Home Lomba Blog KTF 2017 Liburan Seru Seperti Menjelajahi Negeri Tirai Bambu

Liburan Seru Seperti Menjelajahi Negeri Tirai Bambu

oleh

Momen tak terlupakan bersama sahabat dan orang terdekat adalah momen yang paling berharga dan akan selalu diingat sepanjang masa. Saya dan keempat sahabat saya selalu berusaha agar kami bisa selalu dan tetap bisa berkumpul bersama walau sangat jarang sekali bertemu karena sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.

Salah satu quality time yang saya lakukan bersama sahabat saya adalah kumpul bersama,curhat bersama,makan bersama hingga travelling bersama. Pada tahun 2015,saya dan sahabat-sahabat saya jalan-jalan ke Sam Poo Kong. Mungkin kalian sudah tahu dan bahkan sudah pernah sering ke Sam Poo Kong. Sebenarnya sudah sejak dari saya masih duduk di bangku SMK,saya dan para sahabat ingin ke Sam Poo Kong. Tapi akhirnya bisa ke Sam Poo Kong pada tahun 2015. Sam Poo Kong adalah Klenteng yang terletak di Jawa Tengah tepatnya di Jalan Simongan No.129, Bongsari,Semarang Barat,Kota Semarang.

Perjalanan ke Sam Poo Kong memang sangat mengasikkan. Perjalanan diawali dari rumah menuju ke Kaliwungu. Setelah sampai di Kaliwungu,saya dan para sahabat saya naik bus mini menuju ke terminal Mangkang. Sesampainya di terminal Mangkang,kami mencari bus Curug jurusan Pudakpayung. Saya tidak begitu suka naik bus Curug karena akan ada banyak asap rokok serta abang kenek yang suka minta ongkos berlebih. Waktu itu ongkos naik bus Curug dari terminal Mangkang menuju ke Sam Poo Kong yaitu tujuh ribu Rupiah. Setelah perjalanan hampir setengah jam karena bus Curug terlalu lama berhenti untuk mencari penumpang. Akhirnya kami sampai juga di Sam Poo Kong.

Tiket masuk ke Sam Poo Kong untuk pengunjung umum murah sekali,cuma tiga ribu Rupiah saja. Untuk pengunjung yang ingin melakukan Sembahyang di area dalam Klenteng yang dikhususkan untuk Sembahyang,maka dikenakan biaya dua puluh lima ribu Rupiah.Untuk pertama kalinya saya mengunjungi Sam Poo Kong,saya merasa sangat senang karena saya seperti di Negeri Tirai Bambu yaitu China.

Warna merah yang menjadi ciri khas Klenteng Sam Poo Kong membuat kita selalu akan bersemangat karena warna merah melambangkan keberanian. Ada banyak pengunjung di Klenteng Sam Poo Kong,mulai dari anak-anak hingga orang tua. Sam Poo Kong bisa dijadikan tempat liburan bersama sahabat dan keluarga tercinta. Jangan lupa juga untuk berselfie ria saat berada di Sam Poo Kong.

Klenteng Sam Poo Kong erat kaitannya dengan Laksamana Cheng Ho yang merupakan orang China dan pernah datang ke kota Semarang. Jadi,selain sebagai tempat ibadah dan tempat rekreasi. Sam Poo Kong juga bisa dijadikan tempat edukasi dan wisata sejarah. Ada juga lampion berwarna merah yang menghiasi area sekitar Sam Poo Kong. Pohon Beringin di sekitar Sam Poo Kong juga dijadikan sebagai tempat berteduh saat kita lelah berkeliling Sam Poo Kong. Ada juga tempat duduk khusus untuk pengunjung yang bisa digunakan untuk duduk-duduk santai. Waktu itu saya tidak membeli makanan saat lapar setelah berkeliling Sam Poo Kong. Soalnya saya dan para sahabat membawa bawa bekal  makanan dan minuman dari rumah. Selain untuk menghemat uang,membawa bekal makanan dan minuman dari rumah juga lebih terjamin kualitas makanan dan minumannya.

Area Sam Poo Kong yang menurut saya sangat luas membuat saya agak sedikit capek. Jadi kalau capek ya saya harus istirahat dan kalau sudah tidak capek lagi ya bisa meneruskan berkeliling Sam Poo Kong. Untuk para Muslim & Muslimah juga tidak usah khawatir karena di Sam Poo Kong sudah disediakan Musholla. Jadi tak perlu repot mencari Masjid untuk Sholat,karena di area Sam Poo Kong sudah ada Musholla. Ada juga fasilitas kamar mandi. Untuk yang mau mandi atau buang air kecil dan buang air besar cuma dikenakan biaya dua ribu Rupiah saja. Murah meriah kan liburan di Sam Poo Kong. Saya merasa senang karena cuma berfoto di Sam Poo Kong saja rasanya sudah seperti ke China. Pokoknya saya senang karena bisa berwisata ke Sam Poo Kong. Terimakasih banyak untuk para sahabat yang sudah meluangkan waktunya untuk bisa liburan bersama.

Oleh : Siti Faridah

[gravityform id=”40″ title=”true” description=”false”]