Pulau Kemaro
Awal Liburan ku Januari 2012 sudah dua tahun yang lalu namun pengalaman liburan yang sungguh tak terlupakan. Tujuan liburan ku yaitu kota Palembang bersama teman-teman Koperasi Mahasiswa Unila. Oh iya aku adalah mahasiswi di Universitas Lampung hemm aku memang tinggal di Bandar Lampung dari lahir namun belum pernah ke Palembang karena sanak saudara tidak ada yang bertempat tinggal disana. Saat teman-teman mengajak saya liburan kesana saya sungguh bersemangat apalagi perjalanan kesana dengan menggunakan kereta pasti sangat seru. Itu yang saya bayangkan karena saya belum pernah naik kereta 😀
Kami berangkat pagi hari, saat kereta melaju jantung saya berdegup kencang 😀 tetapi ternyata biasa saja haha melihat pemandangan di sekeliling yang sungguh sangat biasa saya lihat jika travelling bersama teman-teman. Namun, suasana bosan mulai berubah saat kami memulai bernyanyi bersama dengan di petikan gitar yang membuat suasana semakin ramai. Lalu, salah satu teman mengajak kami untuk mencoba mengamen di kereta tersebut. Jadi, kami bernyanyi sambil menelusuri kereta dan menghibur penumpang yang ada di kereta. Kami juga mendaapatkan sedikit rejeki dari nyanyian kami tersebut. Kami membelanjakan uang tersebut dengan makanan khas palembang yaitu pempek dan kami makan bersama sambil terus bernyanyi.
Sesampainya di Palembang pada malam hari kami dijemput dengan teman-teman dari Kopma Iain Raden Fatah Palembang kami menginap di Asramanya. Pagi harinya kami melihat-lihat usaha dari Kopma Iain Raden Fatah berkunjung ke sekretnya lalu berdiskusi ringan di ruangan mengenai Koperasi Mahasiswa. Setelahnya, kami diajak berkeliling kota Palembang. Kami diajak ke Pulau Kamaro. Pulau seperti apakah Kamaro itu? Saya sangat penasaran, karena teman dari Kopma Iain Raden Fatah yang tinggal di Palembang saja belum pernah kesana. Wah,.,pasti sangat menyenangkan perjalanan di Pulau Kamaro.
Perjalanan ke Pulau Kamaro menyeberangi sungai musi selama kurang lebih satu jam menggunakan kapal. Serunya perjalanan di kapal dengan bercandaria dan berfoto bersama. Sesampainya disana saya sungguh terkejut semua bangunannya bernuansa china. Identik dengan warna merah menyala dan banyak patung-patung seperti panda, naga, dan singa. Terdapat tugu kecil yang meriwayatkan kisah tentang Legenda Pulau Kamaro dengan tulisan Indonesia.
Kisahnya sebagai berikut:
‘’ADA LEGENDA SEORANG PUTRI RAJA BERNAMA SITI FATIMAH YANG DI SUNTING OLEH SEORANG SAUDAGAR TIONGHOA YANG BERNAMA TAN BUN AN. PADA ZAMAN KERAJAAN PALEMBANG, SITI FATIMAH DIAJAK K DARATAN TIONGKOK UNTUK MELIHAT ORANG TUA TAN BUN AN. SETELAH DISANA, BEBERAPA WAKTU TAN BUN AN BESERTA ISTRI PAMIT PULANG KE PALEMBANG DAN DIHADIAHI 7 (TUJUH) BUAH GUCI, SESAMPAI DI PERAIRAN MUSI DEKAT PULAU KAMARO TAN BUN AN MAU MELIHAT HADIAH YANG DIBERIKAN, BEGITU DIBUKA TAN BUN AN KAGET SEKALI ISINYA SAWI-SAWI ASIN TANPA BANYAK BERPIKIR LANGSUNG DIBUANGNYA KE SUNGAI, TAPI GUCI YANG TERAKHIR TERJATUH DAN PECAH DIATAS DEK PERAHU LAYAR, TERNYATA ADA HADIAH YANG TERSIMPAN DIDALAMNYA, TAN BUN AN TIDAK BANYAK BERPIKIR IA LANGSUNG MELOMPAT KE SUNGAI UNTUK MENCARI GUCI-GUCI TADI, SEORANG PENGAWAL JUGA TERJUN UNTUK MEMBANTU. MELIHAT 2 (DUA) ORANG TERSEBUT TIDAK MUNCUL SITI FATIMAH PUN IKUT LOMPAT UNTUK MENOLONG TERNYATA TIGA-TIGANYA TIDAK MUNCUL LAGI, PENDUDUK SEKITAR PULAU SERING MENDATANGI PULAU KEMARO UNTUK MENGENANG 3 (TIGA) ORANG TERSEBUT DAN TEMPAT TERSEBUT DIANGGAP SEBAGAI TEMPAT YANG SANGAT KERAMAT SEKALI.’’ DISPARBUD KOTA PALEMBANG TAHUN 2009.
Stelah membaca kisah yang mengharukan tersebut saya sedikit merasa takut untuk berkeliling di Pulau Tersebut, namun karena suasananya yang berbeda dan ramai jadi ketakutan itupun hilang. Kami berkeliling Pulau melihat-lihat arsitektur yang luar biasa. Sungguh liburan yang sangat tak terduga bisa ke Pulau Kemaro yang melegenda ini. Lucunya saat saya mengupload foto perjalanan di Pulau Kemaro di sebuah jejaring sosial ada teman yang komentar dan bertanya apakah itu di China. Sungguh nuansa arsitektur yang luar biasa.
http://destiwd.blogspot.com/search/label/Kemaro%20Island