Berlibur seyogianya menyegarkan kembali fisik dan mental. Conrad Bali menghadirkan cara unik untuk melakukannya melalui Signature Sensory Odysseys. Program ini akan membawa Anda mengalami keseimbangan diri yang penuh. Yang terbaru dari rangkaian program ini adalah Scenographic Cooking Class.
Signature Sensory Odysseys tak ubahnya sebuah perjalanan menuju kesehatan holistis yang dapat dilakukan di resor mewah tepi pantai nan menawan ini. Mulai dari terapi bebunyian yang menenangkan hingga perawatan spa yang khas. Rangkaian pengalaman ini dirancang menyentuh seluruh indra, dari penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan aroma. Hingga Anda mencapai keseimbangan kesehatan bagi tubuh, pikiran, dan jiwa.
Anda dapat merasakan ketenteraman dalam The Art of Sound Healing. Dipandu seorang sound healer dan diadakan di dalam Infinity Chapel, dengan penerangan alami dari cahaya matahari yang masuk melalui jendela-jendela kaca kapel, Art of Sound Healing adalah praktik meditasi kuno yang menggunakan getaran dan frekuensi bunyi untuk memberikan efek ketenangan fisik dan emosi.
Ikuti pula perayaan khas bulan purnama (full moon celebration). Diadakan setiap bulan purnama menurut kalender Bali, pengalaman unik ini dimulai dengan membuat sesajen tradisional Canangsari dan Tridatu, yang merupakan bagian dari persiapan sembahyang Bali. Dilanjutkan kemudian dengan sembahyang di pura yang terdapat di area resor, Pura Sari Sedana. Anda dapat melengkapi pengalaman ini dengan bersantap alfresco dengan menu tiga hidangan yang dikurasi dengan cermat di Eight Degrees South, restoran tepi pantai dengan pemandangan bebas ke laut lepas.
Pengalaman indrawi lain yang tak kalah menarik adalah menyangkut penciuman atau Olfactory Experience. Para tamu dapat merancang wewangian khusus ciptaan mereka sendiri, dipandu ahli wewangian yang terlatih secara profesional dari Perancis.
Ada pula Forest Bathing dan Speakeasy Foraging. Ini adalah petualangan sepanjang hari menikmati pemandangan yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal di Bali, antara lain Teras Sawah Jatiluwih dan pesisir Danau Beratan.
Scenographic Cooking Class
Yang terbaru dari rangkaian Signature Sensory Odysseys adalah Scenographic Cooking Class, yang diluncurkan pada 24 Agustus lalu. General Manager Conrad Bali Kevin Girard mengungkapkan, Scenographic Cooking Class mengambil nama dari istilah “scenography”, yang merupakan praktik menciptakan atmosfer khusus untuk menghasilkan rasa tempat.
“Dengan membangkitkan setiap dari lima indra dan membuka jendela ke kehidupan mereka yang bekerja tanpa lelah untuk menyajikan yang terbaik dari hasil bumi Bali di meja, pengalaman yang kami kemas ini mendorong para tamu untuk terhubung dengan tujuan mereka secara bermakna dan autentik,” ujar Girard.
Seperti pada saat peluncuran, sejumlah tamu diundang belajar cara membuat hidangan lokal berupa sup tradisional Bali yang terbuat dari batang pisang segar, rempah-rempah Bali, dan ayam kampung; atau daun tui tumis, hidangan vegan petani desa yang diolah dengan bawang putih, bawang merah, dan santan kelapa.
Kelas dipandu langsung oleh Executive Chef I Made Semawan. Chef asal Bali ini bergabung dengan Conrad Bali sebagai pastry chef pada 2012 dan kemudian dipromosikan menjadi executive sous chef pada 2021. Sebelum bergabung dengan Conrad Bali, Chef Semawan telah melanglang buana dalam dinamisnya industri hospitality, mulai dari surga resor tropis di Maladewa, megapolitan China di Nanjing, hingga pusat keragaman Timur Tengah di Dubai.
Dengan pengetahuan ahli tentang hidangan lokal dan metode memasak yang diwariskan dari zaman dahulu kala di pulau ini, Chef Semawan berperan penting mengembangkan Scenographic Cooking Class. Lebih dari sekadar belajar membuat hidangan pilihan, peserta kelas juga dapat mengikuti salah satu dari dua pengalaman mendalam yang dirancang untuk mendorong pembelajaran melalui interaksi lokal.
Pertama, kunjungan ke ladang garam laut tradisional di Amed di pantai timur laut pulau. Di tempat ini, Anda dapat belajar seni kuno pengambilan garam yang telah mendapatkan status Indikasi Geografis (IG) dalam Proyek Kekayaan Intelektual Indonesia-Swiss (ISIP). Teknik produksi garam ini diwariskan turun-temurun sejak tahun 1578 M dan merupakan bagian dari persembahan kepada kerajaan Karangasem.
Pilihan lain, perjalanan terpandu ke Astungkara Way, pertanian organik di sebelah timur Ubud yang mendukung pertanian regeneratif dan merayakan kearifan pertanian lokal. Di ladang dan kebun luas Astungkara Way di desa hijau Abiansemal ini para tamu diundang untuk kembali bersatu dengan alam sambil belajar tentang prinsip-prinsip permaculture yang digunakan untuk menghasilkan makanan yang bergizi.
Scenographic Cooking Class dan seluruh program Signature Sensory Odysseys adalah bagian dari komitmen Conrad Bali untuk mendukung komunitas lokal dan menciptakan pengalaman bermakna bagi para tamu yang tertarik dengan perjalanan regeneratif. [*]
Instagram: @conradbali