Home Lomba Blog KTF 2014 Onsen Bikin Ketagihan

Onsen Bikin Ketagihan

oleh

Entah kenapa orang Jepang itu sangat suka berendam air panas.

 

Makanya jangan kaget, kalau tahu setiap rumah orang Jepang itu mempunyai bak mandi alias bath up untuk berendam. Perlengkapan seperti aroma theraphy, bubuk spa, dan segala macamnya pun gampang ditemuin di toko perbelanjaan manapun.

 

Onsen atau berendam di air panas umum pun banyak ditemui di Jepang, terutama di daerah pegunungan. Konon katanya berendam di onsen dapat mempercantik kulit, wajah, dan menghilangkan pegal-pegal. Sudah jauh-jauh datang ke Jepang, setidaknya harus mencoba sekali donk dalam hidup. hahahaa

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Kesempatan berendam di onsen pun datang.

Tahun 2011, bulan Februari tanggal 22, saya, teman korea bernama Soyeon, dan adiknya jalan-jalan ke daerah Nikko sebuah daerah pegunungan bersejarah dan terkenal dengan kuil Toshogu-nya. Kuil Toshogu ini terkenal karena memiliki ukiran tiga monyet, “see no evil, say no evil, hear no evil”.

 

 

 

Karena ini daerah pegunungan, sudah pastinya di sini banyak sekali onsen. Tetapi, kita tidak tahu mana onsen mana yang paling terdekat.

 

Setelah bertanya sana-sini sama penduduk sekitar, akhirnya kami memutuskan pergi ke onsen yang terdekat bernama “Yashino No Yu” yang harus ditempuh dengan berjalan kaki selama 45 menit! Mengapa? karena ternyata di Nikko tidak banyak terdapat transportasi umum. Hanya ada beberapa jalur bus yang melewati rata-rata jalan besar dan titik-titik wisata yang terkenal. Kebetulan, onsen ini terletak agak jauh dari jalan besar. Ada sih bus yang singgah di sana, namun karena jam-nya tidak cocok (harus menunggu sekitar 1 jam sementara kami harus mengejar kereta pulang), akhirnya kami memutuskan berjalan kaki.

Sambil berjalan kaki, kami bertanya jalan kepada penduduk sekitar. Ternyata, kami diberikan jalan pintas yang sangat jarang dilewati orang pada umumnya. Di tengah perjalanan, tiba-tiba muncul seekor monyet! Oke, ini bukan monyet peliharaan orang, tapi ini benar-benar monyet liar yang cenderung mirip dengan babon dengan muka yang merah. Jantung langsung berdebar kencang apalagi setelah menengok ke atas pohon, banyak monyet serupa yang sudah nangkring di atas. Deg-deg-an setengah mati karena takut monyet ini menyerang kami.

 

Untungnya kami sudah dekat dengan tempat tujuan. Sambil berjalan hati-hati dan menjaga barang agar tidak diambil monyet, kami berusaha secepat mungkin mencapai tempat onsen tujuan. Lega! karena kami berhasil sampai dengan selamat.

 

Untuk masuk onsen Yashino no Yu ini kita membayar ¥500. Terpisahkan ruangan untuk laki-laki dan perempuan, saya dan Soyeon langsung tanpa ba bi bu masuk ke ruang pergantian baju.

 

Awal masuk onsen ini agak-agak malu, karena kita semua diwajibkan untuk telanjang dan hanya boleh membawa handuk saja. Setelah melepaskan semua pakaian, masuklah kami ke ruangan onsen. Sebelum berendam, kami harus mandi dan bilas badan baru boleh berendam ke dalam onsen. Shampoo dan sabun tersedia gratis. Terkadang juga ada yang menyediakan handuk gratis.

 

Memang beberapa belakangan ini, ada juga onsen yang boleh berendam dengan baju berendam, ada yang hanya untuk berendam kaki. Saya juga pernah mendengar onsen campuran antara pria dan wanita. Kapan-kapan boleh coba nih, hehehe.

 

Setelah bilas, saya dan Soyeon langsung menuju ke kolam onsen outdoor. Setelah jalan kaki 45 menit dengan jalanan naik turun, bertemu monyet liar, kehausan, akhirnya terbalaskan dengan masuk ke dalam onsen. Perpaduan antara pemandangan, udara dingin, dan berendam di dalam air panas, membuat rasa stress dan rasa capek langsung lenyap!

 

Di onsen, rata-rata penggemarnya adalah nenek-nenek dan para ibu-ibu. Tapi, banyak juga wanita muda yang senang pergi ke onsen. Biasanya sambil berendam, kita mengobrol-ngobrol. Fasilitas lainnya ada juga sauna. Hati-hati jangan berendam kelamaan karena bisa membuat kepala pusing. Idealnya adalah berendam selama 10-15 menit, kemudian istirahat, kemudian masuk lagi, dan seterusnya hingga puas.

 

Setelah puas berendam dan karena juga mengejar kereta pulang ke Tokyo, Saya dan Soyeon terpaksa harus bangkit, membilas badan kembali, dan bersiap-siap untuk pulang. Di sini juga dilengkapi dengan ruang make up yang tersedia sisir dan hairdryer.

 

Senang rasanya akhirnya bisa mencoba onsen! Saya menjadi ketagihan ke Onsen dan pasti akan kembali ke Onsen!

Penulis

Farica Purnamasari

Twitter : @faricawannabe

Artikel yang mungkin kamu suka