Penulis

Tsaniya Ahda Salsabila

Twitter: @salsaniyaa