Danau Linow di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, selalu menyuguhkan pesona sejuk dan syahdu pada pagi hari. Itulah sebabnya, danau ini patut dimasukkan di agenda perjalanan kita saat pandemi Covid-19 ini telah berlalu.
Bila sinar matahari menyingkap dengan lembut sela-sela dedaunan, jatuh di permukaan air dan menimbulkan bias manis cahaya keperakan, makin eksotik saja danau ini. Sekawanan burung belibis juga setia singgah di danau ini setiap pagi. Barangkali, itu menjadi cara mereka merayakan kehidupan.
Menurut warga setempat, kata linow berasal dari bahasa Minahasa yang berarti tempat air terkumpul. Di sini, kita bisa melihat warna air danau yang berubah, kadang biru, kuning kecokelatan, atau hijau. Ini disebabkan adanya kadar belerang cukup tinggi yang terlepas dari dasar danau. Nggak heran, sesampainya di kawasan danau, kita akan mencium bau belerang yang cukup menusuk.
Warna air yang berubah-ubah menjadi daya tarik utama Danau Linow. Apalagi ditambah sapuan sinar matahari di permukaan danau yang menambah cantik destinasi ini. Di beberapa sisi danau, air mendidih yang mengepulkan asap putih masih bisa terlihat sehingga pengelola danau harus memasang tanda daerah berbahaya.
Dari Kota Manado, kita hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk mencapai Danau Linow. Setelah sampai di Kota Tomohon, kita tinggal mengikuti papan penunjuk jalan menuju danau ini. Untuk masuk ke area wisata Danau Linow, pengunjung perlu membayar retribusi Rp 30 ribu.
Selain burung belibis, satwa endemik yang menghuni Danau Linow adalah serangga yang oleh penduduk setempat disebut “ikan” sayok atau komo. Sebutan “ikan” disematkan mungkin karena serangga bersayap ini sering mendarat di permukaan air. Uniknya, serangga ini biasa dijadikan santapan oleh penduduk.
Lingkungan danau yang bisa dijangkau wisatawan cukup bersih dan tertata. Fasilitas wisata yang tersedia antara lain kafe yang dibangun oleh pihak swasta. Dari kafe ini, kita bisa mengamati seluruh kawasan danau.
Menurut pengelolanya, wisatawan mancanegara yang datang ke danau ini lebih banyak berasal dari Asia, seperti Jepang, Korea, China, dan Singapura.
Danau Linow melengkapi kekayaan destinasi wisata Nusantara di kawasan Indonesia bagian timur. Oleh sebab itu, pemerintah harus lebih serius membenahi infrastruktur, fasilitas, dan akomodasi di sektor pariwisata. Terlebih pada masa kewajaran baru seperti saat ini.
Wisatawan jangan lupa untuk selalu menaati protokol kesehatan, antara lain memakai masker, sering-sering mencuci tangan, menjaga jarak, dan membawa peralatan makan sendiri. Tetap sehat, tetap jalan-jalan.