Bekerja lima hari dalam seminggu dengan jadwal yang padat membuat otak terasa penat. liburan merupakan pelepas dahaga dari lelah yang menerpa. Jalan ke mall dan shopping? itu udah biasa. Wisata kuliner ? hampir tiap minggu singgah ke tempat makan baru. Wisata bahari menjadi salah satu pilihan liburan sejak aku menetap di Pulau Batam, Kepulauan Riau. Melihat lautan luas dan ombak yang bergulung membuat hati terasa lebih tentram. aku memilih Pantai Mirota karena sangat terkenal dengan keindahan alamnya.
Pantai Mirota terletak di Desa Sijantung dan termasuk dalam Pulau Galang Baru. Jika menyusuri Jembatan Barelang yaitu jembatan yang menghubungkan enam buah pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang, Pulau Galang Baru maka terletak di Jembatan V dan berjarak sekitar 50 km dari Pulau Batam. saat menyusuri jembatan maka seluas mata memandang kita akan melihat hamparan laut dan pulau – pulau kecil dengan bentuk berbagai rupa. Lokasi pantai terbaca dengan jelas pada plang di pinggir jalan lengkap dengan petunjuk anak panah. Jalan masuk berupa aspal kasar namun bisa dilalui oleh kendaraan roda empat
Harga tiket masuk Rp 5.000/orang dan bebas biaya parkir. Turun dari kendaraan kita langsung disambut dengan rimbunan pepohonan yang berbaris rapi di sepanjang pantai. disini juga terdapat arena bermain untuk anak – anak seperti ayunan dan tempat duduk. Di bagian pinggir pantai terdapat jejeran pendopo yang bisa di sewa seharga Rp 50.000/jam yang dilengkapi dengan tempat duduk dan sehelai tikar. Pendopo ini bisa menampung 10-12 orang dan biasanya dipakai untuk menaruh tas dan perbekalan selama menikmati keindahan pantai. jika mau yang gratisan juga bisa, hanya bermodalkan sehalai plastik atau tikar lalu lesehan di bawah rimbunan pohon, berasa di pulau Bali deh. jika ingin menginap untuk melihat sunset dan sunrise, pengelola pantai menyewakan resort yang berbentuk rumah kayu dengan harga sewa berkisar Rp 350.000 – 500.000/malam lengkap dengan pendingin udara. asyik banget kan menikmati deru ombak dan nyanyian laut di malam hari. disediakan juga kok tempat untuk pembakaran jika ingin membuat jagung atau ikan bakar.
Mau seru – seruan juga bisa banget! disini terdapat penyewaan kano, banana boat, ban hingga pompong. kalian tahu pompong enggak? itu lho perahu yang biasa digunakan oleh nelayan untuk mencari ikan. nah, side job mereka jika sedang tidak melaut adalah menyewakan kapal untuk mengantar pengunjung berkeliling sekitar pantai. Kano biasa disewakan mulai dari Rp 25.000 – 50.000 dan ban Rp 10.000, cukup murah kan? rasa penasaran membuat kami menyewa pompong untuk berkeliling. hanya mengeluarkan Rp 10.000/orang kami disuguhkan berbagai pemandangan menarik seperti puluhan ikan Bilis yang terbang dengan warna perak karena terkena sinar matahari, terumbu karang yang terlihat jelas karena jernihnya air, hingga jejeran pulau kecil berwarna hijau yang menyegarkan mata.
Usai berkeliling, kami tidak sabar untuk segera menceburan diri ke laut. tak peduli panas matahari yang menyengat kilauan gelombang air seolah memanggil untuk diajak bercengkrama. Usai berenang dan perut terasa lapar kami langsung menghambur ke kafetaria yang berbentuk rumah panggung dan menjual berbagai macam camilan, mie instan, soft drink hingga kopi dan teh. Aroma kopi dan gurihnya mie instan membuat perut tidak lagi bernyanyi keroncong tapi berdangdut ria. Hiasan gantung berupa berbagai bentuk kerang laut unik dan bangku dari batang pohon membuatnya menarik. bagi pengunjung yang ingin berjemur disini juga disedikan tenpat berjemur berupa dipan. hm, berhubung warna kulit tidak seperti bule tentu saja aku memilih duduk di bagian dalam cafe. oh iya, WC umum dan tempat mandi juga lengkap tersedia dengan hanya membayar RP 2.000, lumayan bersih kok tempatnya jika sedang sepi pengunjung .. hehehe
Oh ya, ada satu lagi yang menarik dari pantai ini. di bagian sudut pantai terdapat semacam anjungan yang sepertinya sengaja dibangun untuk pengunjung yang ingin berdiri di atas laut. Dibuat dari besi beralaskan papan cukup kokoh untuk menampung sepuluh orang untuk berdiri. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini mengambil pose untuk berfoto. pengenya sih bergaya ala Kate Winslet dan Leonardo Dicaprio di flim Titanic, tapi apa daya saat itu tidak bawa pasangan dan taraaaa … dengan berloncat hingga puluhan kali akhirnya temanku berhasil mendapatkan poseku layaknya sedang terbang. hahaha… seperti kalimat yang diucapkan Syahrini .. I Feel Free …. ”
Sebenarnya aku ingin berlama – lama di pantai ini untuk menikmati sunset alias matahari tenggelam namun apa daya jarak tempuh yang cukup jauh membuat kami harus segera kembali ke Pulau Batam. melihat keindahan pantai ini seolah merasakan keindahan Pantai Kuta di Bali atau Gili Trawangan di Lombok. lembutnya pasir putih, birunya laut dan hijaunya daun yang ada bisa membuat kelelahan dan penat yang menerpa berangsur pergi. ternyata masih banyak pantai cantik di negeri Indonesiaku
Penulis : Selvy Erline Sanusi
Artikel ini dimuat di http://selvy-erline.blogspot.com/2014/09/pantai-mirota-surga-pasir-putih-di.html