Home Lomba Blog KTF 2015 Tarik Tambang di Pantai Pangandaran

Tarik Tambang di Pantai Pangandaran

oleh Mahansa Sinulingga

Pantai pangandaran adalah salah satu tujuan wisata yang amat sangat populer di Indonesia. Saya rasa hampir sebagian besar penduduk pulau Jawa pernah mengunjungi objek wisata yang terletak di Kabupaten Pangandaran (pemekaran dari Kabupaten Ciamis) Jawa Barat ini terutama yang tinggal di sekitar Bandung dan Jabodetabek. Sampai detik ini Pantai Pangandaran tidak pernah sepi dari pengunjung apalagi saat musim liburan sekolah. Rata-rata pengunjung pantai ini didominasi oleh rombongan anak sekolah, family gathering dari perusahaan, dan rombongan liburan keluarga.

Melihat siaran di televisi yang menggambarkan betapa padatnya kondisi Pantai Pangandaran saat liburan membuat saya bergidik. Terbanyang begitu tidak teraturnya objek wisata tersebut. Pasirnya yang cenderung coklat juga sungguh membuat pantai ini tidak menarik buat saya. Belum lagi sampah-sampah yang ditinggalkan para pengunjung yang kurang pemahamannya. “Mengunjungi Pantai Pangandaran? Apa menariknya pantai seribu umat itu”, jawab saya ketika seorang teman mengajak saya berlibur ke Pangandaran.

Hingga pada suatu ketika saya tidak habis fikir mengapa ada beberapa teman kantor yang selalu mengunjungi pangandaran hampir di setiap libur panjang dan libur lebaran tiba. Ada apa sebenarnya di sana? Daya tarik apa yang dimiliki objek wisata seribu umat itu. Banyak alasan yang mereka sampaikan pada saya, dan hanya satu yang membuat saya tertarik yaitu keanekaragaman seafood-nya yang murah meriah. Akhirnya tanggal 17 Mei 2014 saya memutuskan untuk berlibur ke Pantai Pangandaran untuk yang pertama kali. Dan saya pun merasa jatuh cinta pada kunjungan pertama. Saya benar-benar menikmati kunjungan perdana saya di objek wisata andalan Jawa Barat ini. Pasirnya yang tidak putih, kuda-kuda yang berkeliaran, kapal-kapal yang datang dan pergi, juga ratusan pengunjung lain sama sekali tidak menghalangi saya untuk menikmati Pangandaran dengan segala hiruk-pikuknya.

Setelah kunjungan pertama yang mengesankan, akhirnya saya memutuskan untuk mengunjugi Pantai Pangandaran untuk ke dua kalinya. Dan ada yang berbeda pada kunjungan kali ini. Jika selama ini saya lebih sering bepergian sendirian atau hanya bertiga dengan sahabat saya ke pantai-pantai yang sepi jauh dari keramaian dan tanpa pendagang, maka kali ini saya pergi bersama rombongan teman-teman sekantor. Sekitar 30 orang yang ikut dalam perjalanan wisata kali ini. Selain karyawan lokal, kami juga mengajak pegawai asing yang baru datang dari Belgia. Dan merekanpun tampak antusias. Kami menyewa minibus dari sebuah biro travel.

Perjalanan dari Bandung ke Pangandaran memakan waktu sekitar lima sampai enam jam dengan kondisi jalan yang cukup baik. Kami berangkat pukul satu dini hari agar perjalanan tidak terasa melelahkan. Dan kami tiba di pangandaran pukul enam pagi. Kami menyewa sebuah rumah yang cukup besar. Mudah sekali menemukan penginapan murah di sekitar objek wisata ini dengan berbagai tarif dan pilihan. Setelah istirahat sebentar saya dan rombongan langsung menuju pantai yang telah dipenuhi pengunjung.

Agenda kali ini adalah permainan. Kami mengadakan acara permainan di pinggir pantai. Ada beberapa perlombaan yang kami adakan, yaitu tarik tambang, balap kelereng, memindahkan kelereng dengan sumpit, dan masih banyak lagi permainan yang lain. Dan diantara banyak permainan itu tarik tambanglah yang paling membuat suasan semakin meriah dan menambah keakraban antar karyawan. Kemeriahan kami membuat pengunjung lain ikut bersorak memberikan dukungan pada team yang sedang bertanding. Adanya orang asing yang ikut pada setiap perlombaan menambah kemeriahan liburan kali ini. Meskipun melelahkan dan memuat badan terasa pegal-pegal tapi kami semua merasa senang karena dapat tertawa sepuasnya.

Pada malam harinya kami mengadakan acara barbeque. Kami membakar berbagai jenis ikan yang kami beli langsung dari nelayan dan jagung yang sengaja kami bawa dari Bandung. Sebagian yang lain ada pula yang berkeliling di sekitar pantai dengan menyewa becak yang penuh dengan lampu berwarna-warni. Banyak pedagang oleh-oleh dan makanan terutama seafood yang merupakan daya tarik tempat ini. Saat yang lain asyik berkeliling dengan becak saya memilih menikmati berbelanja oleh-oleh kerajinan tangan dan pakaian. Saya juga sangat menikmati wisata kuliner seafood yang saya pilih sendiri dan dimasak langsung sesuai dengan bumbu yang saya pilih sendiri. Baru kali itu saya menikmati udang, kepiting, cumi-cumi, dan cha kangkung sebanyak itu dengan harga murah.

Malam semakin larut. Badan semakin terasa lelah. Tapi kebahagiaan dapat terlihat di mata dan senyum para peserta rombongan. Wah ternyata Pangandaran memang jauh lebih menarik jika dikunjungi bersama rombongan. Banyak hal yang bisa kita lakukan bersama teman-teman. Ya, kini saya tau kenapa orang-orang bisa berulang kali mengunjungi Pangandaran. Kalian juga akan tahu ada daya tarik apa di sana setelah kalian mencobanya. Magnet tersembunyi wisata Pantai Pangandaran benar-benar nyata. 😀

 

 

Penulis

Rahmi Hayati

Twitter: @iza_rahmi

Artikel yang mungkin kamu suka