Travelling atau jalan-jalan. Berapa lama, kemana dan sama siapa? Itu bukan masalah. Yang jadi masalah kalo kamu gag pernah travelling. Travelling bisa dibilang beribadah sebenernya. Pernah denger kan, Tuhan ciptakan manusia berbeda-beda dari segi ras, bahasa, warna kulit dan sebagainya. Kemanapun kita travelling,pasti selalu ada hal posisif yang didapatkan. Banyak tujuan travelling tersedia tergantung waktu dan isi dompet kita. Kalau punya waktu lama dan dana cukup, bisalah kita ke keluar negeri. Tapi kalau waktu singkat dan dana sedikit, tujuan dalam negeri pun tidak kalah bagusnya. Mengingat sibuknya aktivitas kuliah dan kerja, pasti travelling itu mutlak diperlukan. Bahkan hanya 1-2 hari sudah cukup. Benar, Menyegarkan otak dengan hal-hal diluar kegiatan rutin.
Waktu yang singkat akhirnya mengarahkanku untuk travelling ke Bandung. Ya walaupun di kota dan bukan jelajah alam semacam gunung ataupun pantai, bagiku cukup untuk memberikan kesegaran pada pikiran. Oke. Let’s go to Bandung!!
Bandung. Sebagai salah satu pusat fashion di negeri ini pasti banyak yang ingin berkunjung dan menikmati kota yang dijuluki “Paris van Java” ini. Dan mungkin tanpa tujuan, berencana main ke kota bandung. Disaat sudah bekerja seperti ini, travelling selama 1-2 hari itu semacam hal normal walaupun sangat sangat pendek hahaha. Diputuskan berangkat jumat malam dan pulang ke jogja pada sabtu malam. Mau kemana di bandung? Lihat saja nanti. Belum ada rencana.
Bersama didit dan chef ireng, kami sampai di bandung pada pagi hari dan langsung menghubungi teman ireng yang kerja disana, sebut saja Yanur. Awalnya yang tak terencana kami akhirnya berjalan di sekitar kota tua bandung, nongkrong sebentar di sebuah kafe dan diakhiri dengan ‘late lunch’ di trunojoyo bersama dengan rintik hujan yang menemani sabtu sore di kota bandung.
Perjalanan tak terencana bahkan bisa dibilang bebas semacam menyenangkan. Tanpa ada jadwal berkeliling kota walau tak tahu angkot maupun jadwal bus. Asal jalan aja itulah yang kami ingin nikmati. Sehari dengan tema ‘jalan-jalan men!’. Bandung in short-trip!!
Komunitas sepeda onthel juga masih dijaga disini. Keren!! Walaupun tidak dijual tapi setidaknya mereka masih mempertahankan sepeda jaman dulu. SALUT!!
Dengan segala macam hal menarik seperti kuliner yang lezat, mojang geulis, macetnya bandung yang jadi tuan rumah warga ibukota di weekend hingga ungkapan ‘F’ jadi ‘P’ benar-benar nyata hahaha. Anti-mainstream. Ini yang bikin unik. Super sekali.
Ini nyata gambar di atas diambil di depan gedung KAA Bandung. Entah salah cetak atau memang seperti itu haha. Lumayan unik tapi, bisa dibilang anti-mainstream. Keren!!
Lanjut ke kuliner dengan menuju Wiki Koffie. Namanya unik demikian juga dengan makanannya. Disini selain berbincang ria juga melihat menu yang ditawarkan, siapa tahu bisa diaplikasikan di tempat kerja hehe lumayan belajar sambil bermain.*eh kebalik men*.
Percaya gag percaya disini akhirnya ketemu dengan tahu gejrot yang sudah langka. Beli tahu gejrot di depan kafe sih hehee. Itu makanan yang sulit dicari. Di jogja pun udah aku cari muterin kota dan gag nemu. Malahan ini di bandung ketemu. Kalo kata mario teguh itu Super sekalii!! Mungkin mereka masih berupaya pertahankan kulinernya. Disini aku harap kuliner tradisional lain masih bisa bertahan. Jangan sampai makanan khas daerah akan hilang. Sebut saja kerak telor, gimana kabar sekarang? Hehehe sulit ketemu kalo gag di PRJ. Sebagai pecinta dunia kuliner, bagi kami sangat bersyukur masih ada orang yang menjual makanan tradisional ini. Mungkin nanti sewaktu kami kembali ke Bandung, tahu gejrot kami harap masih ada dan kami bisa menikmatinya lagi.
Perjalanan diakhiri di sore petang hari di cihampelas setelah berjalan-jalan men ria. Perasaan puas mampu mengisi sehari di kota lain karena banyak kewajiban yang harus dikerjakan. Kerja dan skripsi. Hahaha ini yang seru. Sepadat-padatnya aktivitasmu, sempatkanlah travelling untuk menyegarkan pikiranmu (Bani, 2014). Itu ungkapan boleh dimasukin skripsi kalo mau dibilang anti-mainstream sama dosen haha.
Makasih banyak sambutan selama sehari di Bandung mas Yanur. Ditunggu di jogja atau nanti kami pasti ke Bandung lagi hahaha.
Minggu pagi sampai jogja dan disambut dengan segudang aktivitas besok seninnya. Jangan ngomongin kerja di saat liburan karena akan mengganggu konsentrasi liburanmu. Tapi boleh ngomongin liburan di kerja karena akan mengurangi stressmu. Hahaha ungkapan yang boleh dipraktekin.
Tulisan ini dimuat di blog pribadi http://benbanii.blogspot.com/2014/05/nikmati-sehari-di-bandung.html