Liburan ke pantai pangandaran merupakai liburan yang sangat berkesan bagi saya. Saya pergi ke pantai pangandaran bersama teman-teman yang lucu dan kocak ini. Perjalanan menuju pangandaran ini memakan waktu sampai 8 jam. Oh iya, kami semua berangkat dari Jakarta karena kami semua orang Jakarta. Seperti biasa bernyanyi-nyanyi di dalam bus dengan suara seperti orang berteriak merupakan kegiatan kami didalam bus. Saling berbagi biskuit dan minuman yang dibawa merupakan kegiatan kedua kami. 2 jam berlalu, suasana dibus pun mulai terasa jenuh. Nyanyi-nyanyian lagu anak gaul sudah tidak terdengar lagi. Suasana bus tampak seperti kuburan. Saya mencoba untuk meramaikan suasana bus kembali namun tidak berhasil. Yah apa boleh buat, saya duduk dan meratapi indahnya pemandangan diluar sana melalui kaca bus yang sedikit kotor. Tanpa disadari 2 jam telah berlalu dan terdengar suasana keramaian. Tanpa disadari selama saya tidur, teman-teman yang lain membuat sebuah permainan yang terdengar sangat seru. Saya pun diajak untuk turut serta dalam permainan tersebut. Permainan tersebut terdengar sangat sederhana dan biasa-biasa saja yakni dengan melempar dadu dan jika seseorang mendapat nominal angka dua, orang tersebut wajib meminum campuran dua minuman dari total enam minuman yang disediakan,namun permainan tersebut dapat membuat suasana di dalam bus sangat ramai dan membuat perasaan semua teman-teman saya menjadi ceria seperti sinar matahari yang menyinari bus kami saat itu. Setelah semuanya sudah mulai bosan dengan permainan tersebut. Keadaan bus menjadi tenang dan sepi kembali. Sempat saya berteriak dengan mengajukan suatu permainan yakni melempar sebuah koin. Namun semuanya hanya meratapi muka yang sok keren ini dan mencuekki usulan saya. Sempat perasaan sedih dan emosi menemple di hati kecil ini. Namun ketika salah satu teman saya memberikan suatu usul, semua orang menanggapinya dengan penuh ceria dan bersemangat. Hal tersebut sempat membuat saya sangat marah dan iri. Apakah semua sudah tidak menganggapku sebagai teman atau orang-orang tidak senang dengan keberadaanku sekarang? Begitulah pertanyaan yang terpikirkan di pikiran saya. Kembali semua teman-teman saya bermain game yang sudah disepakati bersama namun kesepakatan tersebut dilakukan tanpa saya. Saya hanya bisa bermain gadget yang dibeli dua tahun yang lalu sambil sesekali melihat kearah teman-teman yang sedang bermain. Salah satu teman saya berteriak karena dompet didalam tasnya menghilang. Lalu semua tas yang dibawa teman-teman termasuk saya di cek oleh supir bus. Perasaan saya waktu itu biasa-biasa saja karena memang pelakunya bukan saya. Dengan muka datar, saya memberikan tas yang ku beli satu tahun lalu kepada supir bus. Tidak di sangka-sangka ternyata dompet teman saya tersebut berada di tas tersebut. Saya sempat terdiam dan ingin memberikan penjelasan. Namun semuanya sudah terlebih dahulu curiga dengan saya. Saya hanya bisa menangis dan terdiam. Tiba-tiba terdengar suara tepok tangan dari arah belakang. Tepokan tersebut seperti tepokan bahagia. Semuanya tertawa melihat ekspresi saya yang menangis. Ternyata dompet yang ada didalam tas saya tersebut sengaja dimasukkan saat saya tidur lelap dua jam yang lalu. Lalu terlihat cahaya kecil dari arah belakang bus dan tertancap angka 14 tahun. Ternyata semua ini adalah kejutan ulangtahun saya yang ke 14. Saya sangat senang dan sempat memukul-mukul bahu teman saya karena agak kesal dengan drama tersebut. Ini merupakan kejutan dan liburan yang sangat amat mengesankan bagi saya.
Sebuah Kejutan Saat Liburan
882
previous post