Home Lomba Blog KTF 2015 MENIKMATI KEINDAHAN AIR TERJUN SAMPURAN NARIMBUN SILAYANG-LAYANG

MENIKMATI KEINDAHAN AIR TERJUN SAMPURAN NARIMBUN SILAYANG-LAYANG

oleh

“Woi, kali ini kita jalan-jalan ke mana?” tukas Bang Ade—di kampus kami berperan sebagai seksi jalan-jalan. Orang yang semangatnya nomor satu kalau sudah berhubungan dengan jalan-jalan.

            “Terserah deh.”

            “Aku ngikut aja.”

            “Atur ajalah, bro!”

            Akhirnya, beliau pun mengusulkan satu tempat pariwisata. Air Terjun Sampuran Narimbun Silayang-Layang. Kami sih pada melongo. Soalnya baru kali itu mendengar namanya.

            “Bagus nggak sih tempatnya?”

            “Iya. Aku kok malah jadi ragu,” gumam teman yang lain.

            “Seru kok. Yuk berangkat!”

Air terjun Sampuran Narimbun Silayang-Layang adalah salah satu wisata alam yang terletak di kelurahan Sigalangan, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan atau 17 km dari Kota Padangsidimpuan arah Mandailing atau Panyabungan.

            Saya bersama kelima teman saya memutuskan untuk pergi ke tempat tersebut menggunakan sepeda motor dari Padangsidimpuan. Membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit hingga tiba di sana. Sebelumnya kami juga membeli beberapa camilan. Sebab menikmati wisata alam tanpa makanan rasanya kurang asyik. Apalagi kalau sudah bermain air. Pasti lapar akan melanda.

            Untuk tiba di air terjun Sampuran Narimbun Silayang-Layang, kami harus melewati rumah penduduk, sawah yang sangat indah di pandang mata dengan jalannnya yang sudah bagus, dan pepohonan karet nan rindang. Benar-benar sangat asri. Belum sampai di tempat yang dituju saja kami sudah dimanjakan dengan pemandangan alam nan indah serta mempesona.

            Kami memutuskan berhenti di salah satu kedai sekalian menitip parkir sepeda motor. Untungnya, pemilik kedai itu sangat ramah dan kami di sambut dengan baik. Beliau juga mengatakan agar kami berhati-hati sebab jalanan menuju air terjun tergolong licin dikarenakan sedang musim hujan.

            Perjalanan kami kembali berlanjut. Kali ini kami berjalan kaki. Jalanannya memang tidak lagi bagus. Malah sangat kecil. Sedang di sebelah kanan kami ada jurang. Jadi kami harus ekstra hati-hati agar tidak tergelincir.

            Kami berjalanan beriringan sembari menikmati suasana alam yang sangat menyejukkan. Suara burung pun terdengar mengiringi langkah kami. Jalanannya kian menanjak. Meski ngos-ngosan, perjalanan itu terasa kian menyenangkan.

            Di sela-sela perjalanan kami, beberapa penduduk lewat dengan sepeda motor beserta hasil deresan getah. Kesemuanya selalu melemparkan senyum pada kami. Pokoknya mereka ramah-marah dah!

            Sayang, saking semangatnya, kami mengira perjalanan kami telah tiba pada tujuan. Padahal belum, walaupun sungai yang kami dapatkan juga menawarkan keindahan. Kami pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di sana, sebelum kembali memulai perjalanan.

            “Kakiku udah pegal nih. Foto-fotolah,” ujar Bang Ade dengan wajah cemberut yang dibuat-buat.

            Yeppi! Sesi foto-foto pun dimulai. Gemericik air membuat latar foto menjadi indah di mata kami.

            Perjalanan berlanjut. Seperti naik puncak. Soalnya jalanannya naik terus ke atas.

Beberapa puluh menit kami lalui kala bacaan “Sampuran Narimbun Silayang-Layang” telah kami dapatkan. Senyum merekah terpancar di wajah kami. Kami langsung turun melewati jalanan setapak hingga air terjun tersebut menyambut kedatangan kami.

            Sungguh, suasananya begitu menyenangkan. Adem, asri, dan membuat pikiran menjadi tenang. Sebenarnya air terjun tersebut tidak tinggi. Kisaran 4 s/d 5 meter. Namun airnya sangat jernih. Sampai-sampai batuan di sana terlihat jelas. Tidak ada sampah berserakan. Langsung saja teman-teman menyerbu air terjun yang sangat bersih itu. Apalagi hanya ada kami berenam di sana. Mungkin karena kami datang tidak pas weekend, makanya tidak ada orang lain yang mengunjungi air terjun tersebut. Lagian tempat pariwisata itu tergolong baru dan orang-orang di luar Sigalangan masih belum banyak yang tahu.

            Batu-batuan besar yang ada di sungai itu juga membuat keindahan alamnya semakin menarik. Sebab tidak semua sungai memiliki bebatuan besar.

            Saking asyiknya bermain air, tak terasa sore telah menyapa. Kami pun segera bergegas untuk pulang. Rasanya begitu enggan sebab masih ingin berlama-lama di sana. Dalam perjalanan pulang, kami malah bertemu dengan orang-orang yang akan mengunjungi air terjun tersebut. Wow! Kami kira, tidak ada lagi orang yang datang hari itu sebab tak lama lagi magrib akan datang. Faktanya, di luar perkiraan kami.

            Meski hanya sebentar berada di wisata alam tersebut, suatu saat kami berjanji untuk kembali kesana. Sebab keindahannya begitu sayang dilewatkan.

            Satu hal yang kami yakini, tempat wisata lokal pun bisa memberikan pengalaman luar biasa menyenangkan. Tergantung kitanya, mau apa tidak untuk explore tempat wisata tersebut 🙂

Penulis

Eva Riyanty Lubis

Twitter: @vaayanalubis

Artikel yang mungkin kamu suka