Home Lomba Blog KTF 2015 Perjalanan Seru di Hari Kiamat

Perjalanan Seru di Hari Kiamat

oleh Mahansa Sinulingga

Penyebar hoax terbesar di dunia sepanjang masa adalah Suku Maya! Gimana nggak hoax kalau seluruh dunia sudah sibuk merayakan terjadi-nya kiamat pada tanggal 21 December 2012 tetapi ternyata masih aman tentram?
Saya termasuk orang yang sangat tidak percaya dengan kabar tersebut? Apalagi keluarga besar saya tepat ditanggal tersebut justru melakukan perjalanan, sebagian melalui udara dengan Lion Air dan Wings Air : Cengkareng – Surabaya – Banyuwangi. Sedangkan saya dan keluarga kakak (4 orang) akan melalui penerbangan dengan Citilink, Cengkareng – Surabaya. Dilanjutkan perjalanan darat Surabaya – Banyuwangi. Nah, sebenarnya kami berlima juga perjalanan udara Surabaya – Banyuwangi, namun apa mau dikata jika pada tanggal 28 November 2012 kami menerima sms dengan tulisan : “Pelanggan Yth.Penerbangan Surabaya – Banyuwangi tgl 21 DEC MZ3510 Cancel/Batal terbang.Hub 08041 621621.Mohon maaf & Terima Kasih.Merpati Airlines”.
Penerbangan Surabaya – Banyuwangi nggak bisa kami alihkan ke Wings Air karena waktu-nya nggak kekejar, pagi kakak sata masih ada urusan di sekolahnya Sekar (keponakan saya) di SMA Negeri 28 Ragunan. Jadilah kami perjalanan darat Surabaya – Banyuwangi dengan KIA Pregio milik travel saudaranya Silvi, calon member keluarga besar kami per-22 December 2012.
Saya sudah tiba di Terminal 1C Bandara Soekarno Hatta pukul 9 pagi lewat beberapa menit. Sengaja naik Damri dari terminal bis Rawamangun supaya cepat! Kalau berangkat bareng mobil rombongan kakak saya pasti memerlukan waktu yang lebih lama karena saya harus ke Ragunan terlebih dahulu. Dugaan saya benar! Rombongan kakak macet di toll Gatot Subroto. Seru banget deh…awalnya sms kakak saya perjam 09:47 masih ,“Macet nih.Kalau jam 10:45 kita blm sampai, cek in dulu aja!Ke counter penjualan tiket Citilink, ngeprint tiket.Kode booking XXXYYY dan AAABBB”. Sampai akhirnya kakak saya SMS nyuruh saya terbang langsung sendiri saja kalau mereka belum datang. Huaaa…..
Entah kenapa saya kok merasa tenang-tenang aja ya, apalagi melihat belum ada tulisan “boarding” di screen, padahal penerbangan tinggal 10 menit lagi. Hingga 5 menit sebelum jadwal terbang muncul Sekar dan ayah-nya berlari-lari ala atlet marathon…melesat…hingga sampai ke ruang tunggu penerbangan dikabarkan : penerbangan delay 20 menit! Yeaaay….doa saya terkabul euy. Thanks,God 馃檪 *Jarang-jarang khan berdoa minta delay penerbangan…hehehe..Waktunya tepat pula, delay nggak sampai 1 jam – kesempatan untuk rombongan kakak saya menghela nafas dari sport jantung menembus kemacetan, kesempatan untuk membeli minuman di vending mesin…serta Alhamdulillah, penerbangan kami Surabaya – Banyuwangi dengan Merpati di-cancel karena kalau setiba-nya di Surabaya waktu-nya sudah nggak terkejar.

Cengkareng – Juanda

Kami duduk terpisah-pisah, tetapi saya dan Sekar mendapat seat yang sesuai dengan keinginan kami, near window 馃檪 Kalau nggak salah saya duduk di seat nomer 5A dan Sekar 7A.
Dalam penerbangan kami tidak mendapat makanan dan minuman, maklumlah LCC gitu loh ;-p Bersyukur pesawatnya bagus dan terawat. Penumpangnya juga bersih dan wangi kok…hehe…Pramugari-nya sih kelihatan usia-nya sudah diatas 30-an (bahkan 40-an) tahun. Saya suka penerbangan yang pramugari/pramugaranya separuh baya karena ngelayanin-nya “netral” dan lebih terkesan tulus.
Cuaca di atas awan begitu cerah. Nggak ada tanda-tanda kiamat akan terjadi 馃榾 Saya mah yakin bahwa kiamat nggak akan terjadi karena saya masih lebih sering berinteraksi dengan orang-orang yang baik hati, bersahaja dan lebih mencintai Tuhan daripada harta dunia. Bukankah kiamat akan terjadi jikalau orang-orang seperti itu sudah habis? 馃槈
Di beberapa daerah sempat hujan sih, apalagi saat pesawat sudah mendekati kota tujuan. Saya melihat pelangi mengibar di dekat jendela seat yang saya duduki…Masya Allah…sungguh, bahagia-nya berdampingan dengan pelangi. Berasa jadi bidadari banget deh…hahaha…
Kami tiba dengan selamat di Juanda International Airport. Sopir yang ditugaskan menjemput bolak balik menelpon saya. Saya bilang kami sedang menunggu bagasi, eh dia laporan ke Bimo bahwa kami sedang di Bekasi.Hahaha….
Setelah bagasi komplit kami makan di Rumah Makan Singgalang yang masih di Juanda Airport, sebelumnya beli minuman dulu di Quickly di dekat pintu keluar terminal.

Surabaya – Banyuwangi
Perjalanan justru terasa lebih “hard adventure” kala kami menempuh Surabaya – Banyuwangi. Masalahnya AC tiba-tiba nggak berfungsi dengan maksimal saat kami berada di area lumpur Lapindo Sidoarjo. Berhenti sejenak di daerah Bangil. Loh kami malah cekikikan mengingat beberapa tahun lalu juga berhenti di daerah Bangil – di jalan yang sama, tahun 2003 ban mobil kami bocor dalam perjalanan Malang – Denpasar. Ketika itu kami berwisata bersama Bimo, dan Bimo duduk di kursi paling belakang diantara koper-koper kami (Ketika itu kami naik Isuzu Panther). Kejadian yang nyaris sama terulang setelah 9 tahun kemudian, dan kali ini perjalanan kami menuju Banyuwangi dalam rangka pernikahan Bimo di Banyuwangi. Tuhan Maha Pengatur segala-nya 馃檪

== Mampir KFC Probolinggo untuk makan malam (Check in di Foursquare)

“Hard Adventure” berikutnya adalah kami mengalami macet yang cukup serius. Beuuh, saya di Jakarta nyaris nggak pernah mengalami macet semenjak jam kerja saya fleksible…eh kok ya di ujung Timur pulau Jawa saya mengalami kemacetan. Tepatnya di Watu Dodol….bener-bener dodol deh ;-p Dalam kemacetan tersebut saya sih justru terlelap, malah di Piton yang gemerlap listriknya kece itu saya sempat memaksakan melek karena ingin menyaksikan gemerlapnya Piton yang gak terkalahkan oleh dunia gemerlapnya metropolitan. Nah di Watu Dodol ini malah kebaca SMS dari Mr.Zaki, pilot Lion Air asal Banyuwangi yang saya kenal di New Zealand : “Kl k bwi sbaiknya hindari penyebrangan ketapang gilimanuk,td siang macet parah,ada penumpukan kendaraan yg mau nyebrang k bali.”
Selain sms dari Zaki juga ada sms dari Bimo yang kok minta naik mobil bareng kita.Sampai hotel di Banyuwangi saya baru ngerti kalau Bimo berada di ferry dari Bali saat kami di Watu Dodol. Bimo landing di Bali dari Makassar. Beuuuh, calon mempelai cowoknya aja baru sampai Banyuwangi jam 3 pagi!
Pokoknya seru deh perjalanan kami!

http://57odysseygemini.blogspot.com/2013/05/perjalanan-di-hari-kiamat.html

Penulis

Anna R Nawaning S

Twitter: @balqis57

Artikel yang mungkin kamu suka