Home Lomba Blog KTF 2015 Bersenang-senang di Pulau Pahawang Lampung

Bersenang-senang di Pulau Pahawang Lampung

oleh

Liburan singkat bermodal nekat! itu sih rasanya kata yang pas buat menggambarkan liburan ke Bandar Lampung beberapa waktu lalu. Setelah ‘mengantongi’ ijin berlibur, akhirnya kami mulai berburu tiket kereta api tujuan Tanjung Karang Bandar Lampung dari Prabumulih yang ternyata membutuhkan waktu kurang lebih 9 jam perjalanan. Dibilang nekat juga karena dari 8 orang cowo ditempat kami, nggak satupun yang mau ikut liburan, jadilah kami berempat nekat berkelana di tanah Sumatera! Hooo~ Tapi ternyata ada seorang teman kami, Mas Andri, dari Martapura yang juga ingin ikut berlibur setelah melihat status kami yang hendak pergi ke Lampung.

Perjalanan malam menurut saya memang yang paling menyenangkan, karena waktu dijalan bisa dihabiskan dengan tidur semalaman. Bahkan sewaktu Mas Andri naik kereta sekitar pukul 2 pagi kami terlupa. Dari pengalaman kemarin sih, jadwal kereta api di Sumatera ini memang sedikit berantakan, dari mulai jadwal keberangkatan yang molor 1 jam hingga waktu tiba di Stasiun Tanjung Karang yang dijadwalkan jam 4.25 kenyataannya baru tiba jam 7 lewat.

Sesampainya di Stasiun kami menelpon travel yang sudah kami booking sehari sebelumnya. Teluk Kiluan jadi tujuan kami berlibur pada awalnya, tapi melihat keadaan yang tidak memungkinkan antara waktu dan jarak tempuh yang pasti akan lebih banyak menghabiskan waktu dijalan daripada bersenang-senang. Jadilah kami pergi ke Pulau Pahawang sebagai salah satu alternatifnya. Mas Taufik, driver kami hari itu, melajukan mobil ke Kawasan dermaga menuju Pahawang setelah sebelumnya menjemput kedua teman kami lainnya.

Perjalanan menuju pantai kami tempuh kurang dari satu jam rasanya. Disana kami sudah disambut oleh Bapak pemilik perahu lengkap dengan peralatan snorkeling untuk menjelajah 4 spot keindahan bawah lautnya Pahawang. Yuhuuuuuu! Sedikit rasa mual menyerang dari awal perjalanan karena speedboat yang membawa kami ini melaju kencang di lautan selama 30 menit. Dan spot pertama kami di Tanjung Putus!

Berhubung kami tidak membawa kamera underwater juga travel yang katanya sedang kehabisan stock kamera, saya diberi sebuah case underwater untuk handphone. Awalnya sih sempat ragu, kan berabe juga kalau sampai handphone satu-satunya ini nyemplung air. Tapi setelah diyakinkan berkali-kali kalau ini aman oleh teman lain akhirnya cuma bisa pasrah aja berdoa semoga nggak rusak. Ada insiden juga sih kamera Mas Bayu kemasukan air sampai akhirnya harus di opname ditempat service.

Pemandangan bawah laut disini bagus, air yang biru jernih ditambah karang yang cukup dangkal membuat kami bisa menyaksikan keindahannya dengan lebih jelas. Puas menikmati keindahan Tanjung Putus, kami melanjutkan perjalanan menuju Pulau Pahawang Kecil. Lucunya, dari kejauhan sebelum tiba di Pulau ini kami sudah histeris melihat keindahan pasir putihnya disini. Keren!

Dibawah pohon, pasir putih, air laut yang biru, dan teman-teman yang menyenangkan, nasi box padang yang disajikan pun kian terasa nggak ada dua nikmatnya hahaha luar biasa. Foto, snorkeling, makan, ngemil, foto lagi, berenang lagi, jalan-jalan, foto lagi, snorkeling lagi ituuuuu kegiatan hari itu rasanya.

Perjalanan belum selesai, Keindahan Bawah laut Pahawang Besar masih menunggu kami. Disini mata kami masih disajikan dengan keindahan karang dan ikan-ikan kecil yang malu-malu keluar masuk karang. Saat kami menaburkan picisan kue ke laut, ikan-ikan kecil menyerbu dan berada antara kaki-kaki kami. Aaaah, lucunya!

Waktu yang semakin sore akhirnya membuat kami harus cepat-cepat menuju tempat selanjutnya. Kali ini Batu Mandi menjadi tujuannya. Jadi, Batu Mandi ini semacam Batu yang berada ditengah laut dikarenakan air laut yang surut membuat tempat ini terlihat. Adapun dikatakan Batu Mandi karena saat air laut naik batu ini terendam dan tidak terlihat, nah itulah asal muasal kenapa lokasi ini disebut demikian katanya. Katanya. Di sekitaran Batu Mandi ini juga terdapat spot snorkeling yang tidak kalah bagusnya.

Langit yang kian meredup, akhirnya mau tidak mau membuat kami harus bergegas untuk segera pulang ke dermaga dan bersiap pulang. Selanjutnya kami melakukan city tour di Kota Bandar Lampung. Pertama kami pergi ke tempat pusat pembelian oleh-oleh khas Lampung untuk orang-orang di kantor juga teman-teman dirumah. Selanjutnya berkeliling kota, melihat stadion, melihat rumah adat Lampung, lalu tadinya mau foto-foto di tugu Gajah area Car Free Night tapi sayang sedang terjadi pemadaman listrik. Akhirnya setelah puas berkeliling, kami berhenti di depan kantor walikota Bandar Lampung untuk mencari makan malam.

Satu hal sih yang dirasa, setelah berbulan-bulan ‘terpenjara’ di Bogor, Jakarta, Pandaan, Surabaya, walaupun sempat diberi libur sebentar, saya senang berada disini. Diluar pencapaian target yang masih sangat jauh dari harapan, ‘bersenang-senang’ tetap harus diselipkan, bukan?

Liburan hari itu cukup sekian dan pegal-pegal sekujur badan, akhirnya kami pun diantar pulang menuju rumah kontrakan teman-teman pembangkit untuk beristirahat sebelum jam 9 pagi melanjutkan perjalanan pulang.

Terima kasih atas liburan singkat yang menyenangkan. Kalian luar biasa, teman!

 

Bandar Lampung, Mei 2015

 

Kalau nggak bermodal nekat, kapan lagi kita bisa berangkat? 😉

 

 

 

Tulisan ini juga dimuat dalam blog pribadi saya di http://www.anggiagistia.com/

Penulis

Anggi Agistia

Twitter: @agistianggi

Artikel yang mungkin kamu suka