Home Lomba Blog KTF 2015 Backpackeran Seru Tak Terlupakan

Backpackeran Seru Tak Terlupakan

oleh

Kalau ditanya perjalanan apa yang tak terlupakan ? Rasanya semua perjalanan dan liburanku mempunyai kenangan tersendiri dan hampir semua tak terlupakan. Namun jika ada yang bertanya kemana perjalanan yang paling mengesankan dan tak terlupakan? Maka jawabannya adalah backpackeran pertamaku dengan suami dan krucils ke Kuala Lumpur bulan Ramadhan tahun  2010 lima tahun yang lalu.

Mengapa tak terlupakan ? Yah..karena itu adalah perjalanan pertama kami keluar negeri. Dengan membawa dua balita dan modal dengkul tentu saja. Kalau dipikir-pikir sekarang, kok berani ya saat itu nekad jalan-jalan keluar negeri bawa dua balita dan modal dengkul ? Baru pertama kali lagi.

Ceritanya  bulan November  2009 promo nol rupiah dari AirAsia untuk setahun ke depan. Aku segera booking. Untuk tiket pulangnya  aku memanfaatkan vocher dari AirAsia sebagai kompensasi mereka karena pada saat kami ke Surabaya dia delay dua jam. Akhirnya  vocher itu aku belikan tiket pulang dari Kuala Lumpur ke Jakarta. Jadi pulang pergi aku bayar nol rupiah alias tidak membayar sama sekali. Tahun 2009 saat belum diberlakukan fuel surchage , kalau Air Asia bilang nol rupiah ya benar- benar nol rupiah. Yuhuu….tiket pulang pergi untuk tahun depan sudah ditangan.

Dan perjuangan pun dimulai. Maklum karena belum pernah keluar negeri, aku dan anak-anak belum mempunyai paspor.  Saking semangatnya aku yang tinggal di Pondok Gede bolak balik ke Imigrasi Depok naik angkot ganti berkali kali dengan membawa dua balita.  Saat itu mengurus paspor belum semudah sekarang. Saat itu Faris masih berumur 3,5 tahun dan Devin 2,5 tahun.

Setelah urusan paspor beres, urusan selanjutnya adalah browsing tempat-tempat yang ingin kukunjungi, booking hotel tempat menginap dan lain-lain. Namanya juga modal nekad…alias nggak ada duit, jadi booking hotelnya ya hotel yang murah meriah alias nggak mahal. Initiary perjalanan pun aku susun sendiri dengan berbekal browsing dari google.

Dan tibalah hari H. Gara-gara mencari nol rupiah aku nggak sadar kalau hari keberangkatan kami  adalah bulan puasa. Namanya juga pesan tiketnya sepuluh bulan sebelumnya. Main booking aja, nggak nyadar kalau itu pas bulan puasa. Yang penting jalan-jalan keluar negeri.  Pesawat kami berangkat malam. Namun kami datang siang hari ke bandara. Maklum belum pernah keluar negeri. Takut terlambat. Hahaha.

Dan tibalah saat pesawat berangkat. Alhamdulilah meski perjalanan malam, namun anak-anak tidak rewel. Emaknya mengalami euforia sampai nggak bisa tidur di pesawat meskipun badan capek setengah mati. Jam setengah dua belas kira-kira waktu Malaysia kami sampai di LCCT. Kemudian naik sky bus sampai  KL Sentral. Dari KL central kami naik taksi menuju Tune Hotel di DownTown Kuala Lumpur. Anak-anak yang sudak kecapekan langsung tertidur pulas saat sampai di hotel. Sementara ayahnya mencari makanan buat sahur di sekitar hotel.

Paginya setelah menemani anak-anak sarapan ( anak-anak nggak puasa ) kami langsung chek out karena hari kedua kami menginap di hotel yang lebih luas. Hari itu perjalanan kami adalah ke Petronas. Sebelumnya kami menitipkan tas di hotel Radius Internasional Hotel  tempat kami akan menginap malam berikutnya. Hotel Radius ini terletak di daerah Bukit Bintang. Meskipun hotelnya hotel internasional, karena kami bookingnya tujuh bulan sebelumnya, kami dapat harga super murah lho. Harga murah dengan kualitas oke tentunya.

Dan acara jalan-jalan pun dimulai.  Meskipun membawa dua balita namun agar kami memutuskan  naik Monorail agar irit. Wah anak-anak takjub sekali naik Monorail. Soalnya  belum ada di Indonesia. Sepanjang perjalanan mereka melihat pemandangan diluar.

Setelah berganti dengan MRT kami menuju ke  Suria KLCC. Suria KLCC ini adalah nama sebuah Mall yang ada di dekat Petronas. Di Suria KLCC ini ada namanya Petrosains. Semacam wahana pendidikan untuk anak-anak. Di dalamnya ada bermacam-macam alat peraga pendidikan dan science termasuk simulator helikopter. Wah…anak-anak senang sekali main ke Petrosains ini.

Setelah puas main ke Petrosains, kami menuju foodcourt terdekat untuk mencari makan. Semacam KFC lah kalau di Indonesia. Anehnya waiter bertanya padaku, ” Are you Melayu?  Moslem?”. Sempat  bingung juga sih. Kenapa mau makan aja ditanya Melayu apa nggak. Ternyata baru kutahu, karena wajahku melayu dan pakai kerudung, aku nggak boleh makan disitu karena sedang bulan puasa. Jadi makanan harus dibungkus. Trus aku menunjuk dua anakku , baru deh boleh makan disitu anak-anak. Ketat juga ya peraturan selama bulan puasa di Malaysia. Padahal itu di mall besar. Langsung bandingin dengan di Indonesia, orang-orang pada makan seenaknya siang hari di Mall.

Setelah puas jalan-jalan di  Suria KLCC, kami segera keluar dan menuju Petronas. Namun karena sudah siang kami tidak naik. Jadi hanya berfoto di depan Tower yang terkenal itu buat kenang-kenangan. Selebihnya anak-anak bermain di kolam di dekat taman. Padahal nggak bawa baju ganti lho.

Ternyata ada  satu hal yang membuat perjalanan kali ini tidak terlupakan. Disini baru ingat kalau hari itu annyversary ke 6. Jadi serasa ngerayain anniversary sambil liburan deh. Padahal nggak sengaja alias kebetulan.

Karena niatnya backpackeran jadi perjalanan kami hanya dua malam saja. Malamnya kami sempatkan jalan–jalan ke China Town di Petaling Street sambil mencari oleh-oleh buat teman dan kerabat.

Pagi berikutnya kami menyempatkan diri  berjalan-jalan ke  Dataran Merdeka dan Masjid jamek. Hari sudah agak siang  saat kami tiba di Dataran  Merdeka. Kami pun berfoto-foto narsis disana. Dan asiknya pas kami disana sedang ada syuting film India. Wah…jadi nonton syuting deh. Kapan lagi ya bisa melihat bintang film India secara langsung? Agak siang kami menuju Pasar Seni atau Central Market. Membeli beberapa barang-barang yang kurang. Dan sorenya kami langsung menuju KL Central dan LCCT untuk pulang ke Indonesia. Perjalanannya memang cuma sebentar. Tapi rasanya seru jalan-jalan backpackeran bawa anak-anak.

Backpacker ke Kuala Lumpur adalah perjalanan yang tidak terlupakan  karena tahun 2010 adalah backpackeran pertama kami membawa dua balita yang dua-duanya masih nge dot. Bisa bayangin repotnya kami membawa botol-botol susu itu. Backpackeran pertama ini  dilanjutkan dengan perjalanan-perjalanan berikutnya.

Link Blog http://fadevmother.com/my-unforgottable-journey-my-first-time-backpacker-with-kiddos/

Penulis

Nunung Yuni Anggraeni

Twitter: @NunungYuniA

Artikel yang mungkin kamu suka