Namun, mungkin kita butuh lebih spesifik. Destinasi semacam apa yang berada dalam daftar teratas kita: pantai, taman laut, danau, taman nasional, atau apa? Paling tidak kita bisa membagi menjadi tiga pilihan destinasi yang tersedia di Papua berdasarkan selera perjalanan kita. Berikut beberapa destinasi unggulan untuk wisata bahari, ekowisata terestrial (darat), dan wisata budaya.
Wisata bahari
Raja Ampat di Papua Barat sudah pasti masuk di daftar teratas wisata bahari utama di Papua. Kepulauan Raja Ampat, yang terletak di dekat Sorong, memiliki lebih dari 1.500 pulau.
Karakter Raja Ampat sangat khas. Pulau karang yang menjulang dengan sebagian areanya tertutup vegetasi hijau, air laut yang toska bening, pantai berpasir putih, dan tentu saja keelokan dunia bawah lautnya. Seberapa lama pun Anda tinggal, seolah-olah tak akan cukup waktu untuk jelajah pulau, snorkeling, dan menyelam.
Di darat pun, Raja Ampat punya keanekaragaman hayati yang begitu kaya dengan banyaknya spesies burung yang cantik. Pilihan penginapan yang banyak, dari pondok wisata (homestay) sampai resor mewah, memudahkan pengunjung menyesuaikan dengan budgetnya.
Masih di Papua Barat, pesona Taman Nasional Teluk Cendrawasih di Teluk Wondama kini mengundang lebih banyak orang untuk datang. Tempat ini adalah taman nasional laut terluas di Indonesia yang 89,8 persen wilayahnya merupakan wilayah perairan lautan.
Ekowisata terestrial
Jenis wisata ini adalah untuk mereka yang menggemari perjalanan yang memungkinkan eksplorasi kekayaan terestrial, seperti flora dan fauna endemik, atau sekadar menikmati kegiatan trekking. Papua Barat kini sedang menyiapkan Pegunungan Arfak sebagai lokasi ekowisata.
Saat ini, Arfak memang sudah bisa dieksplorasi, tetapi fasilitas yang ada baru fasilitas dasar. Pegunungan Arfak memiliki hutan yang kaya, juga kehidupan fauna yang eksotis, terutama jenis-jenis burungnya. Lokasi pengamatan burung yang paling dikenal ada di region Mokwam, yang terdiri atas beberapa desa.
Di Papua, ada pula Taman Nasional Wasur, yang membentang di antara perbatasan Merauke dan Papua Nugini. Taman nasional ini akan memikat bagi siapa pun yang punya ketertarikan pada konservasi hewan, terutama karena di Wasur terdapat banyak jenis burung dan sejumlah marsupial. Untuk trekking di tempat ini, dibutuhkan pemandu khusus. Datanglah pada musim kemarau, antara Juli sampai November. Pada musim hujan, setapaknya akan sulit dilewati.
Wisata budaya
Lembah Baliem akan selalu muncul di ingatan apabila kita bicara tentang budaya di Papua. Lembah yang berada di ketinggian 1.600 meter adalah tempat tinggal Suku Dani, juga suku-suku lain, seperti Yali dan Lani.
Di sini, pengunjung dapat belajar soal cara hidup Suku Dani sekaligus menjadi bagian dalam keseharian mereka. Ada sejumlah atraksi alam menarik di Lembah Baliem, antara lain Danau Habema, Goa Kontilola, dan Pasir Putih Aikima.
Mereka yang haus akan petualangan dan punya ketertarikan besar pada budaya bisa mencoba berkunjung ke Korowai. Korowai seperti negeri yang jauh di pelosok, di region Dairam. Orang Korowai adalah arsitek rumah-rumah pohon yang menakjubkan. Tinggi rumah pohon ini bisa mencapai 15–50 meter di atas permukaan tanah!
Tentu, yang disebutkan di atas hanya sekelumit kekayaan alam dan budaya Papua yang sekaligus menjadi daya tarik pariwisata. Ada begitu banyak pesona Papua yang tak akan habis dijelajahi. Bebaskan diri untuk mengeksplorasinya.[NOV][/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]