Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tak hanya memiliki pantai indah berhiaskan batu-batu besar nan unik. Pulau Laskar Pelangi ini juga mempunyai tempat wisata berbasis konservasi, Belitung Mangrove Park.
Dengan waktu perjalanan sekitar 20 menit dari Kota Tanjung Pandan, wisatawan dapat menikmati sensasi berwisata di lokasi yang dulunya menjadi tempat penambangan timah. Hutan bakau yang dikelola oleh HKm Seberang Bersatu siap melengkapi pengalaman berlibur selama Anda berada di Kepulauan Bangka Belitung.
Setibanya di pelataran taman wisata konservasi tersebut, Anda akan menjumpai barisan sepeda yang siap mendampingi selama berkeliling menikmati alam nan indah. Gapura besar terbuat dari kayu menjadi gerbang utama yang seolah menyilakan Anda untuk segera memulai mencicipi indahnya hutan bakau dengan udaranya yang sejuk.
Jembatan kayu yang membentang di atas sebuah sungai menjadi penghubung antara pintu masuk dan kawasan yang dipenuhi pohon-pohon besar. Selain dengan mengendarai sepeda, kita bisa berjalan santai sembari merasakan suasana sekitar sambil sesekali mendengar desiran angin.
Pihak pengelola juga telah menyiapkan spot menarik berupa menara setinggi 12 meter yang dapat dimanfaatkan untuk mengamati burung-burung yang beterbangan di kawasan hijau tersebut. Di menara tersebut, kita juga dapat melihat hutan mangrove yang membentang begitu luas.
Dengan trek sepanjang 1 kilometer bagi pejalan kaki, kita bisa menikmati rindangnya hutan bakau sembari sesekali berswafoto dengan alam sekitar. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, wisatawan juga bisa mencoba wahana permainan anak-anak yang ada di kawasan tersebut dan tidak terlalu jauh dari bibir pantai.
Susur sungai
Susur sungai juga menjadi aktivitas menarik selama berada di kawasan ekowisata ini. Wisatawan dapat menyusuri sungai yang ada di tempat ini menggunakan perahu tradisional sambil menikmati eloknya hutan mangrove yang sesekali terlihat burung-burung beterbangan di sekitar sungai.
Menariknya lagi, dengan didampingi pemandu wisata, kita bisa menangkap kerang bambu yang ada di salah satu tempat di sungai tersebut. Pengalaman ini tentu sulit dijumpai di tempat wisata lainnya.
Setelah puas melihat rindangnya hutan bakau, kita dapat bersantai di tepi Pantai Gusong Bugis yang berdampingan dengan hutan bakau tersebut. Di pantai berpasir putih ini, kita bisa menikmati indahnya senja sambil sesekali terdengar riak-riak kecil ombak yang membuat kita terlena. Pantai ini juga memiliki sejumlah spot menarik untuk dijadikan tempat berswafoto.
Tentu, masih banyak lagi kegiatan lain yang tak kalah menggoda untuk dicoba. Selain sebagai tempat wisata, kawasan yang tercipta atas kerja sama Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian LHK, Pemda Belitung, Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) , Yayasan Terangi, HKm Seberang Bersatu, dan masyarakat sekitar ini diharapkan dapat menjadi katalisator untuk mempercepat proses pembangunan di desa Juru Seberang.(BYU)