Home Mau ke Mana?DestinasiLokal Menyambangi Bukit Pelangi Kelabba Maja di NTT

Menyambangi Bukit Pelangi Kelabba Maja di NTT

oleh Fellycia Novka Kuaranita

Beberapa tahun belakangan, tempat wisata baru di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kelabba Maja, mulai dikenal. Hamparan bukit beragam warna itu pun dengan segera menjadi populer.

Batuan kerucut berwarna-warni itu menjulang serupa pilar-pilar dari hamparan tanah kering di Kabupaten Sabu Raijua. Kemunculannya sebagai primadona baru wisata NTT banyak menarik perhatian. Area ini bahkan meraih juara pertama kategori Surga Tersembunyi Terpopuler pada Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018.

Sebelum Kelabba Maja terpublikasikan di media dan jejaring sosial, tidak banyak yang tahu Indonesia punya panorama semacam ini, ala Gunung Pelangi di wilayah Zhangye-Danxia Geological Park, China. Begitu orang banyak mengetahui keunikan lanskap ini, pelancong pun berdatangan ke wilayah yang terletak di Kecamatan Hawu Mehara di Pulau Sabu ini.

Kelabba Maja adalah tebing dengan struktur yang menyembul dan berlekuk-lekuk. Beberapa di antaranya berbentuk menyerupai kerucut. Pada dimensi vertikalnya, kita bisa melihat lapis-lapis warna seperti gradasi yang artistik. Kelabu, merah marun, merah jambu, dan cokelat.

Disakralkan penduduk lokal

Warga setempat meyakini Kelabba Maja sebagai tempat berdiamnya Dewa Maja, dewa bagi masyarakat yang berdiam di Dusun Kelanalalu di kecamatan itu. Dari situ pulalah konon nama Kelabba Maja diambil. “Ke’labba” diartikan sebagai tanah abu, sementara Maja adalah nama dewa. Oleh karena itu, tempat ini disakralkan juga oleh warga.

Di Kelabba Maja, pada sejumlah pilar yang meruncing, terdapat batu besar yang berpijak kokoh di atasnya. Masyarakat lokal menyebutnya “batu keseimbangan”. Tiga batu paling besar yang hampir sejajar itu dipercaya melambangkan ayah, ibu, dan anak.

Di tengah pilar batu keseimbangan tersebut, terdapat batu yang kerap dijadikan altar persembahan. Di tempat ini, biasanya pada Juli ketika purnama, warga melakukan ritual pemotongan hewan sebagai persembahan kepada Dewa Maja untuk meminta rahmat keselamatan dan kesuburan. Selain kurban yang biasanya berupa ayam merah, warga menyediakan sesaji berupa sorgum dan kacang hijau.

Karena adanya nilai-nilai budaya dan kepercayaan yang menyertai tempat ini, pengunjung pun diharapkan menunjukkan rasa hormat ketika bertandang. Pengunjung tidak diperkenankan mengucapkan kata-kata kotor atau makian ketika berada di tempat ini. Pun tidak boleh naik ke puncak batu keseimbangan.

Jika berencana ke Kelabba Maja, kamu mesti pertama kali menuju Pulau Sabu atau Sawu. Ini bisa ditempuh dengan pesawat dari Kupang ke Bandara Tardamu di pulau ini. Dari bandara, kamu bisa lanjutkan dengan menyewa mobil atau ojek. [NOV]

Artikel yang mungkin kamu suka