Tualang di Jepang selalu berkesan, apalagi untuk yang pertama kali berkunjung ke negara tersebut. Bukan cuma lantaran obyek-obyek wisata yang dikemas apik, melihat atau ikut dalam keseharian masyarakat di Jepang juga akan jadi cerita yang seru untuk dibagikan.
Kalau tak punya banyak waktu untuk berpelesir di banyak tempat di Jepang, Tokyo pun sudah banyak menawarkan pengalaman wisata yang berkesan. Misalnya, di kawasan Shibuya, yang menyisakan salah satu sudutnya bagi Hachiko.
Hachiko
Hachiko adalah patung anjing setinggi setinggi 62 sentimeter yang dipajang di depan Stasiun Shibuya. Cerita di baliknya membuat patung tersebut ramai dikerubungi wisatawan yang sekadar ingin berfoto.
Setelah film Hachi: A Dog’s Tale yang dibintangi Richard Gere tayang, nama Hachiko semakin melambung. Hidup pada 1923–1935, dia adalah anjing kesayangan milik Hidesaburo Ueno, seorang profesor di Universitas Tokyo.
Seperti diceritakan dalam film tersebut, Hachiko biasa menunggu kepulangan tuannya di Stasiun Shibuya. Hingga suatu hari, sang profesor meninggal saat mengajar di kampus dan jenazahnya langsung dipulangkan ke kampung halamannya di luar kota Tokyo. Hachiko yang tidak mengetahuinya terus menunggu kepulangan Ueno selama 10 tahun, hingga akhirnya binatang setia itu pun mati di jalan di sekitar stasiun.
Kisah Hachiko mewakili cinta dan kesetiaan, yang kadang membetikkan rasa haru dan sedih. Bagi yang memiliki anjing, cerita Hachiko juga sering kali melambungkan harapan sang majikan untuk mengalami kisah yang sama dengan peliharaannya.
Tokyo Disney Sea
Selain Hachiko, destinasi lain yang bisa disambangi adalah Tokyo Disney Sea yang menawarkan pengalaman naik wahana-wahana seru, seperti Tower of Terror, Indiana Jones: Temple of The Crystal Skull, dan Journey to Center of the Earth. Bagi si buah hati, ada Turtle Talk yang interaktif.
Selagi di Disney Sea, jangan lewatkan pertunjukan apik di atas danau pada penghujung hari. Semua karakter Disney akan tampil diiringi pertunjukan kembang api yang spektakuler.
Selagi di Tokyo, nikmati bermacam santapan yang bakal melengkapi perjalanan. Misalnya, yang sedang hits Gyukatsu Motomura yang bisa ditemui di Shinjuku dan Shibuya.
Dengan harga paling murah sekitar Rp 160 ribu, ini adalah daging katsu setengah matang dengan rasa gurih dan tekstur yang sangat lembut. Setiap orang yang hendak makan disodori tempat memanggang sehingga pelanggan memasak daging hingga tingkat kematangan yang sesuai keinginan.
Ginza
Nah, bagi yang ingin berbelanja, Ginza bisa jadi pilihan. Di kawasan ini pula terdapat beberapa tempat yang menawarkan ruang untuk nongkrong sejenak sambil menikmati kesibukan di kawasan tersebut.
Nongkrong di kafe di Ginza. Dengan posisi kafe yang berada di atas, Anda bisa melihat kesibukan Ginza dari atas. Seperti di Ramo Frutas Cafe Ginza, yang dari sini siapa pun bisa menikmati secangkir kopi dan penganan sambil menikmati kesibukan Ginza dari ketinggian.
Odaiba
Menutup malam, langkahkan kaki ke Odaiba yang terletak di Teluk Tokyo. Odaiba adalah pulau buatan yang dibangun pada zaman Edo dan ditujukan sebagai tempat bertahan jika ada serangan musuh dari laut. Wajar kalau nama wilayah ini diambil dari kata “daiba” yang artinya benteng.
Kini, Odaiba yang dengan pusat Kota Tokyo dihubungkan dengan Rainbow Bridge menjadi salah satu destinasi yang disasar turis, terutama bagi yang ingin sejenak lepas dari hiruk-pikuk Kota Tokyo. [ASP]