Perut bumi Indonesia memeram begitu banyak harta karun alam. Ada logam mulia, minyak, batu bara, biji besi, aspal, gas alam, dan sebagainya. Seabad lampau, bangsa Eropa datang ke Nusantara untuk mencari rempah-rempah, kini mereka tengah mengejar yang tersimpan di bawah tanah.
Bila saja bangsa kita mampu mengoptimalkan kekayaan alam itu, bukan tak mungkin Indonesia menjadi salah satu negara kaya raya. Rakyat Indonesia akan hidup sejahtera.
Pertambangan yang banyak dilakukan di Indonesia sebenarnya menyimpan potensi wisata, meski sifatnya terbatas. Pertambangan emas di Tembagapura, Papua; Sumbawa Barat, NTB; dan Pongkor, Jawa Barat; misalnya, bisa menjadi alternatif wisata pengetahuan yang menarik.
Namun, mengingat lokasi tambang biasanya bukan kawasan umum, dibutuhkan izin khusus untuk melancong ke dalamnya. Lalu, apa saja yang bisa dinikmati dalam lokasi pertambangan dan bagaimana aturannya? Berikut ini, beberapa gambarannya.
Truk-truk raksasa
Kita bisa menjumpai truk-truk berukuran raksasa sebagai pengangkut hasil tambang. Bisa pula melihat lubang galian mahabesar atau terowongan yang menyiruk jauh ke dalam perut bumi sebagai pusat kegiatan pertambangan. Ada juga peralatan mekanik atau instalasi rumit yang bekerja siang-malam mengolah hasil tambang.
Aktivitas pekerja
Kita juga bisa mengamati bagaimana aktivitas monoton para pekerja tambang, kondisi penginapan mereka, dan fasilitas kesehatannya. Yang tak kalah penting adalah melihat kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan tambang untuk masyarakat di sekitar lokasi pertambangan.
Hasil tambang
Yang tentu ingin dilihat pengunjung adalah hasil tambang. Misalnya, wujud batu bara yang baru saja dikeruk, biji emas yang masih bercampur dengan bebatuan dan tanah, atau minyak mentah yang disedot dari perut bumi. Termasuk rupa bebatuan yang mungkin tampak menarik meski ini bukan bagian dari hasil tambang yang dicari.
Wajib minta izin
Untuk bisa masuk ke lokasi tambang, pengunjung wajib meminta izin dari pemilik atau pengelola tambang. Biasanya membutuhkan suatu proposal tentang maksud dan tujuan memasuki area pertambangan.
Bila proposal atau permintaan izin dikabulkan oleh pengelola tambang, pengunjung wajib mematuhi peraturan selama bertualang di lokasi tambang. Ini demi menjamin keamanan dan keselamatan peserta wisata. Bagaimanapun lokasi pertambangan dapat menjadi tempat yang berbahaya.
Pengelola tambang kemudian akan memberikan induksi kepada pengunjung tentang peraturan selama di area pertambangan, serta cara menyelamatkan diri dan evakuasi jika terjadi insiden.
Patuhi aturan
Beberapa peraturan yang harus ditaati pengunjung misalnya mengenakan helm dan rompi proyek. Helm berguna untuk melindungi kepala, sedangkan rompi yang biasanya berwarna oranye atau hijau terang bertujuan agar pengunjung dapat terlihat jelas dari kejauhan.
Selain itu, ada masker, sarung tangan, dan sepatu bot yang wajib dipakai. Masker berfungsi untuk mencegah pengunjung menghirup polutan berbahaya yang banyak bertebaran di lokasi tambang. Adapun sarung tangan dan sepatu bot untuk melindungi pengunjung dari benda atau bebatuan tajam, serta menghindari paparan bahan kimia berbahaya.
Wisata tambang adalah jenis wisata khusus, jadi bukan untuk keluarga atau anak-anak. Selama pengunjung mengikuti arahan dari pemandu perjalanan, niscaya petualangan di lokasi tambang akan aman. Ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.