Home Mau ke Mana?DestinasiLokal Komodo, Si Pelari Cepat yang Memesona

Komodo, Si Pelari Cepat yang Memesona

oleh Dimitri Herlambang

potret komodo dari kejauhan

Bukanlah hal yang berlebihan bila Taman Nasional Pulau Komodo diangkat sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia (New 7 Wonders of Nature) oleh UNESCO, bersama dengan keajaiban dunia lainnya. Di pulau yang penuh dengan pohon-pohon besar ini, selain dihuni beragam jenis binatang, hidup hewan yang sangat langka di dunia, komodo.

Pulau Komodo yang eksotis dapat ditempuh selama hampir empat jam dari Pelabuhan Sape, Bima, NTB, dengan menggunakan kapal tradisional atau pinisi yang dapat mengangkut penumpang sekitar 20 orang. Semilir angin dan ombak kecil laut biru turut mengantarkan wisatawan yang hendak menyambangi hewan langka di pulau tersebut.

Hamparan pulau yang terdapat di sepanjang perjalanan menambah eksotis alam Indonesia Timur ini. Namun, sebelum menginjakkan kaki di pulau memukau tersebut, Anda harus berjalan terlebih dahulu di atas jembatan yang terbuat dari kayu, yang juga berfungsi sebagai tempat bersandar perahu pinisi.

Setelah menginjakkan kaki di hamparan pasir yang luas, semilir angin yang berembus menambah kental suasana alam tempat ini. Rusa-rusa yang tampak bergerombol pun dijumpai di bawah pohon-pohon besar nan rindang. Sesekali kumpulan rusa tersebut berlarian menghindari komodo yang tengah berjalan liar di antara pohon-pohon tua.

Para wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut akan dipandu petugas yang berjaga di taman tersebut. Petunjuk jalan dan peringatan pun terpampang dengan jelas agar para pengunjung tidak dilukai komodo yang sedang mencari makan.

Menurut petugas Taman Nasional Pulau Komodo, binatang besar ini dapat berlari cukup cepat. Reptilia raksasa dengan nama latin varanus komodoensis ini dapat berlari dengan kecepatan hingga 20 kilometer per jam. Selain dapat berlari kencang, hewan dengan panjang mencapai 3 meter ini amat peka dengan aroma darah.

Hewan langka ini pada malam hari bersarang di lubang untuk menjaga panas tubuhnya. Hewan pemangsa daging yang dapat mencium mangsanya hingga sembilan kilometer ini tak hanya berburu rusa, kambing, babi hutan, dan burung, tetapi juga dapat memangsa komodo lainnya. “Walaupun komodo pemakan rusa, hewan yang berjumlah lebih dari 2.000 ini tak menutup kemungkinan memangsa temannya sendiri,” ucap penjaga taman tersebut.

Setelah menikmati keindahan alam dan hewan langka, wisatawan dapat membeli cendera mata yang dibuat masyarakat sekitar. Patung komodo berukuran sedang terbuat dari kayu cukup layak diletakkan di meja tamu, dijual dengan harga terjangkau. Selain itu, terlihat pedagang yang menjajakan kalung yang terbuat dari mutiara yang indah.

Sungguh sebuah pengalaman mengagumkan dan tak terlupakan mengunjungi Pulau Komodo yang amat tersohor. Indonesia Timur memang kaya dengan suguhan wisata yang eksotis. [BYU]