Home Rencanakan LiburanmuInfo & Tips “Hiking” Aman pada Masa Pandemi

“Hiking” Aman pada Masa Pandemi

oleh Fellycia Novka Kuaranita

Opsi berwisata pada masa pandemi memang lebih terbatas. Namun, hiking atau berjalan kaki di alam terbuka bisa menjadi pilihan. Tentu, dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Hiking adalah kegiatan perjalanan luar ruang yang memadukan aktivitas berjalan kaki sambil berekreasi. Umumnya, kegiatan ini dilakukan di tempat dengan udara yang segar atau pemandangan yang indah. Yang menyenangkan, hiking dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, bahkan dalam beberapa jam saja. Oleh karena itu, aktivitas ini ideal untuk rekreasi keluarga atau anak-anak.

Apabila kamu ingin hiking dengan menghemat waktu dan biaya, cari tahulah daerah-daerah di sekitarmu yang bisa mengakomodasi kegiatan ini. Apabila kamu tinggal di Jakarta, misalnya, kamu bisa mencari tempat di sekitar Bogor, Sentul, Garut, atau Sukabumi. Di beberapa provinsi, opsinya bisa jadi sangat banyak, termasuk ke taman-taman nasional yang akan membuat pengalaman hiking lebih menyenangkan.

Nah, dengan kesadaran bahwa kita masih belum lepas dari masa pandemi, kegiatan hiking pun belum bisa dilakukan dengan normal seperti sebelum pandemi. Berikut ini, beberapa kiat yang bisa kamu lakukan untuk membuat hiking lebih aman dan nyaman.

  • Periksakan diri

Memastikan bahwa kamu sehat sebelum melakukan perjalanan adalah bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain. Cek apakah kamu benar-benar bugar dan tidak terpapar virus Covid-19. Kalau memungkinkan, lakukan juga olahraga rutin sebelum tanggal keberangkatan untuk membuat kondisi fisik kian prima.

  • Persiapkan kebutuhan new normal

Masker, face shield, hand sanitizer, tisu disinfektan, alat makan pribadi, dan sebagainya adalah barang-barang yang wajib dibawa. Simpan ini di daypack atau tas yang mudah diakses sewaktu-waktu.

  • Datanglah lebih awal

Untuk menghindari kepadatan, ada baiknya kamu datang ke lokasi seawal mungkin. Di banyak tempat, biasanya makin siang, makin banyak pengunjungnya. Lebih bagus memang kalau destinasi yang kamu tuju menyediakan sistem reservasi dan pembatasan kuota. Apabila demikian, reservasilah dan konfirmasikan kedatanganmu terlebih dulu.

  • Hindari aktivitas berisiko tinggi

Di tempat hiking, biasanya ada beragam kegiatan petualangan yang ditawarkan, misalnya rafting, panjat tebing, dan sebagainya. Sebisa mungkin hindari dulu kegiatan berisiko tersebut, mengingat apabila terjadi cedera, kapasitas tenaga kesehatan dan ketersediaan ruang di rumah sakit sedang terbatas. Apabila bepergian dengan anak, ingatkan pula apabila aktivitasnya sudah mengarah ke kegiatan yang cukup berisiko, seperti melompat-lompat di batu sungai atau memanjat pohon.

  • Pilih rute pendek

Beberapa tempat wisata luar ruang menawarkan pilihan rute untuk dijelajahi. Biasanya ini dibedakan berdasarkan tingkat kesulitan dan lama perjalanannya. Apabila kamu berwisata dengan anak kecil, pilih rute pendek dengan durasi perjalanan yang singkat saja. Ini bisa menjadi langkah antisipatif agar misalnya kamu bisa lekas kembali apabila tempat menjadi semakin padat. Rute pendek juga akan meminimalisasi risiko ada anggota grup yang cedera karena perjalanan terlalu panjang atau menghindarkan kita dari kelelahan, yang akan menurunkan imunitas.

  • Tertib 3M

Nah, yang satu ini juga mesti selalu diingat. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak, dan memakai masker. Perjalanan pun mudah-mudahan tetap aman.

Artikel yang mungkin kamu suka