Jalan-jalan menikmati beragam tempat-tempat baru, yang tentunya bisa menambah wawasan dan pengalaman kita pula. Berbicara tentang traveling, siapa sih yang tidak demen dengan aktivitas ini? Apalagi, jika lokasi wisata tersebut alami dan belum banyak yang mengunjungi, tentunya bisa meningkatkan nyali kita untuk kembali berpetualang menyusuri bentang alam. Ada pegunungan, hutan hingga lautan yang bisa kita taklukkan.
Sebagai seorang traveler, pastinya banyak tempat asyik yang pernah dikunjungi. Tidak jauh beda dengan teman-teman traveler semua, saya juga punya banyak cerita menarik yang ingin saya bagikan saat berwisata ke sana. Masih seputar panorama bentang alam Nusantara, wilayah Pacitan pun ingin saya eksplor keindahannya. Lebih tepatnya, di pantai cantik nan ciamik, Klayar.
Beberapa di antara teman-teman traveler mungkin sudah pernah ke sini. Lautnya yang biru dan gradasi pasir hitam dan putih yang lembut menjadi ciri yang mudah ditemui di pantai ini. Layaknya gugusan pantai Selatan pulau Jawa, Klayar juga memiliki intensitas ombak yang cukup tinggi dan begitu menggelora. Gemuruh ombaknya yang keras begitu takjub saat disaksikan.
Selain itu semua, Klayar masih memiliki suguhan pemandangan yang tak kalah luar biasa. Gugusan karst adalah jawabannya. Pantai ini memiliki tumpukan karang yang cukup menarik dan menjulang bak sebuah pegunungan. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang berbentuk menyerupai Sphinx. Itu, patung singa berkepala manusia yang begitu terkenal bersebelahan dengan Piramida Mesir. Sontak saja, hal ini membuat saya begitu terpanah memandanginya.
Bayangkan, karst sebesar itu terpahat dengan apik bak karya seni paling monumental di dunia. Bukan lebay kok, tetapi memang itu sebuah fakta yang bakalan tampak di depan mata. Saat-saat seperti itu memang perlu untuk diabadikan. Selain bisa menjadi kenangan, juga bisa menjadi referensi destiniasi wisata yang pernah dikunjungi.
Pantai Klayar terletak di desa Kalak, Kecamatan Donorojo atau sekitar 35 km dari pusat kota Pacitan. Bisa dibilang pantai Klayar termasuk pantai yang masih alami. Tidak seperti Teleng Ria yang sudah dikelolah dan dikenalkan menjadi pantai wisata, Klayar justru tampil begitu alami nan menawan tanpa hiasan fasilitas atau sarana penunjang hiburan lainnya. Hal ini, bisa dilihat dari sarana kamar mandi yang masih tampak swadaya warga lokal, pun dengan tempat parkir yang dibuat seadanya.
Kendati begitu, Klayar tetap memancarkan pesonanya sendiri. Tak jarang banyak wisatawan lokal dan mancanegara berduyun-duyun mengunjungi salah satu pesona kota yang juga berjuluk seribu satu goa ini. Yang tak boleh Anda lupakan saat berkunjung ke sana, adalah bekal makanan yang cukup. Begitu juga dengan kamera yang prima guna mengabadikan setiap momen yang Anda jumpai.
Untuk masuk ke sana, bisa dibilang cukup murah. Anda hanya dikenakan biaya parkir masuk kendaraan yang tak lebih dari 10 ribu Rupiah. Sebuah harga yang cukup murah untuk pesona alam yang luar biasa. Selanjutnya, Anda bisa menikmati panorama pantai, pesona karst hingga alunan deburan ombak penghantam karang, yang oleh masyarakat sekitar sering disebut sebagai Seruling Samudera.
Jadi, tak usah berlama-lama, yuk segera berkunjung ke sana. Eits, jangan lupa tetap jaga kebersihan pantai setiap kali berkunjung ke sana. Jangan hanya gara-gara kunjungan sekilas, tumpukan sampah kian membekas. Sayang kan, mari jaga kebersihan lingkungan Nusantara sama-sama.