Home Mau ke Mana?DestinasiLokal Larantuka, Destinasi Wisata Religi di Timur Flores

Larantuka, Destinasi Wisata Religi di Timur Flores

oleh vita

Di Indonesia, kentalnya tradisi agama Katolik barangkali paling terasa di Larantuka, kota yang kerap disebut “Vatikan”-nya Indonesia. Bagi kamu yang menganut Katolik, kota ini patut didatangi.

Umat Katolik di daerah paling timur Pulau Flores ini merawat dengan sangat baik tradisi Katolik. Berinteraksi lama dengan budaya Portugis, sebagian tradisi di sini pun mengadopsi tradisi Portugis.

Dari luar, Larantuka adalah kota yang tenang. Ritme kota ini terasa jauh dari ketergesaan, dengan kendaraan yang belum terlalu banyak, pantai-pantai yang berombak kecil, dan Gunung Ile Mandiri yang permai sebagai latarnya.

Namun, begitu mengenal lebih jauh kota ini, energinya begitu terasa, terlebih ketika warganya menjalani ritual keagamaan. Warga Larantuka, yang 80 persennya beragama Katolik, sangat taat dan bersemangat merawat tradisi agama dan budaya.

Ada banyak gereja dan kapel di Larantuka sebagai pusat-pusat kegiatan umat Katolik. Yang paling dikenal adalah Katedral Reinha Rosari (Ratu Rosario Tersuci) Larantuka. Ini adalah gereja Katolik terbesar di Larantuka yang menjadi sentra aktivitas umat Katolik.

Sementara itu, kapel yang paling penting adalah Kapela Tuan Ana (Tuhan Yesus), Kapela Tuan Ma (Bunda Maria), dan Kapela Tuan Meninu (kanak-kanak Yesus). Di kapel-kapel ini jugalah, terutama Kapela Tuan Ana dan Tuan Ma, disimpan berbagai ornamento atau perlengkapan untuk prosesi Semana Santa.

Di Kapela Tuan Ana disemayamkan peti jenazah Yesus dan perlengkapan peringatan sengsara Yesus. Sementara itu, Kapela Tuan Ma adalah tempat menyimpan dan mentakhtakan patung Bunda Maria yang hanya dikeluarkan setahun sekali ketika prosesi Semana Santa. Kapel-kapel ini juga menjadi pusat doa sepanjang tahun.

Di Larantuka, hari besar agama Katolik dirayakan dengan meriah, terutama Natal dan Paskah. Natal disambut dengan tradisi Van Vare, pertunjukan orkestra dari kelompok musik dan paduan suara Keuskupan Larantuka. Maknanya, “membangunkan” umat dari kebiasaan lama yang kurang baik dengan lagu, musik, dan syair agar dapat kembali meluruskan jalan menyambut datangnya Natal.

Apabila pandemi kelak sudah berakhir dan kamu ingin merasakan pengalaman menyambut Natal atau Paskah yang mengesankan, masukkanlah Larantuka ke daftar destinasimu. [NOV]

Artikel yang mungkin kamu suka