Sajian mi bisa ditemukan hampir di seluruh wilayah di Asia. Meski sama-sama berasal dari mi, cita rasa masakan di masing-masing daerah bisa jadi sangat berbeda. Inilah yang membuat kelezatan mi terus menarik untuk dieksplorasi.
Bangsa China dikenal sebagai yang pertama kali menciptakan mi dari tepung. Makanan ini sudah tersebar di negara tersebut lebih dari empat ribu tahun yang lalu. Penjelajahan orang China lewat perdagangan dan imigrasi ke banyak wilayah lain di dunia lantas membuat mi kian dikenal, diadopsi menjadi kuliner setempat, bahkan menjadi makanan pokok di banyak daerah di luar China.
Mi begitu mudah diterima, terutama di Asia, karena fleksibilitas dalam mengolah makanan ini. Rasa dasarnya yang relatif tawar justru membuatnya mudah dikreasikan dengan banyak bumbu. Alhasil, mi pun menjadi kekayaan kuliner lokal di begitu banyak negara.
Di Jepang, misalnya, meski ramen mulanya dibuat untuk kelas pekerja, kini menjadi makanan yang lintas kelas. Reputasinya bahkan begitu baik, dihidangkan di restoran-restoran mahal, bahkan menjadi salah satu kuliner terpopuler di Jepang.
Di Malaysia, sajian mi mewakili cerita padunya beragam bangsa. Melayu, China, dan India. Kita dapat menemukan laksa, maggi goreng, atau mi kuah ala China.
Thailand, salah satu negara dengan kekuatan kuliner yang luar biasa, punya pad thai. Ini adalah hidangan yang menjadi cermin bagaimana pemerintah memengaruhi dunia kuliner.
Sangat mengasyikkan mengeksplorasi masing-masing cita rasa mi dari berbagai negara ini. Cicipilah kekayaan kuliner Asia ini, entah ketika kamu bepergian langsung ke sana ataupun mencicipinya di restoran di kotamu.