Sulit untuk tidak mencicipi kismis yang ditawarkan Yuldashev Kahramon, managing director Pahlawan Travel and Tours LLC, yang pada hari kedua penyelenggaraan Kompas Travel Fair 2018, Sabtu (8/9) tampak sibuk menyiapkan materi promosi di booth Uzbekistan.
Di tengah kesibukannya, Yuldashev masih mau meluangkan waktu menjelaskan tentang wisata di negara yang banyak menyimpan cerita sejarah.
Seperti di Tashkent, ibukota Uzbekistan yang pernah beberapa kali berganti nama (Chach pada masa sebelum kedatangan Islam, Binkent pada masa pemerintahan Dinasti Samanid, dan Tashkent—yang dalam bahasa Turki berarti “bandar batu”).
Bagi Anda yang gemar dengan segala hal berbau sejarah dan ingin menjajal destinasi yang beda, kota ini layak dituju. Di sinilah terdapat Madrasah Kulkeldash (abad 17), Maqam Sheikhantahur (abad 15), Komplek Khazrat Imam dan Masjid Khast Imam (abad 16) yang disebut-sebut sebagai tempat naskah Alquran tertua.
Sambil menawarkan beberapa penganan seperti kismis dan kacang Almond, Yuldashev tampak bangga ketika ia menyodorkan toples berisi persik yang dikeringkan. “Ini mungkin tidak seenak kismis, tapi persik ini bisa sebagai obat. Cobalah, jangan ragu-ragu.”
Yuldashev menambahkan, tempat lain yang bisa dituju di Uzbekistan adalah Samarkand, nama kota yang pernah menjadi judul buku karangan Amin Maalouf.
Terlertak di tengah rute jalur sutera, Samarkand dipilih Unesco sebagai salah satu situs warisan dunia, dan mengalami kemakmurannya pada masa pemerintahan Dinasti Temurids pada abad ke-14 hingga ke-15.
Ada banyak tempat lain seperti Bukhara, yang seolah akan membawa Anda memasuki mesin waktu ke masa lalu.
Penasaran dengan Uzbekistan? Kunjungi booth-nya di KTF 2018, gali cerita-cerita menarik, dan dapatkan bermacam penawaran. [ASP]