K uala Terengganu, ibu kota negara bagian Terengganu, Malaysia, tak hanya memiliki sejarah panjang, tetapi juga menawarkan wisata memukau. Tak berlebihan jika kota ini juga disebut-sebut sebagai “hidden gems” di Malaysia yang wajib dikunjungi.
Terletak di muara Sungai Terengganu dan menghadap Laut Cina Selatan, kota ini membentang seluas lebih dari 60.000 hektar. Saat menyusuri jalan-jalan utamanya yang ramai, Anda akan menemukan pasar tradisional hingga tempat ibadah bersejarah yang memancarkan nuansa budaya yang kental.
Menariknya, nama Terengganu telah tercatat dalam sejarah sejak berabad-abad lalu. Dalam teks-teks kuno Tiongkok, wilayah ini disebut sebagai bagian penting jalur perdagangan maritim. Bahkan, ahli astronomi Yunani, Ptolemeus, menyebut dua pelabuhan di Pantai Timur Semenanjung Melayu—Primula dan Kole—di mana Kuala Terengganu diyakini sebagai Primula pada masa itu.
Keberadaan Sungai Terengganu pun berperan besar sebagai jalur perdagangan strategis. Pedagang asing silih berganti datang untuk menukar komoditas unggulan seperti gaharu, gading, perak, emas, dan kayu kamper sejak abad ke-12. Perpaduan sejarah dan budaya ini menjadikan Kuala Terengganu destinasi yang kaya makna dan layak dijelajahi.
Pasar Payang
Berada di jantung Kuala Terengganu, Pasar Payang menjadi destinasi favorit bagi wisatawan maupun penduduk lokal. Pasar ini menawarkan beragam barang khas Terengganu seperti kain songket, batik, kerajinan tangan, hingga makanan tradisional dengan harga terjangkau. Buka setiap hari pukul 08.00–18.00, suasana Pasar Payang yang ramai dan penuh warna menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta budaya lokal.

Pasar Payang.

Pasar Payang.
Pasar Payang adalah surga belanja tradisional yang wajib dikunjungi di Kuala Terengganu. Pasar ini bagaikan gudang harta karun yang menawarkan berbagai produk lokal, mulai dari kerajinan tangan khas Terengganu, kain sutra, batik bermotif cantik, hingga songket berwarna-warni yang menggoda mata.
Saat menyusuri koridor pasar, Anda akan disambut deretan kain indah yang tergantung rapi di pintu kios atau dipajang di dinding, memperlihatkan keunikan motif dan warna khas budaya Melayu.
Tak hanya kain dan tekstil, Pasar Payang juga menawarkan aneka makanan lokal. Semakin ke dalam, Anda akan menemukan banyak penjual yang menjajakan kue-kue tradisional Terengganu yang menggugah selera, seperti kerupuk ikan buatan lokal, serta sayuran segar hasil panen petani sekitar.
Suasana pasar yang ramai, dipenuhi canda tawa pedagang dan aroma khas jajanan pasar, menambah daya tarik tersendiri. Pasar ini menjadi tempat terbaik untuk merasakan denyut kehidupan dan budaya masyarakat setempat.

Pasar Payang.

Pasar Payang.
Pasar Payang di Kuala Terengganu mudah dijangkau oleh wisatawan dari berbagai daerah. Bagi pengunjung dari Kuala Lumpur, tersedia bus dari Terminal Bas Selatan (TBS) menuju Terminal Bus Kuala Terengganu.
Dari terminal itu, Pasar Payang dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki sekitar 7 menit. Alternatif lainnya, Anda bisa naik taksi atau layanan e-hailing yang siap mengantar langsung ke pasar. Jika berangkat dari pusat Kuala Terengganu, perjalanan menuju Pasar Payang memakan waktu sekitar 18 menit.
Jembatan Gantung Terengganu

Jembatan Gantung Terengganu.
Resmi dibuka pada Agustus 2019, Jembatan Gantung Terengganu menjadi daya tarik baru yang terinspirasi dari Jembatan Menara London.
Jembatan ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara, membentang megah sepanjang 638 meter di atas Sungai Terengganu. Selain menjadi penghubung utama antara Kuala Terengganu dan Seberang Takir, jembatan ini juga menjadi spot favorit wisatawan untuk menikmati pemandangan kota.

Jembatan Gantung Terengganu
Jembatan Gantung Terengganu menjulang megah setinggi 15 lantai, dilengkapi dua menara yang terhubung oleh jembatan layang. Arsitekturnya unik, memadukan elemen Islami seperti motif rumit menyerupai menara masjid dan granit hijau di sisi menara.
Saat malam tiba, lampu warna-warni menerangi seluruh jembatan, menciptakan pantulan memukau di Sungai Terengganu. Pemandangan ini menjadikan jembatan sebagai ikon kota yang menawan dan wajib dilihat.

Jembatan Gantung Terengganu.
Untuk menuju Jembatan Gantung Terengganu, Anda dapat naik bus nomor 102 yang berhenti di Hentian Bas Majlis Bandaraya Kuala Terengganu. Dari terminal ini, perjalanan dapat dilanjutkan dengan taksi atau layanan e-hailing untuk mencapai lokasi jembatan.
Akses yang mudah ini membuat wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur ikonik Terengganu dengan nyaman.
Masjid 8 Kubah
Dibangun pada 2012, Masjid 8 Kubah memikat perhatian karena desainnya yang menyerupai Katedral St Basil di Moskow, Rusia. Delapan kubah berwarna biru, putih, hijau, dan kuning cerah membuat masjid ini tampak mencolok di antara bangunan lain di sekitarnya.
Tak heran jika masjid ini menjadi favorit warga lokal dan wisatawan yang rela datang dari jauh untuk menyaksikan keindahannya. Masjid ini juga menggantikan masjid kayu tua berusia 100 tahun, dengan kapasitas lebih dari 500 jemaah.

Masjid 8 Kubah
Masjid 8 Kubah berdiri megah di tengah hamparan sawah yang asri dan dapat dijangkau dengan berbagai pilihan transportasi. Wisatawan dari Kuala Lumpur bisa naik bus dari Terminal Bas Selatan (TBS) menuju Jerteh, lalu melanjutkan perjalanan dengan taksi atau e-hailing selama 12 menit ke masjid.
Alternatif lainnya, Anda dapat naik bus dari TBS ke Pengkalan Kubor di Kuala Terengganu, lalu melanjutkan dengan taksi atau e-hailing sekitar 19 menit untuk tiba di masjid.
Chinatown Terengganu/Kampung China

Chinatown Terengganu.
Chinatown di Terengganu merupakan permata tersembunyi yang memancarkan pesona sejarah. Kawasan ini dipenuhi deretan rumah toko kecil nan tua yang dibangun sejak akhir 1800-an, menjaga warisan budaya Peranakan yang kaya.
Usianya lebih dari 300 tahun, menjadikannya salah satu permukiman Tionghoa tertua di Malaysia. Suasana klasik dan nuansa tempo dulu terasa kental di setiap sudut jalannya.

Chinatown Terengganu.
Chinatown di Terengganu menawarkan pesona unik dengan deretan rumah toko warisan leluhur, rumah klan, dan kuil-kuil kuno. Di sini, budaya Tionghoa dan Melayu berpadu harmonis dalam satu kawasan yang memikat.
Jelajahi setiap sudutnya untuk menemukan bangunan tua bersejarah, karya seni jalanan berwarna-warni di gang-gang kecil, hingga kafe-kafe baru yang tetap mempertahankan keaslian arsitektur lama, menciptakan suasana klasik yang memesona.

Chinatown Terengganu.
Untuk mencapai Chinatown di Terengganu, pengunjung bisa menggunakan layanan Bas Bandar Kuala Terengganu. Uniknya, bus ini didesain menyerupai rumah tradisional Melayu, memberikan pengalaman berbeda selama perjalanan.
Tarifnya pun terjangkau, hanya 1 ringgit Malaysia dari semua halte di sepanjang rute. Turunlah di Hentian Bas Majlis Bandaraya Kuala Terengganu, lalu berjalan kaki sekitar 8 menit untuk sampai di kawasan Chinatown yang bersejarah ini.
Masjid Kristal

Masjid Kristal.
Masjid Kristal, permata berkilau di tepi sungai, menjadi salah satu destinasi wajib saat berkunjung ke Terengganu. Berlokasi di Taman Tamadun Islam, masjid megah ini dibangun antara tahun 2006 hingga 2008.
Keunikan Masjid Kristal terletak pada letaknya di atas air, menghadap langsung ke muara Sungai Kuala Terengganu, menciptakan pemandangan menawan yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat matahari terbit atau terbenam.

Masjid Kristal.
Masjid Kristal tampil memukau dengan desain unik dari baja dan kaca, memadukan gaya Moor dan elemen Gotik. Empat menara anggun bersinar keemasan saat terkena cahaya matahari.
Di dalamnya, lampu gantung kristal megah tergantung di langit-langit, sementara koridornya dihiasi kisi-kisi indah. Mihrab berwarna kuning semakin menawan dengan sentuhan kaligrafi Islam, menciptakan suasana sakral yang memesona setiap mata yang memandang.

Masjid Kristal.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Masjid Kristal dan Taman Tamadun Islam, klik di sini untuk bisa menjelajahi beragam informasi menarik yang akan memperkaya pengalaman wisata Anda.
Museum Negeri Terengganu
Museum Negeri Terengganu berdiri megah di atas lahan seluas 27 hektare dengan bangunan seluas 75.000 meter persegi yang saling terhubung. Desain arsitekturnya terinspirasi dari istana tradisional Terengganu, lengkap dengan tiang beton, taman indah, kolam cantik, dan atap menawan.
Setiap sudut museum ini memancarkan kemegahan budaya lokal, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi bagi pencinta sejarah dan seni Malaysia.

Museum Negeri Terengganu.
Museum Negeri Terengganu menawarkan pengalaman berharga melalui lebih dari sembilan galeri yang beragam. Pengunjung dapat menjelajahi Galeri Sejarah Alam, Galeri Tekstil, Galeri Islam, Galeri Sejarah, Galeri Kerajaan, Galeri Kerajinan, Galeri Petroleum, Galeri Pelayaran dan Perdagangan, serta Galeri Perikanan dan Kelautan.
Tak hanya ruang dalam, area luar museum juga memamerkan kapal-kapal maritim kuno, bangunan istana lama, serta rumah dan istana tradisional Melayu yang direkonstruksi dengan apik, menampilkan keindahan arsitektur klasik dan sejarah kemaritiman Terengganu.
Salah satu koleksi paling berharga di sini adalah Batu Bersurat, prasasti klasik beraksara Jawi yang menjadi saksi perkembangan tulisan Melayu kuno.
Selain itu, museum ini menyimpan berbagai artefak berusia ratusan tahun, seperti tekstil, benda bersejarah, regalia kerajaan, kerajinan tangan, seni Islam dan kontemporer, serta berbagai jenis persenjataan kuno, yang semuanya mencerminkan kekayaan budaya Terengganu.

Museum Negeri Terengganu
Untuk mencapai Museum Negara Terengganu, Anda dapat naik bus dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS) ke Kampung Panji. Setelah tiba, naik taksi atau layanan e-hailing lainnya untuk mengantar Anda ke museum.
Perjalanan dengan mobil dari terminal bus Kampung Panji ke Museum Negara Terengganu memakan waktu sekitar tujuh menit.
Jam operasional:
- Sabtu – Kamis: 09.00 – 17.00.
- Jumat: 09.00 – 12.00 dan 15.00 – 17.00.
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu. Kunjungi situs web resmi Museum Negeri Terengganu untuk konfirmasi harga.
Masjid Tengku Tengah Zaharah

Masjid Tengku Tengah Zaharah.
Masjid Tengku Tengah Zaharah di Terengganu, Malaysia, dikenal sebagai masjid terapung pertama di negara itu. Berdiri megah di atas laguna, masjid ini tampak seolah-olah mengapung di atas air.

Masjid Tengku Tengah Zaharah.
Dibangun oleh Sultan Mahmud, masjid ini merupakan penghormatan khusus bagi sang ibunda tercinta, menjadikannya bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol kasih sayang dan dedikasi seorang anak kepada orangtuanya.

Masjid Tengku Tengah Zaharah.
Masjid Tengku Tengah Zaharah memadukan keindahan desain Timur Tengah dengan sentuhan arsitektur bergaya Moor selama 25 tahun. Seluruh bangunannya didominasi warna putih, dilapisi marmer berkilau yang memantulkan cahaya matahari dengan anggun.
Bagian dalam masjid dipercantik dengan lantai bomanite dan karya mozaik yang detail. Paving bomanite di balkon menambah pesona spiritual, menjadikan masjid ini tak hanya tempat ibadah, tetapi juga karya seni arsitektur memukau.

Masjid Tengku Tengah Zaharah.

Masjid Tengku Tengah Zaharah.
Masjid Tengku Tengah Zaharah memikat dengan perpaduan mozaik, keramik, dan kaca di lorong, halaman, serta area wudu, menciptakan suasana yang memesona begitu melangkah masuk.
Masjid ini mampu menampung hingga 2.000 jamaah, dengan aula utama di lantai bawah khusus untuk pria, sementara aula atas disediakan bagi perempuan. Keindahan arsitektur dan fungsi ruang yang teratur membuat masjid ini tak hanya megah, tetapi juga nyaman bagi para pengunjung.

Masjid Tengku Tengah Zaharah.
Untuk menuju Masjid Tengku Tengah Zaharah, pengunjung bisa naik bus dari Terminal Bas Sepadu (TBS) menuju Kampung Panji. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan taksi atau layanan e-hailing untuk mencapai masjid. Akses yang mudah ini membuat masjid terapung ini semakin menarik dikunjungi.