Terbang itu menyenangkan. Selain bisa lebih cepat sampai tujuan, pesawat adalah moda transportasi paling aman karena dioperasikan dengan begitu banyak aturan.
Menurut pengalaman penulis yang telah menjalani ribuan jam terbang sebagai penumpang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum naik pesawat. Mulai dari memilih jadwal terbang, menentukan kursi, membawa bagasi tercatat, hingga mencari tiket hemat.
Memilih jadwal bisa membantu kita terhindar dari keterlambatan penerbangan. Jadwal penerbangan pertama yang biasanya pagi hari relatif tepat waktu. Ini menjadi pilihan yang disarankan jika kita sedang memiliki agenda ketat.
Memprediksi ketepatan penerbangan bisa juga dilakukan dengan aplikasi pelacak penerbangan, contohnya Flightradar24. Caranya, masukkan nomor penerbangan kita pada kolom pencarian. Aplikasi akan menampilkan riwayat nomor penerbangan ini lengkap dengan kode registrasi pesawat—yang pada maskapai Indonesia diawali dengan huruf PK. Dari sini, kita bisa melihat kecenderungan ketepatan atau keterlambatannya.
Kode registrasi juga dapat dipakai untuk melacak keberadaan pesawat. Bila jadwal penerbangan kita pukul 12.00, misalnya, tapi satu jam sebelumnya pesawat masih belum tersedia atau masih jauh dari bandara keberangkatan, kemungkinan penerbangan ini akan terlambat. Kita bisa mencoba bertanya kepada staf maskapai untuk memastikan penerbangan kita.
Selanjutnya, memilih kursi. Hampir semua maskapai telah menyediakan layanan pelaporan (check in) daring. Selain memudahkan penumpang, layanan ini ada juga yang mengizinkan penumpang untuk memilih kursinya. Pilih kursi dekat lorong jika kita ingin lebih leluasa bergerak, misalnya ke toilet atau mengambil barang di bagasi kabin. Namun, kalau ingin menikmati pemandangan di luar atau tidur bersandar di dinding kabin, tentu saja pilih kursi di dekat jendela.
Berikutnya, membawa bagasi tercatat. Sangat disarankan untuk melakukan check in daring terlebih dulu sebelum memasukkan bagasi tercatat. Setelah itu, amati antrean di konter penyerahan bagasi. Cobalah mengantre di bagian akhir supaya bagasi kita dimasukkan ke lambung pesawat belakangan. Dengan cara ini, kemungkinan bagasi kita akan dikeluarkan terlebih dulu di bandara tujuan sehingga kita bisa lebih cepat mendapatkan kembali barang bawaan.
Yang tak kalah penting, selalu kenakan sabuk pengaman selama terbang. Turbulensi bisa terjadi sewaktu-waktu, bahkan dalam cuaca yang tampak cerah sekalipun. Dunia aviasi mengenal clear air turbulence (CAT) yang sering tidak terdeteksi radar pesawat. Bila awan tebal bisa terendus radar, CAT terjadi dalam kondisi tidak ada awan. Biasanya dipicu oleh keberadaan ruang hampa udara atau hembusan angin yang berubah arah secara tiba-tiba. Untuk membantu meredakan kecemasan akibat turbulensi, kita bisa mengunyah permen karet.
Bagaimana dengan tiket? Meski saat ini hampir mustahil tersedia tiket murah akibat melambungnya harga avtur, kita bisa mencoba berhemat dengan membeli tiket pada agen perjalanan daring. Di sini, biasanya tersedia promosi potongan harga yang bila dihitung-hitung bisa cukup lumayan. [TYS]