Home Lomba Blog KTF 2014 Baluran, Mata Air Awet Muda dan Afrika Kecil di Ujung Timur Jawa

Baluran, Mata Air Awet Muda dan Afrika Kecil di Ujung Timur Jawa

oleh

Sumber Manting, si Mata Air Awet Muda

 

Sekelumit kisah menarik yang saya temukan ketika mengunjungi Taman Nasional Baluran di Banyuwangi, Jawa Timur pertengahan Desember 2013 lalu adalah kisah tentang Sumber Manting. Lokasinya berada 700 meter kearah selatan pantai Bama. Sumber Manting ini sebenarnya adalah mata air yang konon diberi nama demikian karena proses terjadinya. Adalah Eyang Cungking yang merupakan sesepuh kawasan Baluran sedang menggembalakan dua kerbaunya di lokasi sekitar Sumber Manting ini, ketika lewat di lokasi sumber Manting ternyata sudah masuk waktu shalat dzuhur, Eyang Cungking yang taat beribadah kemudian bergegas mencari air untuk berwudlu, karena kurang berhati – hati ketika melangkah Eyang Cungking pun terpeleset hingga tubuhnya terpelanting. Ia pun kemudian bangun setelah sebelumnya berpegangan pada sebuah akar pohon agar memudahkannya berdiri. Anehnya akar pohon yang ia pegang itu kemudian tumbuh menjadi pohon Manting yang besar dan tempat dimana ia terjatuh tadi juga mengeluarkan air. Eyang Cungking lantas mengambil wudlu di sumber air yang keluar dari tempat ia jatuh tadi lalu bergegas menunaikan shalat. Selesai shalat ia lalu berkata, siapapun yang membersihkan diri di sumber air ini kelak akan awet muda dan banyak rejeki. Rentetan kisah itu yang kemudian menjadi asal muasal kisah dan nama Sumber Manting ini. Hingga kini, pada waktu – waktu tertentu, Sumber Manting masih sering dikunjungi orang – orang yang percaya bahwa sumber air ini dapat membuat awet muda. Saya terus terang sedikit takut ketika mengunjunginya, walaupun rasa penasaran saya mengalahkan segalanya, bukan karena apa melainkan yang saya tahu sumber air di tengah hutan berarti adalah tempat berkumpulnya hewan – hewan untuk minum, saya takut ketika yang saya temui nanti adalah hewan buas karena saya tahu lokasi sekitar Sumber Manting ini adalah habitat dari Macan Tutul, beruntung ternyata ketika saya keliling di lokasi itu mereka sedang tidur siang sepertinya. Di Sumber Manting sendiri saya pun cuci muka dan kini saya awet muda (benarkah?).

 

Afrika Kecil di Ujung Timur Jawa

 

Yang menjadi daya tarik Taman Nasional Baluran sebetulnya adalah savanna yang membentang seluas kurang lebih 15 lapangan sepakbola yang biasa disebut Savanna Bekol. Di savanna ini kita bisa merasakan sensasi seperti di padang – padang rumput di Afrika. Saya pernah melihat foto – foto padang gurun Kalahari di Namibia dan suasana yang nyaris sama saya rasakan ketika saya berada di Savanna Bekol ini. Memang disini tidak ada Meerkat; tapi Rusa, beberapa kerbau, Burung Rangkong yang mendarat ditengah savanna dan pohon – pohon akasia yang tumbuh menjadikan tempat ini memang pantas disebut Afrika Kecil di Ujung Timur Jawa.

 

Pengelola Taman Nasional juga menyediakan menara pengamat yang bisa digunakan untuk melihat secara keseluruhan Savanna Bekol serta kegiatan hewan – hewan di dalamnya. Selain itu, di dekat Savanna ini terdapat guest house yang bisa di manfaatkan pengunjung untuk menginap dan tak perlu lah repot membuka tenda. Adanya penginapan dan kebijakan “jangan membuka tenda dikawasan Taman Nasional” sebenarnya sempat mengganggu saya, namun setelah dipikir kebijakan itu tepat karena jika memaksa bertenda pasti keberadaan kita akan mengganggu atau bahkan diganggu satwa – satwa disana. Jadi menurut saya peraturan itu sebaiknya dipatuhi.

 

Selain Savanna Bekol, daya tarik selanjutnya adalah Pantai Bama. Jaraknya sekitar tiga kilometer kearah timur dari Savanna. Bama ini merupakan pantai berombak tenang yang biasa digunakan untuk mengamati matahari terbit karena memang letaknya yang di ujung timur pulau jawa. Jika cuaca cerah sunrise akan terlihat sangat cantik sekali, menyembul dari cakrawala ditambah dengan siluet pulau Bali. Bama juga tempat yang asik bagi penikmat bawah laut, terumbu karang disana masih terjaga dan ikan – ikan seperti ikan badut(nemo) juga masih banyak ditemukan. Pengelola menyediakan alat snorkeling dan diving bagi yang ingin melihat bawah laut Bama serta ada beberapa canoe untuk yang ingin canoeing sambil menikmati sore di pantai ini. Di sekitar pantai Bama ini juga disediakan penginapan bagi pengunjung yang mau menginap.

 

Untuk mengunjungi Kawasan Taman Nasional Baluran ini disarankan mengambil waktu pada pertengahan tahun atau pada saat musim kering karena pada saat itu rumput – rumput di savanna Bekol akan mengering dan berwarna kuning keemasan. Selain itu kondisi sumber air ditengah hutan yang mengering menyebabkan lebih banyak hewan yang berkumpul di tengah Savanna karena memang pengelola sengaja membuat tampungan air di Savanna untuk mengantisipasi kondisi kekeringan dan sebagai tambahan daya tarik.  Tentu saja ini akan menambah suasana Afrika ketika kita kesana.*

*tulisan ini sudah pernah saya unggah di blog ini

 

Penulis

dandi ratri antoro

Twitter : @antorology