Berwisata tidak harus mahal, bukan ke mana kita pergi, tapi dengan siapa kita pergi. Dengan keluarga, sahabat dan rekan-rekan, memberikan kesan tersendiri yang sulit dilupakan.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan serunya liburan dan pengalaman mengeksplorasi kota Tokyo bersama sahabat saya, Shery di akhir tahun 2011. Awalnya saya sempat bingung memutuskan, apakah sebaiknya ke Disneyland atau wisata kota saja. Shery memberikan masukan untuk wisata kota saja. Dipikir-pikir, betul juga, tentu lebih menyenangkan berkunjung ke beberapa tempat di Tokyo. Bila pergi ke disneyland, hanya bisa di satu tempat saja.
Dengan menaiki bus dari Tsukuba Senta, pagi-pagi sekitar jam 8 kami berdua berangkat ke Tokyo. Aku mengenakan baju gamis berwarna hijau, jaket pinjaman shery berwarna putih ♥ dan tentunya, kacamata putih. Setelah tiba di Tokyo, hal pertama yang kami lakukan adalah membeli minuman cokelat hangat yang dijual di mesin penjual otomatis. Rasanya enak, alhamdulillah 🙂 selanjutnya kami meneruskan perjalanan untuk pergi ke kuil Asakusa. Oh ya, dikarenakan saya pergi ke jepang tidak membawa kamera (kameraku hilang karena terjatuh waktu berkunjung ke kuala lumpur di bulan november:( dan belum memiliki kamera saku lagi), Deden, temanku yang lain, berbaik hati meminjamkan kamera selama berada di Jepang. Kuil asakusa ini ramai sekali, di sepanjang jalan menuju kuil, kanan dan kiri jalan dipenuhi oleh kios-kios souvenir, oleh-oleh, dan juga pajangan. Saya membeli sebuah boneka jepang berkimono biru yang cantik sekali ♥
Setelah puas menjelajah kuil asakusa dan tentunya berfoto bersama, kami kemudian pergi ke sebuah taman yang cantik. Lokasinya berada tepat di belakang kompleks Asakusa. Cantik dan indah sekali, saya terkagum-kagum dengan taman ini. Oh ya, saya berkunjung di bulan desember. Sisa-sisa warna warni musim gugur masih terlihat di Tokyo. Jadi, alhamdulillah, saya berkesempatan melihat cantiknya daun di pohon mapple yang berwarna merah dan juga indahnya daun ginkgo yang bentuknya seperti kipas. Saya ingat betul, pernama kali mengenal daun ginkgo itu ketika membaca komik Conan. Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyentuh dan melihat secara langsung daun ginkgo ♥
Selepas mengunjungi taman, saya dan Shery kemudian pergi ke pasar Ueno. Kami makan kebab yang super enak di sana. Harganya 500 yen. Kebab ini dijual oleh orang Turki. Katanya, halal. Alhamdulillah. Selesai makan kebab, kami melanjutkan perjalanan mengeksplor pasar Ueno. Tetap saja, kami kaum wanita itu pasti senang melihat-lihat barang yang unik-unik dan belanja 🙂 Saya dan shery akhirnya berbelanja. Tas kami penuh dengan tas (lagi), sepatu boot, aksesoris kalung, jam tangan, beberapa buah kaos, dan payung hahaha..
Selesaikah perjalanan kami? Belum 🙂 Kami sepakat untuk pergi ke Ueno park di dekat situ. Sebelumnya kami mencari tempat sholat. Karena tidak ketemu juga, akhirnya shery memutuskan untuk solat di terminal bus. Syahdu sekali, di tengah udara dingin dan lalu lalang orang, berdzikir dan mengingat Allah. Selesai solat, dengan berjalan kaki kami pergi ke Ueno Park. Taman yang cantik, namun agak sepi hehe. Saya sempat berfoto di depan Saigo Takamori bersama seekor anjingnya. Nah, anjingnya ini juga diabadikan menjadi patung di Shibuya, simbol kesetiaan. Selain berfoto di depan patung Saigo Takamori, saya juga sempat melihat kuil Yushima Tenjin. Suasanya juga sepi.. Itu sebabnya kami tidak berlama-lama di sini. Selain itu, hujan mulai turun rintik-rintik. Menambah dinginnya udara.
Yup, pasar ueno dan ueno park selesai dikunjungi. Apakah kami langsung pulang? Belum juga! tempat terakhir yang akan kami kunjungi di penghujung hari itu adalah Akihabara. Pusat peralatan elektronik di Tokyo. Ayah saya sangat menyukai replika pesawat terbang. Jadi, di rumah ada beberapa buah pajangan replika pesawat terbang dari berbagai maskapai. Nah, mumpung sedang berkunjung ke Jepang, saya ingin membelikan replika pesawat JAL, alias Japan Airlines atau ANA (All Nippon Airways) untuk beliau. Setelah menelusur dan menikmati surga mainan elektronik di Akihabara, akhirnya pilihan saya jatuh pada replika pesawat JAL. Dibungkus rapih untuk kemudian dibawakan sebagai buah tangan untuk Papah.
Alhamdulillah, setelah dari Akihabara, kami merampungkan perjalanan dan menuju kembali ke Tsukuba. Di dalam bus, saya dan shery tertidur, kelelahan. Tapi rupanya perjalanan kami belum selesai juga! Sesampainya di terminal bus Tsukuba Senta, saya dan shery masih menyempatkan diri untuk melihat-lihat cindera mata unik di mall tsukuba senta.
Selesailah perjalananku di tokyo dan tsukuba. Keesokannya, saya segera kembali ke Jakarta. Karena pagi-pagi sekali harus tiba di terminal untuk naik bus ke bandara, saya dibantu oleh rekan shery, pak ikono dan istri, mbak Nisa yang bersedia memberikan tumpangan ke terminal bus di pagi-pagi buta. Terima kasih juga untuk pak Tono sekeluarga. Terima kasih atas bantuannya selama di sana. Semoga Allah yang akan membalasnya. Tak lupa, terima kasih juga untuk deden untuk bantuannya selama di sana, dan juga pinjaman kameranya. Last but not least, thank you very much dearest Shery for any help selama di Tsukuba. See you again dear 🙂 ♥
Tautan Blog:
https://theyounglibrarian.wordpress.com/2013/07/14/trip-to-tokyo-and-ibaraki-part-2/