Home Lomba Blog KTF 2017 Melbourne, The Beauty and Multiculture City

Melbourne, The Beauty and Multiculture City

oleh

Jika ditanya tempat yang paling mengasyikan untuk dijadikan destinasi wisata, sebagian besar akan menjawab Australia.   Negara benua ini memang menjanjikan banyak hal yang menakjubkan, yang membuat liburan menjadi pengalaman tak terlupakan. Rencanakan liburan Anda dengan keluarga di Kompas Travelling Fair 1-3 September 2017.

Jika belum mempunyai ide, menghabiskan liburan akhir tahun di Australia dapat menjadi pilihan yang menarik bagi Anda dengan keluarga. Mulai wisata histori pantai hingga taman, belanja yang memanjakan pengunjungnya untuk  menikmatinya.

Melbourne, mempunyai cara yang sangat apik dan menarik dalam menyajikan keindahaan dan keseruan yang dapat dinikmati kita semua.

Data pengunjung  internasional yang datang ke Australia sebesar 7 juta pada tahun 2014.  Dari semuanya, jumlah pengunjung Indonesia adalah 150.200 orang . Meningkat 6,2 persen dari angka yang tercapat pada tahun 2013. Angka tersebut juga menempatkan Indonesia sebagai 12 negara yang sering mengunjungi Australia.

 

Melbourne

Melbourne jadi kota impian banyak orang ketika mengunjungi Australia. Mebourne beribukotakan Victoria merupakan kota terbesar kedua di Australia.  Kota terpenting kedua di Australia dari segi bisnis. Facilitas hiburan yang disedikakan sebagai salah satu obyek wisata Melbourne membut kota ini berturut-turut dinobatkan sebagai kota yang paling nyaman untuk ditinggali (The World Most Liveable Cities) di dunia.

Bulan yang tepat untuk datang ke Melbourne adalah November-Desember.  Bulan ini merupakan musim panas.  Udara yang sangat cocok bagi kami yang baru datang dari Indonesia, sekitar 17-23 derajat celcius, tidak begitu dingin, tetapi juga tidak panas sekali.

Tempat wisata yang patut dikunjungi adalahi  Shrine of Remembrance, Fitzroy Garden and Captain Cook’s Cottage, serta  Great Ocean Road, Grampians National Park, museum dan berbagai macam tempat menarik lainnya.

Untuk wisata Shrine of Rememberance, Fitzroy Garden, and Captain Cook’s Cottage, kami tidak menggunakan tour karena ini tempat-tempat ini masih dapat dijangkau dengan transportasi umum.    Untuk City tour tidak perlu menginap, Shrine of Remembrance, Fitzroy Garden, dan Captain Cook’s Cottage, hanya perlu waktu sekitar l/2 jam dari City.       Jika pergi sendiri dengan bantuan map,  biayanya sangat ringan, beli saja tiket tram atau train, biaya kartu tram/tran sekitar AUD 30 dan isi dengan sekitar AUD 10.

 

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah The Shrine of Rememberance, sebuah tempat histori bagi negara bagian Victoria.

Letaknya di Birdwood Avenue, Melbourne . Untuk mencapai tempat ini, mudah dan strategis dari Flinder Street, kita menyeberang jalan dan naik tram hanya beberapa km. Waktu tempuh sekitar 10 menit, kita akan tiba di depan Shrine of Remembrance.

The Shrine of Remembrance adalah Tugu Peringatan di Negara Bagian Victoria ditujukan bagi para pahlawan baik itu perempuan atau lelaki yang telah mengabdikan kepada bangsa Australia dalam konflik-konflik angkatan bersenjata dan operasi perdamaian selama sejarah bangsa itu.

Tempat kedua adalah Fitzroy Garden dan Capeten’s Cook

Letaknya tak berjauhan dengan Shrine of Remembrance.  Persisnya di 230-298 Wellington Parade, East Melbourne VIC 3002.   Dekat sekali dengan Gedung Parlemen.  Luasnya sekitar 26 ha  dipenuhi dengan pepohonan yang besar dan pohon sakral.  Ditengah-tengah terdapat sebuah kolam yang sangat indah dan menyenangkan, harmoni antara bunga, bebek ikan dan air mancur. Tempat Conservatory dimana sering dipakai untuk foto pengantin. Di pelbagai tempat ada tempat disediakan kursi untuk istirahat.  Dilarang menaiki sepeda di dalam taman.  Di sebelah timur dari Fitzroy Garden ada sebuah pondok yang pernah dihuni oleh Captain James Cook, penemu dari East Coast Australia.   Pondok atau cottage yang asli berada di Yorkshire, Inggris pada tahun 1755.   Cottage itu dibeli Russell Grimwade in 1933, lalu dibawa setelah dibongkar dan dipasang kembali pada April 1934.

 

Tempat ketiga adalah Great Ocean Road.

KEINDAHAN DAN KEBESARAN GREAT OCEAN ROAD

Melintasi sepanjang “Great Ocean” tak lepas-lepasnya mata dan jiwa memandang dan menggagumi keindahannya bak karya  Maestro, karya besar dari keagungan Yang Mahakuasa, batu-batuan di tengah lautan yang luas.

Perjalanan melalui beberapa kota seperti Torqua, suatu tempat untuk istirahat di tempat rest area untuk menikmati  Teh Devonshire.   Perjalananpun dilanjutkan, kami menuju Rumah Bell Beach dari Pemenang Peselancar Dunia.  Rumah-rumah yang sangat menyenangkan karena dibuat seperti villa dari kayu .  Sangat sederhana tapi unik dan design yang artistik untuk rumah pantai.  Jarak rumah dengan pantai agak jauh sekitar 4 meter dipisahkan dengan jalan raya.  Rumah-rumah itu dipenuhi bunga-bunga musim panas, menambah indah dan kenyamanan mendengarkan deru ombak dan riak-riaknya.

Perjalanan dari tepian pantai sangat indah, walaupun jalan makin menyempit, mendaki ,berliku-liku tetapi di sebelah kiri jalan adalah laut biru yang begitu indahnya, di kanan jalan adalah bukit tinggi dan terjal. Mata tak lepas-lepasnya memandang dan menikmati keindahannya,  alam laut memang sangat indah.

Kami melalui sebuah kota yang cantik dan indah panoramanya,Angelesea, Lorne Wye River, Appolo Bay.

Dilanjutkan menuju jalan yang semakin sempit tetapi di kanan kiri jalan kami melihat pemandangan yang sangat luar biasa indahnya, lautan biru dan pasir putih menghampar bak permadani. Sulit dilukiskan keindahnnya.

Akhirnya, di suatu tempat , pelataran parkir kami memarkir bus kami. Kami berjalan menuju ke suatu tangga. Menuruni tangga, dipagari oleh besi beton, kami memandang ke dua belas  batu-batuan ditengah lautan luas.  Ke dua belas batuan itulah yang disebut  “Apostle  Great Ocean”.

 

Tempat ke empat adalah  Grampions National Park

Pemandangan alam yang sangat indah dan surga bagi  pecinta alam dengan pemandangan yang menakjubkan di seluruh  tempat  Temukan  air terjun yang megah, formasi batuan yang spektakuler dan pemandangan panorama. Temukan tamasya hutan dengan kangguru.  Saya jatuh cinta dengan keindahan pemandangan di Grampian secara keseluruhan.

Perjalanan saya di Grampians National Park dimulai pada pukul 8 pagi.  Penjemputan yang tepat waktu yaitu 7.30 dan menuju ke Eureka Stocakde Memorial di Ballarat untuk minum teh pagi hari.

Lalu kami mengexplorasi Hutan di Grampians  township of Halls Gap.  Ada gallery yang menunjukkan beberapa hewan yang berada di hutan itu. Jenis dan berapa lama mereka hidup, sangat lengkap informasinya. Bahkan, saya sempat belajar tentang Aborigin dari gambar, foto serta ulasan singkat bagaimana awal mula mereka berada, usaha dan budaya ,ekonomi mereka.

Grambuk:  The National Park & Culstural Centres  adalah tempat yang sangat unik di Grampians . Disini kita dapat mengenal lebih dalam dengan informasi dari foto dan keterangan yang sangat detail dari  Budaya dan suku bangsa asli Australia yaitu Aborigin.

Menuju puncak dari Wonderland Turntable menuju Grand Cannyon, menikmati indahnya pemandangan yang luar biasa.   Sejauh mata memandang, keasrian alam hutan bercampur dengan danau yang asri.

Lalu menuju MacKencis Falls, sebuah air terjun. Panas udara membuat perjalanan sangat sulit karena harus menuruni kedalaman hampir 10 km. Tetapi tempat untuk menuruni sudah sangat aman dibuat dari plester bebatuan yang sangat aman.

Oleh : Ina Tanaya

 

[gravityform id=”40″ title=”true” description=”false”]