Sumatera Barat sudah terkenal akan panorama alamnya yang memukau. Pulau Sikuai, Air Terjun 100 Tingkat, daerah Bukittinggi, dan Kepulauan Mentawai adalah beberapa di antaranya. Namun, jika ingin menyaksikan keaslian pola kehidupan masyarakat Minangkabau yang sesungguhnya, kita bisa mengunjungi Desa Pariangan, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Desa tertua di Minangkabau ini terletak di lereng Gunung Marapi, di tengah perbukitan. Di nagari ini, kita bisa menyaksikan keaslian bentuk desa adat yang menggambarkan kehidupan sosial Minangkabau. Sebut saja, balairung, masjid tradisional, rumah adat (rumah gadang), lumbung padi, dan peninggalan bersejarah seperti Batu Basurek dan Kuburan Panjang.
Konon, Kuburan Panjang merupakan makam dari DT Tantejo Gurhano. Gerhano dikenal sebagai orang sakti sekaligus arsitek Minangkabau pertama yang membuat Balai Adat.
Keunikannya, setiap kali diukur, panjang makam yang membujur dari arah utara ke selatan ini tidak pernah sama. Selain itu, di sekitar makam terdapat sejumlah batu sandaran. Menurut masyarakat sekitar, lokasi tersebut digunakan sebagai tempat musyawarah terbuka pada zaman dulu yang disebut medan nan bapaneh.
Terdapat pula tempat permandian air panas untuk umum di Nagari Pariangan. Air panas di lokasi tersebut dikenal mengandung sulfur yang baik bagi kesehatan kulit. Untuk prasasti, ada sejumlah prasasti di Nagari Pariangan. Di antaranya, Situs Prasasti Pariangan, Situs Batu Batikam, dan Situs Prasasti Kuburajo.
Tatkala memasuki Desa Pariangan, akan terlihat tulisan Nagari Tuo Pariangan dan sambutan hangat masyarakatnya. Nagari Pariangan merupakan desa tertua di Minangkabau menurut Tambo Minangkabau. Nagari yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, ini berada pada ketinggian sekitar 500–700 meter di atas permukaan laut. Nagari Pariangan berjarak sekitar 100 meter dari jalan yang menghubungkan Kota Batusangkar dan Kota Padang Panjang.
Untuk mencapai Nagari Pariangan, Anda dapat menggunakan bus, jasa travel, atau mobil sewaan dengan lama perjalanan sekitar 2 jam. Jika Anda datang dari Kota Batusangkar, waktu tempuhnya sekitar 20 menit.
Tanah Datar, dengan Nagari Pariangan sebagai salah satu daerah khasnya, sesungguhnya kaya akan peninggalan kuno yang bernilai sejarah. Total, terdapat sekitar 43 benda cagar budaya.
Jika ditangani dan dirawat dengan tepat, situs-situs budaya di Nagari Pariangan bisa dikembangkan menjadi obyek wisata budaya berskala global sekaligus melestarikan keberadaannya. Ingat, pada masa kewajaran baru saat ini, tetap ikuti protokol kesehatan. Gunakan masker, jaga jarak, dan sering mencuci tangan dengan sabun.