Restoran favorit di The Hermitage Hotel Jakarta, 1928 Restaurant, memperkenalkan dua pengalaman kuliner baru nan menarik 1928 Sunday Brunch dan 1928 Makan Tengah. Konsep makanan inovatif ini dibuat dengan teliti oleh Chef Eksekutif Ferdinan Tobing selama perjalanannya di dunia kuliner.
Tersedia setiap hari Minggu pukul 11.30–14.30, dalam 1928 Sunday Brunch, pencinta kuliner akan dimanjakan dengan degustasi lima hidangan, yaitu baked lobster, herb-crusted salmon, javanese tamarind sorbet, wagyu beef steak, dan miso glazed chicken leg.
Terinspirasi oleh tradisi budaya keluarga Indonesia, yaitu makan siang dinikmati bersama dan dibawa dalam “rantang” saat mengunjungi rumah keluarga lain, 1928 Makan Tengah menawarkan pengalaman makan siang yang menyenangkan.
Para tamu dapat memulai makan siang mereka dengan pilihan sup favorit sepanjang masa dari The Hermitage Hotel Jakarta, di antaranya soto tangkar atau soto ayam bakar. Tersedia juga pilihan hidangan pembuka favorit sepanjang masa 1928 Restaurant, termasuk dabu dabu tuna salad, gado-gado, dan urap segoro.
Untuk hidangan utama, tamu dapat memilih dua hidangan dari berbagai pilihan hidangan klasik Indonesia, seperti sate ayam, empal bakar taman meriam, ayam kareseup nini, bebek nabun, pindang bandeng, dan chili prawn yang eksotis.
Pilihan sayuran meliputi brokoli dengan ikan Asin dan kacang panjang tumis, dipadukan dengan nasi tutug hermitage atau nasi goreng wagyu yang terkenal. Sebagai penutup, ada es teler yang terinspirasi dari hidangan minuman penutup terkenal dari Jalan Cilacap. 1928 Makan Tengah tersedia di 1928 Restaurant pada Senin–Jumat pukul 11.30–14.30.
IG @thehermitagejkt