Home Lomba Blog KTF 2015 Empat Wanita dan Indahnya Gunung Prau

Empat Wanita dan Indahnya Gunung Prau

oleh

travel bookRencana sudah matang dan kita meninggalkan Bandung. 14 Agustus 2015 dengan diantar oleh Suci, Ayu dan Lili kami menuju Terminal Cicaheum Bandung. Yap kita akan melakukan perjalanan menuju Wonosobo. Kali ini aku ditemani Oca dan Kak Nita. Kita berangkat dari Bandung pukul 18.30 menggunakan bis Budiman. Bis ini penuh dengan para mountaineer yang akan melakukan pendakian menyongsong hari Kemerdekaan. Perjalanan ini kami lalui selama kurang lebih 10 jam perjalanan, karena kami sampai di Wonosobo sekitar pukul 04.00 pagi.
Sampai di Wonosobo kami menuju ke rumahku untuk beristirahat sejenak. (Oh yaa tips bagi para pendaki yang ingin mengunjungi Gunung Prau transportasi yang digunakan apabila dari Bandung adalah Bis BDG-WSB dengan tarif Rp 85rb, setiba di Wonosobo langsung dilanjut menggunakan bis kecil Dieng-Batur turun di Patak Banteng dengan tarif Rp 20rb). Setelah cukup beristirahat sambil menunggu adikku datang dari Purwokerto kami repacking barang barang yang akan kami bawa ke Gunung Prau.
Jam menunjukkan pukul 15.00 adikku tiba dan kami melakukan perjalanan menuju Patak Banteng, salah satu pos pendakian Gunung Prau. Perjalanan yang kami tempuh sekitar 1 jam perjalanan. Akhirnya kami sampai pukul 16.00. Aku mengurus perijinan dan yang lainnya siap siap. Oh ya untuk mengurus perijinan masuk ke Gunung Prau per orang dikenakan biaya Rp 10rb.


WP_20150815_17_28_31_Pro
WP_20150815_17_41_49_ProWP_20150815_17_54_53_ProSemua sudah siap, perijinan sudah dilakukan akhirnya kami melakukan do’a bersama sebelum berangkat. Waktu sudah semakin sore dan sekarang jam menunjukkan pukul 16.30. Kami semua melakukan perjalan dengan Bismillah hehehe. (Jalur utama menuju Gunung Prau adalah anak tangga kemudian sawah sawah jalan bebatuan dan hutan kemudian jalan setapak sampe deh di Sunrise Camp Gunung Prau). Kondisi pendakian kemarin cukup extreme karena debu sangat banyak sehingga menghalangi jalan, mata, dan pernafasan. Kami bertemu banyak sekali pendaki local maupun dari luar kota. Perjalan yang kami tempuh cukup melelahkan juga karena ramai dan panas terik sore hari kemarin cukup menyengat. Di perjalanan kami beruntung karena bisa melihat sunset dari kejauhan.
Sampai di Sunrise Camp sekitar pukul 18.30 kami langsung mencari spot untuk mendirikan tenda. Ketika kami sedang mendirikan tenda tetangga sebelah kami ikut membantu. Terima kasih tetangga sebelah (lupa belum kenalan). Setelah tenda didirikan kami langsung memasak air untuk membuat susu jahe dan memasak mie rebus. Karena kondisi banyak debu akhirnya kita memutuskan untuk berada di dalam tenda dan bermain tebak tebakan serta nonton film bareng hehe. Tidak lama kemudian semuanya tidur dan aku ikut tertidur.


DSCF2251
Waktu menunjukkan pukul 03.00 aku Oca dan Kak Nita terbangun kemudian keluar tenda untuk melihat langit yang penuh bintang dan tenda bercahaya para pendaki. Suasana pagi itu suhu dingin sekali dan debu masih berterbangan. Tidak lama kemudian kami masuk tenda karena suhu sangat dingin. Kami memasak air dan sarapan serta membangunkan fifi yang masih tertidur pulas. Setelah sarapan selesai kami mencari spot untuk melihat sunrise. Setalah sampai di atas suhu semakin luar biasa dingin. Aku menyalakan timelapse untuk mangabadikan matahari terbit.
Waktu masih menunjukkan pukul 05.00 masih pagi sekali langit masih gelap dan belum ada tanda tanda matahari terbit. Sampai akhirnya pukul 06.30 matahari mulai menunjukkan cahayanya. Luar biasa indah sekali pagi itu. Kami mengabadikan dengan foto dan video serta timelapse. Alhamdulillah sebuah pemandangan yang sangat incredible yang Allah sajikan untuk kami. Banyak orang membawa bendera untuk merayakan hari hari menuju Kemerdekaan Indonesia juga.


DSCF2369
DSCF2391
06.30 kami kembali menuju tenda, karena Oca sakit perut. Aku menyuruhnya untuk istirahat terleih dahulu sebelum kami melanjutkan perjalanan turun Gunung. Kak Nita dan Fifi mencari spot untuk foto pemandangan. Tidak lama kemudian Kak Nita dan Fifi kembali menuju tenda lagi dan Oca sudah mendingan sakit perutnya. Kami bersiap siap dan melipat tenda sekitar pukul 08.00 sebelum turun kami berdo’a terlebih dahulu agar diberikan kelancaran kesehatan serta rasa syukur.
Ditengah perjalanan Oca semakin lelah, akhirnya tas yang di bawanya aku bawakan. Kak Nita aku minta untuk berjalan terlebih dahulu menyusul Fifi yang sudah jauh berada di depan. Sesekali aku dan Oca berhenti karena kakinya gemetar.

Kami sudah mencapai setengah perjalanan. Akhirnya ada rombongan dari Tangerang membantu kami. Oca di bantu mas budi dan tim di sepanjang perjalanan sampai di Jalan bebatuan. Di sana kak Nita dan Fifi sudah menunggu. Akhirnya kami semua beristirahat di jalan bebatuan terlebih dahulu. Cukup lama kami beristirahat akhirnya mas budi dan tim melanjutkan perjalanannya, Terima kasih banyak Mas Budi dan tim dari Tangerang sudah membantu kami yaaaa.

Taken with Lumia Selfie

Kami masih duduk dan beristirahat sampai lelah sedikit berkurang. Agar tidak bosan aku ambil HP dan wefie dulu bareng Oca Kak Nita dan Fifi. Sudah beberapa jepretan akhirnya kita melanjutkan perjalan sampai deh di pos. Oca ditemani Fifi beristirahat di dalam, sedangkan aku dan Kak Nita berada di luar. Aku membeli 4 teh panas manis dan tempe kemul untuk menyegarkan badan kembali.

Setelah laporan kami akhirnya melanjutkan perjalanan pulang kerumah. Alhamdulillah perjalanan ini menyenangkan, dan aku dapat memaknai perjalanan kali ini terima kasih untuk ayah dan ibu yang sudah mengijinkan serta semua pihak yang sudah membantu kami.

DSCF2622NB : Mari lestarikan alam kita. Alam yang indah, kita juga yang menikmati. Jangan kotori lingkungan tempat kita berwisata. Bawa kembali sampah yang ada, buang pada tempatnya. Kita berikan sesuatu yang baik kita akan mendapatkan hasil yang baik pula, kita berikan sesuatu yang buruk kita akan mendapatkan hasil yang buruk pula, be positive dude !

 

Penulis

Ade Qurrota Ayyun

Twitter: @adequrrotaayyun

Artikel yang mungkin kamu suka