Home Lomba Blog KTF 2015 Seru-seruan di Kepulauan Seribu

Seru-seruan di Kepulauan Seribu

oleh Mahansa Sinulingga

Pagi itu pukul 6:00 cuaca agak berawan namun cerah kami bertiga sudah siap berangkat bersama teman-teman dari Jakarta untuk traveling ke pulau seribu selama 3 hari 2 malam, setelah semua nya berkumpul maka berangkatlah kami dengan menumpang kapal motor bermuatan 50 orang dari pelabuhan Muara Angke, pada tahun 2007 itu masih Rp.25.000,- per orang, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam baru sampailah kami di ibukota kepulauan seribu, Pulau Pramuka.

Suasana di pelabuhan pulau pramuka tidak ramai karena minggu itu sudah menjelang Hari Raya Idul Fitri, sehingga kebanyakan masyarakat yang merupakan pendatang sudah mudik ke luar pulau ke kampung halaman masing-masing. Kami menelusuri jalan-jalan kecil yang hanya muat untuk sepeda motor dan sepeda, nama-nama jalan diambil dari nama ikan laut, seperti jalan “ikan Bandeng”, jalan “ikan Pari” dll. Rumah penduduk sana yang kami sewa juga sangat nyaman dan murah, hanya Rp.150.000,- permalam, sudah tersedia 2 kamar, tilam-tilam yang memadai untuk 10 orang, saluran Televisi, Kamar mandi shower dan bahkan dapur dan peralatan nya juga ada.

Setelah meletakkan barang-barang, kami segera melaksanakan rencana traveling kami, hari pertama kami menyewa alat snorkling di dekat pelabuhan dan 2 kapal nelayan untuk menuju pulau-pulau sekitar Pulau Pramuka, Lokasi snorkling pertama yang kami datangi nama nya Pulau Semak Daun, terumbu karang di lokasi ini masih asri dan beragam ikan laut bisa ditemui di sini seperti ikan Badut dan ikan barakuda, jika beruntung kamu bisa menemukan penyu dewasa sedang berenang di sekitar karang yang berwarna-warni.

Kami melanjutkan ke Pulau berikut nya yaitu “pulau Semut”, entah kenapa dinamai seperti ini, pantai Pulau semut digunakan pemerintah sebagai tempat penanaman dan pelestarian hutan pohon Bakau, pantai di pulau ini sangat putih bersih, sehingga memanjakan setiap turis yang datang kesini untuk berleha-leha di atas pasir nya. Di tengah pulau terdapat beberapa rumah yang didirikan untuk pengawas hutan maupun nelayan yang ingin beristirahat.

Salah satu pulau yang terkenal dengan resort bagus dan banyak turis asing nya adalah “pulau Putri Duyung”, anda akan segera mengenalinya ketika melihat patung Putri Duyung di samping dermaga pulau tersebut, pulau Putri Duyung terdapat cottage-cottage yang bisa dipesan via online maupun langsung ke resepsionis nya. Salah satu atraksi yang menarik di pulau tersebut yaitu Biawak-biawak seukuran 1 meter dibiarkan berkeliaran di pulau tersebut, biawak-biawak yang kelihatan nya jinak itu bebas memanjat pohon, berenang di sekitar pantai, berjalan di samping kursi pantai seakan-akan berbaur dengan turis yang mendatangi pulau tersebut. Restauran di Pulau ini menyajikan berbagai menu seafood, terlihat banyak turis mancanegara suka mengunjungi resort ini, karena resort ini sangat terawat kebersihan dan servis nya pun baik. Turis juga bisa menikmati wahana bahari seperti banana boat, speed boat, dayung Perahu Kayak, Snorkling, dan Diving. Seharian di pulau ini bisa membuatmu melupakan semua rutinitas sehari-hari, suasana tenang dan suara riak ombak serta hembusan angin laut yang sejuk dengan goyangan daun pohon-pohon kelapa yang merintangi terpaan sinar matahari cerah sungguh memanjakan kita untuk terus tiduran di atas kursi pantai resort.

Sore nya kami menikmati pemandangan sunset yang sangat indah karena udara di sana yang masih bebas polusi, matahari oranye yang sedang membenamkan diri terpantul di atas laut yang tenang sangatlah menawan untuk diabadikan. Suasana romantis pun tercipta dengan sendiri nya, ketika pulang dengan menuju pulau Pramuka, deburan ombak-ombak yang menerjang perahu nelayan kami seakan-akan sedang melambai-lambaikan tangan nya menyapa sembari mengantarkan kami pulang ke tempat asal kami, di kejauhan tampak cahaya-cahaya kuning lampu teplok dari jermal-jermal yang didirikan para nelayan, Jermal adalah alat penangkap ikan di laut. Alat ini berbentuk pagar dari pancang kayu dan diberi pintu semacam bubu dan dibelakangnya diberi jala untuk dapat diangkat setelah mendapatkan ikan, rumah kayu seadanya dibangun di atas jermal agar nelayan bisa tidur di dalam sambil menunggu jala nya penuh ikan.

Ketika tiba di dermaga Pulau Pramuka kami ditawari nelayan setempat aneka ikan-ikan segar hasil tangkapan tadi siang, kami langsung membelinya untuk segera dimasak di warung di sana untuk lauk makan malam kami, rasa nya nikmat sekali, ikan yang baru ditangkap memang beda banget cita rasa nya, dan terakhir untuk mengingatkan para traveler yang ingin tinggal di rumah penduduk di pulau Pramuka, jika anda datang saat menjelang Hari Raya Lebaran, kebutuhan untuk makan sangat sulit ditemukan di Pulau Pramuka ini, untuk menemukan mie instan saja tidak dijual lagi di mana pun, karena penduduk juga kekurangan pasokan makanan, kami terpaksa membeli nasi putih dengan penduduk di pulau. Pemasokan kebutuhan pulau ini mungkin tersendat dengan ramai nya arus mudik di pelabuhan Jakarta, jadi ada baik nya anda mempersiapkan diri untuk melengkapi kekurangan akomodasi di saat seperti ini. Jangan lupa juga membeli kamera bagus untuk mengabadikan setiap momen dan pengalaman seru di mana pun anda sedang traveling, Happy Go Travel Guys!

 

 

Penulis

Gunawan Halim

Twitter: @gunlim2

Artikel yang mungkin kamu suka