Taman Laut Nasional Kepulauan Karimun Jawa ditetapkan sebagai Taman Nasional sejak tahun 2001. Karimun Jawa merupakan surga wisata laut di pulau Jawa yang menyuguhkan keindahan kehidupan bawah laut dengan berbagai biota dan karang yang indah. Selain itu, Karimun Jawa memiliki ekosistem hutan mangrove. Untuk menuju ke Pulau Karimun Jawa dapat ditempuh dengan menggunakan kapal penyebrangan Ferry dengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam atau kapal cepat dengan waktu tempuh 2-3 jam dari Dermaga Kartini. Jadwal pemberangkatan kapal bisa dicek di google ya readers. Tahukah kalian beberapa fakta tentang pulau Karimun Jawa ini ?
Pertama, pulau Karimun Jawa adalah salah satu dari sedikit tempat yang dapat dijumpai untuk menemukan penyu sisik, penyu hijau, dan elang laut perut putih yang merupakan hewan terancam punah. Kedua, terdapat kolam penangkaran hiu yang terletak di Pulau Tengah dan Pulau Menjangan Besar yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Wisatawan bisa mencoba untuk berenang bersama ikan hiu ini ataupun hanya sekedar turun dan berdiri di kolam yang berisi ikan hiu untuk mengabadikan foto. Ketiga, Pulau Gosong yaitu daratan pasir yang menyembul di tengah laut atau di tepi pulau. Keempat, di kepulauan Karimun ini pasokan listrik bagi penduduk terbatas dimana penduduk mempergunakan generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Akibat keterbatasan ini listrik hanya menyala setengah hari yaitu dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi. Dan berbagai fakta lainnya serta rincian biaya yang dikeluarkan akan saya ceritakan dalam perjalanan saya bersama travelmate “Novitha Sari”.
Saya bersama my travelmate ini, sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk bisa mengunjungi pulau ini, setelah trip saya dari Jogjakarta. Trip kali ini menggunakan agen tour, sebab saya dan my travelmate baru pertama kalinya. Tertanggal 13 Juni 2014 kita pun berangkat menuju Jepara dengan menggunakan Bus Shantika dari terminal Bubulak Bogor pukul 13.00 WIB untuk menikmati keindahan Pulau Karimun dan pulau lainnya selama 4D3N dengan harga paket Rp650.000/orang (tidak termasuk transportasi ke tempat tujuan “Jepara”). Harga tiket bus ke Jepara ini mulai dari Rp180.000–Rp200.000 tergantung hari keberangkatan. Berhubungan kita pake agen tour, jadi ada roundown yang diikuti selama tour ini. Next chapter !
Hari ke-1, sesampainya di Kota Jepara pukul 07.15’an. Waktu itu kita hampir saja ditinggalkan kapal. Apabila kapal sudah penuh sebelum waktu yang ditentukan (pukul 08.00) maka dipercepat pemberangkatannya. Dari kota saya bersama my travelmate buru-buru untuk mengejar kapal dengan menggunakan becak motor, tanpa basa basi untuk nego harga menuju pelabuhan penyebrangan. Biaya menaiki becak motor seharga Rp20.000 dan untuk tiket penyebrangan dengan kapal Ferry seharga Rp40.000/orang sedangkan untuk kapal express 2x lipatnya. Saking penuhnya penumpang di kapal, akhirnya saya bersama travelmate mendapatkan tempat di bawah bersama parkiran mobil dan motor.
Waktu tempuh 4-5 jam terasa lama bagi saya, alhasil beberapa menit kapal sedang proses bersandar my travelmate “Novitha Sari” maboklah sudah doi mual dan pusing, memang dasar dia nenek-nenek hahaha (*piss). Setibanya di Dermaga Kepulauan Karimun kami dijemput oleh sebuah mobil bersama kelompok tour lainnya yang berasal dari Surabaya menjuju tempat penginapan. Tempat penginapan kita tidak bersatu dengan kelompok arek-arek Suroboyo iki. Biaya untuk penginapan cukup terjangkau yaitu Rp125.000/malam dengan fasilitas kamar mandi dalam (shower dan wc duduk), ada AC, dan kipas angin. Untuk harga tersebut hanya menggunakan kipas angin, untuk yang pakai AC harga berbeda lagi, dan AC pun hanya pajangan di kamar penginapan kita. Jangan khawatir untuk soal penginapan ada harga yang lebih murah dibandingkan punya saya, apalagi kalo tripnya rombongan bisa menghemat biaya dengan stay di homestay yang murah. Penginapan di sana ada homestay dan hotel dengan perkiraan harga Rp50.000-Rp300.000/malam. Destinasi yang akan dikunjungi selama berada di karimun jawa diantaranya yaitu pulau gosong, pulau sintong, pulau tengah, pulau kecil, pulau menjangan besar, pulau menjangan kecil, pulau gleang, pulau cemara, dan tanjung gelam,
Hari pertama ini, karena tidak ada acara alias bebas maka saya dan my travelmate menghabiskan waktu berjalan di sore hari sambil berfoto sana sini. Dan usai berjalan kita pun pulang menuju penginapan. Sebelum ke penginapan kita makan malam terlebih dahulu agar tidak keluar lagi yaitu makan di saung. Menu yang tersedia hanya nasi kucing, gorengan, indomie, teh, kopi, susu, dan es jeruk. Makanannya jujur kurang enak readers. Saat makan, kita bertemu dengan orang baru “David” namanya. Orangnya masih muda kira-kira 27 tahunan lah dan kita pun berkenalan dan berinteraksi. Mas David ini memiliki usaha tempat penginapan dan tour juga. Tempat penginapannya langsung menghadap ke laut. Dia mulai usaha ini baru-baru saja sekitar 3 tahunan, berdasarkan ceritanya.
Hari ke-2, kita akan tour menuju bagian Timur. Destinasi yang akan dituju yaitu pulau gosong, pulau tengah, dan pulau kecil. Saya dan my travelmate bersama arek-arek Suroboyo iki sebelum memulai perjalanan kita sarapan terlebih dahulu dan tak kalah penting harus memakai sunblock ya agar tidak terlalu gosong gitu kulitnya hahaha. Pukul 08.00 pagi kita meluncur ke dermaga belakang tempat kapal-kapal kecil berkumpul. Oia, selain arek-arek ini ditambah 1 penumpang lagi orang asing perempuan bernama Miss Lily yang berasal dari China. Dengan demikian jumlah penumpang keseluruhan bersama awak kapal dan tour leader berjumlah 14 orang (2 tour leader, 3 awak kapal, 7 arek-arek, 1 orang asing, dan saya beserta my travelmate). Sebelum mulai perjalanan menelusuri pulau-pulau lain, tak lupa memakai life jacket “WAJIB” tapi kalo udah berangkat dilepas tidak masalah (hanya formalitas). Harga sewa kapal nelayan ini, jika kawan-kawan readers tidak menggunakan tour perkiraan harga sekitar Rp.500.000-Rp.1.000.000/hari dan akan lebih murah jika trip banyakan, semakin banyak orang maka harga bisa murah dan bahkan bisa dinego. Tour yang kita ikuti terkadang tidak sesuai dengan roundown dikarenakan cuaca (angin dan gelombang) yang tidak bersahabat. Akan tetapi, semua destinasi tetap dikunjungi hanya berbeda hari saja.
kecil, pulau gleang, pulau cemara, dan tanjung gelam. Pukul 05.30 kita (saya dan my travelmate beserta arek-arek) sebelum tour kita pergi jalan-jalan pagi sembari mengunjungi Hotel Nirwana Resort untuk melihat sunrise. Kata tour leader saya pemandangannya bagus. Hotel ini milik Abu Rizal Bakrie loh readers dan sepi jarang ada tamu yang menginap, mungkin karena cukup jauh dan harga penginapannya mahal. Jalan menuju Nirwana Resort cukup jauh dan menanjak pula maklum tempatnya di atas. Lucunya pada saat itu, penjaga hotel sedang tidak berjaga dan kita pun masuk diam-diam tanpa melapor. Kita sih mengikuti tour leader aja hihihi. Sayangnya kita tidak bisa melihat sunrise dikarenakan cuaca yang kurang mendukung, tapi kita tidak kecewa karena memang benar pemandangannya keren readers. Beberapa lama kita disini, alhasil ada petugas yang memergoki kita dan kita pun kena semprot omelannya. Tapi hal itu jadi tanggungjawab tour leader kita yang menawarkan dan membawa kita kesini hahaha. Tak apalah, yang penting kita sudah mendapatkan hal yang diinginkan yaitu mengabadikan foto hahaha. Setelah dari hotel, kita pun sarapan pagi dan bersiap-siap untuk tour selanjutnya. Angin dan gelombang laut pada bagian Barat saat itu cukup tinggi, tapi kita terus melanjutkan tour kita karena berdasarkan guide ini masih dikatakan aman. Gelombang pada saat itu benar-benar bikin adrenalin meningkat. Bayangkan saja kapal nelayan yang tidak begitu besar membuat kita terombang ambing ke kanan dan ke kiri. Angin dan gelombang yang cukup besar, hampir membuat kapal ini miring ke kiri banget, serasa jantung mau copot hahaha, tapi kita-kita malahan dibawa happy dan kita tertawa senang terutama karena tingkah dan omongan konyol si arek-arek Suroboyo iki yang membuat saya tertawa dengan percakapan logat Jawa. My travelmate sebaliknya, hanya terdiam maklum dia tidak mengerti bahasa Jawa. Sesuai roundown, kita akan mengunjungi tempat penangkaran hiu dan pulau-pulau lain yang belum sempat dikunjungi di hari kedua. Oia readers, ternyata untuk bersandar di pulau-pulau tertentu dikenakan biaya sandar kapal. Seperti halnya pulau Menjangan tempat penangkaran ikan Hiu. Hitungannya per orang. Waktu itu dikenakan biaya Rp5000/orang. Sedangkan untuk pulau-pulau lain saya kurang tahu bayar atau tidak. Kalaupun bayar perkiraan harga tidak jauh seperti yang saya sebutkan.
Pada malam terakhir ini, saya, my travelmate, dan teman-teman yang lain jalan-jalan menuju alaun-alun karimun jawa. Alun-alun ini sebagai pusatnya tempat kuliner dan souvenir. Kuliner yang disajikan umumnya kuliner dari hasil laut diantaranya ikan, udang, cumi, dan lobster yang fresh. Harga kuliner disini relatif terjangkau dan enak-enak readers dan makannya sambil lesehan di lapangan berumput beralaskan terpal. Tak lupa saya dan my travelmate membeli oleh-oleh untuk kerabat dan keluarga di rumah.
Hari ke-4, persiapan pulang menuju Dermaga Kartini, Jepara. Kapal Ferry berangkat pada pukul 07.30’an pagi dan sampai di dermaga pada pukul 12.30’an. Saya bersama travelmate tidak langsung pulang, karena tiket pemberangkatan bis kita pada sore hari pukul 16.00. Alhasil, saya dan travelmate diajak jalan-jalan menyusuri Pantai Kartini ini oleh tour leader kita. Pantai Kartini, pantainya orang Jepara. Di sana kita dapat menjumpai bangunan berbentuk kura-kura raksasa, terdapat teater, banyak orang yang berjualan mulai dari menjual souvenir hingga makanan. Dan kita pun mencicipi makanan laut di sana yaitu cumi-cumi. Harga 1 porsi +/- Rp60.000 dan 1 porsi bisa buat 3-4 orang sudah termasuk nasi relatif terjangkau ya readers. Tak kalah penting minumnya es dugan langsung dengan kelapanya dengan harga Rp10.000/buah. Kita istirahat, makan, dan shalat di tempat penginapan, dimana tempat tersebut kebetulan yang punyanya yaitu temennya tour leader kita. Penjaga penginapannya pun baik dan ramah. Pukul 15.30’an kita bersiap dan bergegas ke terminal untuk pulang. Itulah sedikit cerita dari perjalanan saya dan my travelmate ke Taman Nasional Pulau Karimun Jawa. Pulau yang indah dengan kehidupan bawah laut yang cantik dan eksotis. Terima kasih saya ucapkan khususnya kepada Avilia Nurul dan Farid Ahmad (tour leader) dan Mas Dedi dan bapaknya (guide) serta arek-arek Suroboyo, Miss Liliy, dan Mas David. Senang bertemu dan berkenalan dengan kalian semua.
Link blog : https://rahayuasih.wordpress.com/2014/08/31/taman-nasional-pulau-karimun-jawa/