Setelah perjalanan yang panjang, hal terbaik apa yang bisa kita temukan? Jawabannya, diri sendiri. Selain memberikan pengalaman baru bagi indera, perjalanan menuntun kita bergerak masuk ke dalam diri, inner journey.
Barangkali sebagian besar orang yang terlibat dalam pembuatan film Pendekar Tongkat Emas sebelumnya tak menyana, proses syuting film ini—yang berlokasi di Sumba—akan membawa mereka pada kesadaran baru tentang Indonesia. Bahwa ada lekuk-lekuk negeri kita yang belum sungguh-sungguh kita kenal—yang sangat indah, tetapi belum terjamah. Lebih dari itu, proses syuting di Sumba ini juga membangun semangat yang baru dari dalam diri untuk semakin dekat dengan Indonesia sekaligus merawatnya.
Pendekar Tongkat Emas adalah film silat klasik yang disutradarai Ifa Isfansyah. Sejumlah aktor ternama Indonesia, seperti Nicholas Saputra, Reza Rahardian, Eva Celia, Tara Basro, Prisia Nasution, Darius Sinathrya, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, dan Landung Simatupang turut membintangi film ini. Perkenalan dengan Sumba sepanjang proses syuting pun menjadi pengalaman yang tak terlupakan untuk mereka.
Ketika ditanya tentang potensi film dalam mengenalkan daerah-daerah indah yang belum terekspose, produser Mira Lesmana menjawab mantap, “Sangat besar!” Ia mengenang, hal yang sama terjadi pada Belitung yang menjadi lokasi syuting Laskar Pelangi. Angka kunjungan wisatawan meningkat sekitar 500 persen setelah film tersebut meledak. Namun, Mira menekankan, latar tempat harus terintegrasi dengan filmnya, jangan sekadar tempelan.
“Pertama-tama tentu ceritanya, baru dipilih lokasi yang sesuai. Turisme itu efek samping, tetapi selalu ada di belakang kepala saya, apalagi setelah melihat Laskar Pelangi. Ya, lokasi memang penting luar biasa. Makanya, kami juga banyak melakukan perjalanan untuk mendapatkan inspirasi. Dengan traveling, kita juga mendapatkan cerita atau bisa berkenalan dengan orang-orangnya sekaligus persoalan-persoalannya,” tutur Mira.
Keindahan lokasi syuting tak hanya kelak akan memukau para penonton film, para pemain film pun tak bisa menampik keelokannya. Berada tiga bulan di Sumba untuk syuting Pendekar Tongkat Emas, Nicholas Saputra dan Eva Celia mengaku jatuh cinta pada tempat ini. Dalam video diary Pendekar Tongkat Emas, Eva berkata, Sumba sudah menjadi rumah baginya. “Syuting ini juga membuka mataku untuk keliling Indonesia,” ujar Eva yang pascasyuting jadi lebih sering meluangkan waktu untuk melakukan perjalanan.
Di luar semua potensi yang begitu kaya, Mira mengingatkan untuk selalu berhati-hati merawat alam. “Turisme harus 10 langkah di depan. Dipersiapkan dulu infrastrukturnya dan untuk sekarang memang harus eco-friendly. Tidak bisa semuanya disikat habis. Keindahannya akan hilang. Sumba itu indah, berwarna, beragam, dan memang sangat kontemplatif. Orang yang datang harus punya sense of nature. Jangan datang sekadar untuk mencari keriaan, jangan merusak atau mengotori alam,” ungkap Mira.
“Handle with care,” ujar Nicholas menimpali, yang disambut dengan tawa Mira. “Ya, itu kata yang pas banget!” kata Mira bersemangat. Mira menambahkan, harus ada keseimbangan antara upaya-upaya untuk membuka potensi wisata dan menjaga budaya lokal. Dengan begitu, unsur ekonomi, lingkungan, dan budaya bisa bersinergi.
Ketika di dalam perjalanan kita menemukan seserpih kedamaian dan makin mengenal diri sendiri, batas antara berwisata dan pulang ke rumah menjadi makin samar. Teritorial rumah pun meluas. Kita lalu kian sadar, inilah Indonesia, rumah yang mesti kita rawat dengan segenap syukur.
Memulai perjalanan lewat KTF
Petualangan seru di Sumba yang dialami awak film Pendekar Tongkat Emas bisa disimak pula dalam Kompas Travel Fair (KTF) pada 27 September 2014. KTF 2014 adalah ajang yang dipersembahkan harian Kompas dan PT Dyandra Promosindo pada 26–28 September 2014 di Jakarta Convention Center (JCC) untuk menggairahkan dunia pariwisata.
KTF 2014 menggabungkan konsep pameran, talkshow, serta promosi paket wisata dan tiket murah dalam satu rangkaian acara besar. Tahun ini, KTF menggaet 65 perusahaan dengan bidang usaha antara lain agen travel, maskapai penerbangan, hotel, bank, dan dinas pariwisata berbagai negara. Selain pameran dan talkshow bersama para traveller, akan ada hiburan berupa tari-tarian tradisional. Pengunjung juga berkesempatan mengikuti games atau kuis dengan hadiah menarik selama pameran berlangsung.
KTF 2014 bisa menjadi semacam jendela mini tempat menilik destinasi yang akan Anda kunjungi sebelum memulai perjalanan yang sesungguhnya. Setelah itu, kaki pun melangkah, berburu pengalaman baru. Seperti tagline KTF kali ini, “Start your unstoppable journey”. [NOV]
Foto: dok Miles Films
Harian Kompas – Kamis, 25 September 2014 – Halaman 57
Ikuti sharing dengan para pemain dan kru film “Pendekar Tongkat Emas”