Home Lomba Blog KTF 2017 Mendaki Gunung Gede Pangrango

Mendaki Gunung Gede Pangrango

oleh

Waktu yang ditunggu setelah sekian lama dinanti, kini tiba saatnya. Hari Jum’at 26 September 2014, semua persiapan sudah lengkap. Beberapa perlengkapan yang aku siapkan yaitu sepasang sepatu, jaket tebal dan sebuah carrier yang berisi : sleeping bag, obat-obatan/P3K, botol minum, pakaian ganti, sarung tangan, sandal, kaos kaki, dan jas hujan

Udah bisa ditebak dong, semua perlengkapan ini untuk apa.. Iya benar ini barang-barang yang dibawa untuk Hiking / Mendaki Gunung. Insyaallah malam ini aku bareng teman-teman (yang lebih tepatnya disebut “temen ketemu gede” hihihi..) akan berkunjung ke salah satu tempat yang indah, yaitu Gunung Gede Pangrango. Yang berketinggian 2958 mdpl. Letaknya di Taman Wisata Cibodas daerah Puncak Bogor.

Yang paling penting dari perjalanan ini adalah izin Orang Tua dan jangan lupa untuk terus berdoa

Tepat pukul 22:00 WIB, saatnya berkumpul di Terminal Bus Kampung Rambutan. Rombongan kita ada 13 orang, terdiri dari 2 perempuan : Aku (Desy) dan Ulfa sahabat kecilku, dan 11 laki-laki : ada Ka Bayu, Ka Lutfi, Rizky, Adit, Soleh, Artur, Ryan, Ari, Iqbal, Indra, dan Obhoy. Disini Ketua rombongan adalah Ka Bayu dan Ka Lutfi, karena  mereka sudah banyak pengalaman soal mendaki.

Dari sini kita naik Bus ke arah puncak, turun pas di kawasan Taman Wisata Cibodas. Kita sampai pukul 01:00 WIB, udara dinginnya puncak sudah mulai berasa. Kami putuskan untuk makan di sebuah warung, yang juga menyediakan tempat beristirat sejenak bagi para pendaki yang mau nanjak esok pagi. Setelah makan, kami tidur menyiapkan tenaga untuk besok nanjak.

Tanggal 27 Sep 2015, pukul 06:00 WIB, kita bangun dan siapkan semua perlengkapan yang akan dibawa. “Yeah, kita siap untuk nanjak pagi ini kawan, jangan sampai ada yang ketinggalan ya..” seru Adit dengan gayanya yang gokil dan suka cari-cari perhatian haha.. Pagi ini rasanya semangat kita sangat menggebu-gebu. Awal perjalanan dimulai dari melewati salah satu jalur alternative yaitu “Jalur Pendakian Gunung Putri”.

Sebelum mendaki kita semua berdo’a menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. “berdoa dimulai..” “berdo’a selesai..” pimpin Ka Bayu. Disini Ka Bayu selalu pesan sama kita, bahwa  “Tujuan utama kita mendaki bukanlah Puncak yang ada di atas sana, tapi kembali ke rumah dengan selamat itulah tujuan utama kita”. Bukan berlomba-lomba sampai puncak lebih dulu, tapi bersama-sama menempuh perjalanan dan rintangan, sampai kita menaklukkan puncak dengan personil yang utuh.

Bismillah, kita mulai mendaki jalur pendakian. Tak terasa pukul 10:00 WIB kita sudah sampai di Post I, dimana untuk menuju puncak kita harus melalui 3 pos (ditandai adanya pendopo atau area istirahat sejenak) di Pos I kami duduk-duduk 5 menit, sambil mengambil foto rombongan kita. Cheerss.. inilah gaya kami saat berfoto, dengan wajah sedikit berkeringat tapi kita tetap semangatt^^

Perjalanan berlanjut, dengan nafas yang lumayan ngos-ngosan kita sampai di Pos II, tepat pukul 12:00. Kita istirahat sejenak sambil masak mie goreng sebagai menu makan siang. Mie yang sudah matang beralaskan kertas nasi, posisi duduk kita membentuk lingkaran, lalu mulai makan dengan lahap, hehe.. Mungkin ini salah satu makan siang yang romantis. Diadakan ditengah hutan, ditemani pepohonan tinggi menjulang, diiringi suara kicau burung.

Kembali melanjutkan perjalanan, sekarang kita tiba di Post III, pos terakhir sebelum nantinya kita sampai ke Leher Gunung, atau yang sering disebut “Surya Kencana” surganya Gunung Gede dan taman bunga Eidelweis (bunga yang hanya tumbuh dipegunungan saja). Pukul 15:00 WIB kita berhasil sampai di Surya Kencana (luasnya sekitar 2x luas GBK)

Subhanallah…. semua lelah selama kurang lebih 8 jam, terbayar sudah dengan panorama pemandangan puncak gunung dan hamparan bunga eidelweis yang bermekaran seakan melambai memanggil kita untuk mendekat dan foto bersama. Senyum lebar serta perasaan masih tak percaya kita bisa sampai disini, dimana sedikit lagi menuju puncak Gunung Gede, melihat maha karya Allah yang luar biasa.

Kita memutuskan untuk membuat tenda dan bermalam disini, aku dan ulfa menyiapkan menu makan malam kita yaitu Spaggety Bolognise, nyamm..nyamm..nyamm. Selesai santap malam dan berbincang-bincang sebentar, kita masuk tenda lalu beristirahat. Udara malam yang sangat dingin berkisar 6’ Celcius ini, membuat kami tidur nyenyak dengan sleeping bag nya masing-masing.

Pukul 06:00 sang surya membangunkan kita, panorama sunrise yang indah terlihat dari sini, meskipun kita tidak melihatnya di Pas Puncak sana. Kembali mengagumi anugerah Sang Maha Agung. Sarapan kita adalah Pop mie dan secangkir teh, lalu lekas bergegas siapkan semua barang bawaan dan bersiap melangkah menuju  puncak yang sudah tak sabar kita nanti-nantikan.

Hampir 2 jam perjalanan, Alhamdulillah … akhirnya kita sampai Pas di Puncak Gunung Gede dengan ketinggian 2958mdpl pada tanggal 28 Sep 2015, pukul 08.10 WIB. Salah satu sejarah dalam hidup, bisa sampai di Puncak Gunung Gede dengan selamat, yang berawal dari niat dalam hati, tekad yang kuat, izin orang tua, teman-teman yang senantiasa mendukung, dan Allah yang selalu menuntun dalam setiap perjalanan.

Pemandangan yang sungguh indah sulit diungkapkan dengan kata-kata, rasa syukur yang tak henti-hentinya kita ucapkan kepada Allah SWT. Semua yang ada dibawah sana jika dilihat dari Puncak Gunung ini, sangatlah kecil, iya kecil  sekali. Sebuah pelajaran “Jika seumpama dibawah sana adalah kita (manusia), kita adalah makhluk yang sangat kecil dihadapan Allah”. Jadi hendaklah kita selalu bersyukur atas Nikmat-Nya,  tidak boleh sombong atau merasa diri paling tinggi. Karena sesungguhnya Allah lah yang Maha Tinggi.

Setelah puas mengucap syukur dan memandang panorama sekitar gunung nan indah adapun lereng dan lahar gunung terlihat dari atas sini, kami tentu mengabadikan moment ini dengan berfoto-foto ria. Jejak kaki yang sudah terekam, foto-foto yang akan menjadi kenang-kenangan, dan memori ingatan yang abadi tak akan pernah terlupakan.

  1. Terima kasih banyak untuk kalian teman-teman baru yang menyenangkan, mengasyikan, meskipun awalnya sedikit tidak kompak, awalnya sedikit malu-malu untuk berbaur dan saling mengenal. Tapi endingnya kalian luar biasa kawan. Tiga hari yang indah, tidak terasa cepat sekali berlalu. Kenangan ini tak akan pernah kulupakan. Kalian adalah teman-teman (ketemu gede) yang baik, hebat, seru, care dan sangat amat menyenangkan.

Kapan-kapan kita Nanjak Bareng Lagi ya !!!

#Salam Rindu (dari salah satu Teman Ketemu Gede Kalian^^)

Oleh : Desy Epriana

[gravityform id=”40″ title=”true” description=”false”]