Home Lomba Blog KTF 2014 Sejuta Pesona Pulau Tidung

Sejuta Pesona Pulau Tidung

oleh

Pulau Tidung, salah satu dari seribu pulau yang ada di Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. Sabtu lalu 15 September 2012聽 saya mendapatkan kesempatan berlibur ke salah satu dari seribu pulau tersebut. Pulau Tidung, yak Pulau tidung adalah salah satu pulau besar yang masih terbagi lagi menjadi 3 pulau di sana Pulau Tidung Besat, Pulau Tidung Kecil dan satu pulau kecil lainnya. Liburan ke Pulau Tidung merupakan liburan perdana saya ke luar pulau Jawa. Perjalanan dari Jakarta ke Pulau Tidung memakan waktu 2 jam. Kami berangkat dari dermaga Muara Angke. Dibayangan saya Muara Angke itu tempat yang cukup indah di pandang mata, tapi ternyata bayanganku pun terhapuskan oleh kenyataan yang saya liat. Kami seperti orang mudik, padat dan tidak sedap karena memang itu untuk naik turunnya hasil tangkapan nelayan berupa ikan-ikan dan makhluk lainnya yang membuat bau amis serta jalanannya yang rusak membuat ku harus berhati-hati menapaki jalan.
Meninggalkan Jakarta dengan segala aktivitasnya membuat saya tak sabar untuk segera melihat pesona laut dan daratan kepulauan seribu yang indah. Tak membuat kecewa, Maha Suci Allah pemilik semesta alam, yang menciptakan keindahan daratan dan lautan yang luar biasa.

Alhamdulillah.. Sgala puji bagiMu ya Rabb, yg telah memperjalankan kami di darat dan laut.. Sungguh indah ciptaanMu. Belum saya menapaki daratan pulau tidung yang indah, tapi kutelah merasakan indahnya pulau itu dari kejauhan. Dan akhirnya ku sampai ke tempat tujuan.

Menapakkan kaki disana dan mengucapkan salam – Welcome To Tidung Island – Ku seperti di sambut oleh kesejukan pulau tidung yang membuatku merinding. Inilah sisi lain dari Jakarta. So beautiful. Beberapa menit menapaki jalanan di pulau tidung menuju penginapan kami diperlihatkan kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang, ada sepeda dan bentor (becak bermotor). Tak ada mobil disana, jalanan di perkampunganya pun tidak luas, hanya cukup untuk pejalan kaki dan bentor. Pukul 11.00 tiba saat kami di penginapan, sebuah kontrakan yang di depannya telah terparkir sepeda-sepeda untuk kami berkeliling, ini yang ku tunggu-tunggu dan di sela-sela istirahat saya mencoba menggoes sepeda di depan pantai yang memang itu halaman depan penginapan kami.

Jam telah menunjukan pukul 13.00 WIB, setelah beristirahat dan tanpa buang waktu kami pun bergegas untuk menyiapkan peralatan snorkeling (boogel dan pelampung) untuk聽 menuju tempat snorkeling. Dengan diantar perahu bermotor oleh Pak Bibi (guide) kami pun tiba di tempat snorkeling pukul 14.00, perjalanan yang dekat tapi cukup lama.
Setibanya di area snorkeling kami langsung menyelam, tapi tidak dengan saya. Perahu diam yang bergoyang kala itu membuatku sedikit mual. Tapi kalo tidak turun saya akan rugi ketinggalan pemandangan bagus di bawah laut sana. Dan akhirnya saya pun ikut menyelam, kamipun menikmati pesona bawah laut yang memang luar biasa indahnya. Rasa mualku hilang seketika.Tak lupa kami mengabadikannya.

Snorkeling

 

Ini baru moment pertama, masih banyak lagi aksi fantastic kami selama menelusuri pulau tersebut. Setelah selesai snorkeling kita lanjut ke pulau tidung kecil, disana ada yang namanya jembatan cinta. Katanya sih di jembatan tersebut kita dapat menguji seberapa besar dia mencintai kita. Caranya dengan meminta sang pria melompat dari jembatan yang dibawahnya laut sedalam 2 meter , sedangkan tinggi jembatan cinta itu 3m dpl. Wow ga kebayang deh kalo aku mencoba penyataan itu.

Toni mencoba ketinggian sang jembatan cinta

 

Terus guys, setelah puas bermain di pulau tidung kecil. Kami balik ke penginapan untuk bergegas menuju matahari terbenam di hutan mangrove yang letaknya di Pulau Tidung Besar. Pesona pantai yang sepi akan pengunjung membuat kita terhanyut sinar jingganya. Matahari terbenam seolah mengingatkan kita, bahwa harapan tidak akan sirna di telan masa, tetapi matahari senja menjanjikan kita akan kehidupan yang baru yang akan kita terima esok hari.

Sunset

 

 

Matahari pun tenggelam meninggalkan seberkas cahaya di mata dan memory ini, kenangan di tidung memberiku sejuta takjub dan syukur.

Waktunya kembali ke penginapan untuk beristirahat sebelum ke aktivitas berikutnya yaitu BBQ.— ya walupun bukan daging atau maunya sih sate tapi ikan bakar cukup membuat ku merasakan bermalam di pinggir pantai dengan aroma laut yang menyengat di kelilingi dengan kucing-kucing yang sungguh membuatku semakin riang.

Jam dinding telah menunjukan angka 9 waktunya balik dan tidur. Kurasa akan bermimpi indah malam ini, dan ternyata tidur pun ku tak nyenyak karena panasnya suhu ruangan yang dihembuskan angin darat ditambah lagi, lampu atau bahkan listrik pun tak nyala hingga tengah malam. Kumencoba mencari seberkas cahaya agar hati ini tenang, tetapi hanya lilin yang kutemui.

Hari telah berganti, sabtu menjadi minggu. Sebelum matahari menampakan dirinya aku harus sudah menampakan diriku, karena aku ingin say Welcome a new day.. Dan 聽itu terwujud, syukur kembali kupanjatkan karena aku telah di izinkan menyapa matahari, membuat harapan baru, menghirup udara laut yang segar, dan membuat tubuh ini semakin bersemangat dalam menjalankan liburan.

sun rise by Tidung Island

 

 

Saatnya kita pada acara bebas, bersepeda menelusuri pantai Pulau Tidung. Kerikil dan pasirnya memang tidak bisa di lupakan. seru bukan main. Aktivitas bebas pun di mulai saatnya kita ke Pulau Tidung kecil mencoba menelusuri jembatan laut yang sudah tidak aman lagi kayu-kayu yang menopangnya. Kewaspadaan perlu dijaga, karena salah satu langkah, kita bisa berenang di laut lepas. Kalo mau coba boleh saja. 馃榾

Setelah puas berjalan menelusuri jembatan di atas laut, kini saat nya uji nyali dengan ikut banana boat. Sayangnya aku tidak ikut ini, beristirahat di bawah pohon kelapa sambil melihat mereka bersuka cita cukup membuatku merasakan kesenangannya.

Banana Boat

 

Tak terasa dua hari sudah kami bermain berlibur di pulau ini. Kini saatnya kita kembali ke rutinitas biasa, kehidupan biasa di Kota besar Jakarta. Kami pun bergegas dan packing barang, eit dan tak boleh lupa oleh-oleh untuk kawan-kawan di kantor. Gantungan kunci keong cukup mewakili kecerianku dalam meikmati liburan 2 hari satu malam di Pulau Tidung. Sampai disini dulu cerita kami di Pulau Tidung. Dan terakhir foto yang bikin kita mengingat semuanya adalah foto dibawah ini.

Jaws , a Film By Mr Bibi (Guide on Tidung Island)

 

 

Penulis

Lidia Kusumaningrum

Twitter: @yellowlid