WISATA BBM
(Balekambang, BNS, Masjid Turen)
Dua bulan yang lalu, pada tanggal 06 Juni 2015 saya beserta teman-teman kantor saya mau berlibur wisata ke kota Malang, setelah melewati debat panjang dan juga polling untuk menentukan tempat mana saja yang akan dikunjungi. Akhirnya hasil polling memutuskan tempat yang akan dikunjungi yaitu Pantai Balekambang, Alun-alun Batu dan Batu Night Spectacular (BNS).
Karena kantor kami di Jombang, kami berangkat dari Jombang pukul 22.00 dan sampai di Pantai Balekambang pukul 03.00 dini hari. Masih gelap namun sudah banyak pengunjung yang datang ataupun tiba disana. Kami menunggu sampai matahari terbit sambil beristirahat sambil menunggu untuk sholat subuh dan juga sarapan pagi.
Setelah sholat subuh dan sarapan pagi, kami berkeliling menyusuri pantai, kami berjalan ditepi pantai, diatas pasir putih pantai balekambang sambil selfie sampai dihempas ombak pantai selatan yang cukup besar. Kami tetap melanjutkan menyusuri pantai hingga sampai ditempat utama yang menjadi cirri khas pantai yang wajib dikunjungi yaitu pura yang terletak diatas batu besar yang dihubungkan dengan jembatan. Setelah sampai di pura, tidak lupa kami mendokumentasikan foto kami selama berlibur, setelah puas berfoto diatas jembatan dan di pura, kami pindah area yaitu berfoto di bawah jembatan dengan hempasan ombak yang dahsyat. Setelah puas bermain dan berfoto di pantai, kami pun membersihkan diri untuk mandi. Setelah mandi ada acara yang paling ditunggu-tunggu yaitu makan rujak bersama yang kami siapkan dari Jombang. Kami menggelar tikar di tepi pantai, ditemani angin sepoi-sepoi dan desiran ombak, begitu menyenangkan.
Perjalanan berlanjut yang awal tujuannya adalah ke Alun-alun Batu oleh bapak sopir ditawari untuk ke Masjid Turen dan akhirnya teman-teman pada setuju, yang awalnya ke Alun-alun batu diganti ke Masjid turen. Perjalanan dari pantai Balekambang menuju ke Masjid Turen kurang lebih memakan waktu 2 jam. Sampai di Masji Turen tepat pukul 12.00. saya bersama teman-teman langsung bergegas menuju Masjid Turen, saya bersama teman saya menyusuri Masjid sampai pada lantai teratas yaitu lantai 10. Dari 10 lantai setiap lantai ada spesifikasinya, ada tempat untuk pondok pesantren, ada tempat untuk berbelanja, dilantai sepuluh ada pemandangan alam yaitu berupa gunung buatan, dan masih banyak lagi. Saya dan teman saya merasa sangat puas sekali karena berhasil mencapai puncak, setelah sampai puncak kami pun kembali turun untuk melaksanakan sholat dhuhur di Masjid Bawah Tanah. Setelah dari Masjid Turen, kami melanjutkan perjalanan ke BNS (Batu Night Spectacular).
Ditengah perjalanan ke BNS kami mampir untuk mengisi perut di Rumah Makan Joglo, setelah kenyang kami melanjutkan kembali perjalanan ke BNS, tiba di BNS pas waktu magrib, kami sholat magrib terlebih dahulu di BNS. Setelah sholat magrib, kami masuk area BNS dan menyerbu beberapa wahana, wahana pertama yang kami telusuri yaitu lampion. Kami ramai-ramai masuk lampion dan berfoto di setiap sudut lampion, tak ada satu sudutpun yang ketinggalan. Karena waktu yang relatif singkat, dan besok paginya harus kembali bekerja, sebisa mungkin kami memanfaatkan waktu di BNS. Tidak lama berada di lampion, kami menuju ke wahana lain yaitu mencoba naik sepeda udara yang penuh adrenalin. Awalnya saya dan teman saya biasa saja, namun ketika sampai diatas dan sepeda mulai melaju, keringat dingin mulai bercucuran, tepat saya yang memegang setir sepeda. Saya berfikiran kalau setir tersebut tidak berfungsi sehingga saya biarkan, namun ternyata apa yang saya pikirkan salah, setir tersebut berfungsi ketika jalannya berbelok yaitu untuk membelokkan, ketika belok dan setir tidak saya gunakan, hampir saya dan teman saya jatuh miring, keringat dingin semakin mengucur, jantung rasanya dag dig dug, takut, ketawa, seneng, semua campur jadi satu, takut tapi seru.
Setelah mencoba sepeda udara yang cukup menegangkan, saya dan teman saya beralih ke cinema 4 Dimensi, di dalam cinema 4 dimensi dihadapkan lagi dengan adrenalin yang cukup menegangkan namun karena ini kali kedua saya menikmati wahana cinema 4 dimensi, bagi saya tidak begitu menegangkan dibandingkan naik sepeda udara. Dan selanjutnya wahana terakhir yang saya tunggu sejak sebelum berangkat yaitu Gallery Trick Art. Dimana kami bisa bebas berfoto dengan lukisan yang sudah menjadi fasilitas disana, kami bisa berfoto sepuasnya tanpa batas waktu yang ditentukan.
Akhirnya inilah sekilas cerita menarik, menyenangkan dan seru yang saya alami di tahun 2015 ini.
Terima kasih untuk teman-teman kantor SF, semoga bisa berlibur kembali.
Yunita_Ragil
Blog: Kisah-Motivasi-Dan-Inspirasi.blogspot.com