Home Mau ke Mana?DestinasiLokal Wakatobi Akan Terima Kembali Kunjungan Wisatawan pada Juli 2020

Wakatobi Akan Terima Kembali Kunjungan Wisatawan pada Juli 2020

oleh Kompas Klasika

Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), akan kembali membuka kunjungan wisatawan, baik lokal, Nusantara, maupun mancanegara pada Juli 2020 mendatang.

“Kita harapkan kunjungan wisatawan dalam maupun dari luar negeri sudah bisa dibuka kembali paling lambat awal Juli 2020, dengan tetap memperhatikan ketentuan protokol kesehatan Covid-19,” kata Kadis Pariwisata Kabupaten Wakatobi, Nadar saat berada di Kendari kepada Antara, Senin (22/6/2020).

Ia mengatakan, selama pandemi Covid-19 yang dimulai Maret hingga Juni tahun ini, praktis kunjungan wisatawan lokal, nasional, hingga mancanegara, tergolong nihil sama sekali. Hal ini terjadi karena arus transportasi khususnya melalui udara sudah tidak ada.

Bahkan, kata Nadar, beberapa operator yang bergerak pada jasa wisata di Bali maupun di Jakarta setiap saat mempertanyakan kapan jalur kunjungan untuk ke Wakatobi dibuka kembali.

“Saat ini, pemerintah melalui Tim Gugus Tugas COVID-19 kabupaten dan provinsi telah mengusulkan untuk segera dibuka kembali jalur kunjungan itu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Nadar.

Menurut Nadar, saat ini, jalur pesawat yang sudah mulai dibuka itu baru satu kali penerbangan dari Bandara Haluoleo Kendari ke Matahora Wakatobi oleh pesawat Wings Air. Sementara itu, di Bandara Tomia dengan jenis pesawat yang sama, dari dan ke Denpasar, Bali, dua kali seminggu.

“Jadi, wisatawan yang akan ke Wakatobi, selain menggunakan jalur udara, juga sejak dulu telah dibuka transportasi laut melalui Baubau dengan kapal fery dan kapal cepat Jet Liner,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sarana hotel saat telah mencapai 80 unit jenis melati dan 1 resor di Wangi-wangi yang setingkat hotel bintang satu. Pemkab Wakatobi, kata Nadar, pada awal Januari hingga Februari 2020 mencatat jumlah kunjungan wisatawan mencapai angka 28 ribu orang dan sekitar 6 ribu wisatawan mancanegara. [*]

Artikel ini telah tayang di Kompas.com [Penulis: Abdul Azis Senong/Risbiani Fardaniah, Editor: Ni Luh Made Pertiwi F]

Artikel yang mungkin kamu suka