Yogyakarta

oleh Dimitri Herlambang

Harus mulai dari manakah aku menceritakan tentang kota ini? entah, Yogyakarta itu bukan kota kelahiranku, pun aku belum pernah tinggal di sini. aku hanya beberapa kali singgah di kota ini karena aku sempat tinggal di kota Solo beberapa tahun lalu pada saat masih duduk di bangku SMP sampai SMA. tetapi kota Jogja-lah yang justru terasa seperti “rumah”. aku jatuh cinta sejak pertama kali menginjakkan kakiku di kota. suasananya masih tetap asri walaupun sudah banyak pengendara mobil dan motor yang memenuhi jalanan, dan orang-orang yang kutemui di sana pun sangat menyenangkan dan unik-unik, dan budayanya sungguh luar biasa. aku tak pernah bosan dan selalu kegirangan seperti anak-anak ketika aku tahu aku akan berkunjung ke Jogja, bahkan sampai umurku kini 23 aku masih ingin berkeliling Jogja. begitu banyak tempat-tempat baru dan acara-acara budaya yang mereka selalu suguhkan, yang tidak pernah membuatku bosan berkunjung ke sana!

pernah suatu ketika aku merasa penat dengan suasana kerjaku di Jakarta, aku secara spontanitas memesan tiket kereta ekonomi menuju Jogja untuk Sabtu pagi. berangkatlah aku ke sana, dan tidak disangka pada waktu itu sedang ada acara pameran seni Art Jog 2017. ohh, betapa bahagianya aku berkunjung ke acara seni pada saat malam minggu?! sendiri, di Jogja, di acara pameran seni. yaa, aku pergi sendirian ke Jogja dan beruntungnya aku karena pamanku ada yang tinggal di sana, jadi aku tidak perlu memikirkan biaya penginapan selama di sana hihi.

pamanku terkejut pada saat aku telepon dan bilang bahwa aku sedang dalam perjalanan ke Jogja kala itu. tapi, menurutku bahwa eksplorasi spontanitas yang aku lakukan ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan buat aku pribadi. aku baru sadari bahwa menjelajah suatu tempat itu selalu memberi pelajaran baru untukku, baik itu bersama teman-temanku maupun sendirian. aku jadi lebih berani, jalan sendiri, mencoba berkenalan atau berbincang sedikit bersama orang yang tidak kita kenal sebelumnya, berbagi cerita dengan orang baru yang duduk di sebelahku saat di ruang tunggu, juga di bangku sebelahku pada saat sudah dalam gerbong kereta, atau pada saat aku sedang menikmati lukisan dan hasil seni di museum, dan di tempat-tempat umum yang memungkinkan aku untuk punya kesempatan berkenalan dan berbagi cerita bersama orang baru.

aku sadar bahwa ketika aku bereksplorasi sendirian, aku tidak benar-benar sendirian. karena kemanapun aku pergi, akan selalu ada orang baru yang bisa kita ajak bicara dan berbagi pengalaman tentang apa saja yang kita pernah alami.

jadi, kemana lagi kepenatan Ibu Kota akan membawaku? aku tidak sabar!

Oleh : Namira Nimarsha

[gravityform id=”40″ title=”true” description=”false”]